Tak perduli siapa yang ada di ingatan, tak perduli siapa yang pergi, tak perduli siapa yang datang untuk kembali.
Sebuah quote yang baru di bacanya di Sosial media Instagram sore ini.Merry duduk sendirian dengan menikmati secangkir kopi dengan creamer yang bertumpuk diatasnya. Menyingkirkan rasa pahit dari kopi yang tertutupi oleh manis nya rasa creamer yang berlebih, bukankah itu merusak esensi rasa kopi tersebut? Tak apa, tak ada masalah.
Sambil menikmati secangkir kopi bercampur creamer yang ada di meja. Merry melihat ke alroji yang ada di lengan kiri nya. Seperti menanti dengan tanda tanya yang ada di dalam kepala. Seseorang yang ditunggu nya belum juga datang. Padahal ia hampir menghabiskan saja menghabiskan secangkir itu perlahan. Dan menyisakan nya setengah.
Kemudian mata nya tertuju pada sesosok laki-laki yang berjalan dari arah depan sambil menuju letak dimana meja nya berada. Laki-laki itu tampak berbeda.
Merry tersenyum samar tatkala laki-laki itu mengulurkan tangan nya mengajak nya bersalaman, dan Ia pun turut menjulurkan tangan, menerima salam dari laki-laki itu.
"Gue duduk boleh?"
Merry menganggukan kepalanya "Duduk aja" .
"Sorry banget, gue tadi masih ada urusan sebentar. Ngomong-ngomong, kita udah lama banget engga ketemu ya?"Bisa engga sih, gabikin gue hampir nangis ketika ngeliat lo. Gue kangen lo, gue kangen dimana kita masih sama-sama. Lo kenapa pergi gitu aja ninggalin gue. Gua mau cerita banyak sama lo, banyak.
"Iya lama banget, lo kemana aja ?" Sebuah kata-kata terluncur dari mulutnya, yang dari tadi ditahan nya.
"Waktu itu gue lagi bingung, apa gue harus cerita sekarang?" Tanya nya.
"Kita masih sahabatan kan Bi?. Satu penjelasan dari lo udah bikin gue seneng kok.. engga penting harus cerita atau engga, gue ngeliat lo aja udah syukur" Merry harus menegaskan apa lagi kata-kata nya antara ingin menangis atau menahan tangisan nya. Semua kata-kata nya terluncur begitu saja.Sebuah tangan menggenggam jari jemari Merry yang ditarik dari depan meja ke arah dada laki-laki itu.
"Mulai saat ini kita bakal sama-sama lagi, maaf gue belum bisa cerita karna waktu nya menurut gue belum pas untuk memulai dari mana harus cerita, gue sayang sama lo"Lo kenapa gini sih? Gue bingung harus bilang apa. Jujur gue sayang sama lo. Tetapi, dengan kehadiran lo yang tiba-tiba gini. Maaf, gue rasa gue butuh waktu.
Merry meneguk ludah nya, kaget setengah mati. Abi, laki-laki yang ada di depan nya menyatakan cinta kepada dirinya yang baru kali ini di dengar oleh mata dan indra pendengaran nya. Ia benar-benar mendengar dan melihat. Masih terasa hangat jari jemari yang saling tergenggam.
"Lo aneh ya, tiba-tiba jadi aneh"
Abi masih menatap mata nya dalam-dalam.
"Tapi gue serius Mer"
"Aduh, gue ga tahu lagi mau bilang apa, pernyataan lo tadi bikin bingung gue. Emang bener ya lo ada rasa sama gue?"
"Dari pertama gue ngeliat lo, gue udah mulai ada rasa sama lo, jadi dulu gue mencoba jadiin persahabatan kita sebagai satu cara buat kita deket"
"Harus ya, ketika salah satu persahabatan antara cewek dan cowok, diantara mereka kemungkinan besar pasti ada yang jatuh cinta?"
"Kemungkinan besar, dan itu gue Mer, gue bener-bener tersiksa harus menunggu waktu buat berapa lama untuk ngungkapin semua perasaan gue saat itu. Tetepi, gue ragu, gue ragu kalau persahabatan kita bakalan hancur gara-gara ada cinta diantara kita berdua"Merry mengerjap, air mata nya menetes pelan-pelan menuju pipinya. Dan tangan Abi mengelus pelan rambut Merry dengan senyuman yang menenangkan nya. Masih belum, itu ga menenangkan. Yang ada itu membuatnya semakin ingin menangis lebih kencang lagi.
"Maafin gue" Abi terdiam dengan perasaan bersalah. Ia hanya memandang Merry dengan tatapan nanar dari arah depan. Sebuah ucapan pemanis bukan solusi untuk membuat cinta tidak menangis. Abi memaklumi ini resiko yang ia hadapi atas kesalahan yang diperbuat di masa lalu..
•••
"Buset, pelajaran Bu Susan bener-bener bikin setres dah, selama di kelas tadi gue ga tahu apa yang di pelajarin" Rey yang sedang merokok di di belakang kantin dari tadi cuma nyerocos ga karuan. Di selingi tawa dari Jhon, Angga dan Roby yang melihatnya.
"Gue mau setres bareng sama lo, takut di bilang ikut-ikutan lagi. Udah santai aja, bsok juga kita free mau nunjukin bakat ngeband lo ke seisi sekolah kan?" Jhon nyengir kuda sambil membakar sebatang rokok yang baru akan di hisapnya.
"Yaelah bos, lo kan emang ga pernah paham sama pelajaran apapun. Kalo sama mamang nah baru lo paham. Pertanyaan mamang selalu lo jawab dengan benar dan tanpa terbelit-belit. Apalagi pas ketauan mamang manjat pager belakang sekolah" Rey ngakak berat.
"Sorry mang, kita lagi ada urusan negara, mau bikin bapak satpol pp bekerja" Rey mencoba mengulangi perkataan Jhon saat itu.
Jhon mati kutu.
"Selama sekolah kita udah dapetin apa aja sih? Gue bingung" Kata Angga sambil memainkan korek api yang ada ditangan nya.
"Bagi gue sih, sekolah itu penting. Walaupun kadang engga bener-bener serius belajar. Tetapi bagi gue disitu nikmatnya. Gue bisa dapetin sahabat-sahabat kaya lo lo pada, bisa bercanda bareng, bisa ketawa bareng, dihukum bareng. Dan solidaritas bareng, bener ga? Sorry lagi bijak, soalnya gua abis nonton CAS alias catatan akhir sekolah ...hehe"
"Yaelah". Rey menanggapi.
"Gue setuju nih sama Roby, walaupun pelajaran apapun ga ada yang nyangkit tapi seenggaknya, kita lulus dah" Jhon mengaggukan kepala nya dan merapatkan tangan ke kepala seperti tentara memberi hormat kepada komandan.
"Kok lo lo pada ga ada yang bahas cinta zaman SMA sih ? Gue kan nungguin bahas yang begituan" Angga protes. Sedangkan Rey, Roby dan Jhon tersenyum dengan kompak dan penuh arti.
Hallo Readers.
Udah lama engga update YFS , semoga pada kangen . HeheHari ini gue bakalan publish. Semoga suka ya. Jangan lupa vote, komen dan follow.
Terimakasih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Your Favorite Song
No FicciónSetelah patah hati yang di rundungnya akhir-akhir ini. Kehidupan cowok itu berubah 360 derajat dari yang dibayangkan. Terkadang cinta dan patah hati benar-benar berkesinambungan. Lumrah jika cowok itu harus melampiaskan kekecewaanya. New Story 201...