Pertolongan si Polisi

66 8 0
                                    

Teruntuk aku dan kamu yang belum menjadi kita.

Masih sanggupkah berjuang dengan keadaan yang tidak mendukung ini?

---Byun Baekhyun---










"Pak saya akan melaporkan soal kebakaran beberapa hari yang lalu."

Pria berseragam polisi yang baru saja keluar dari dalam mobil dinasnya terpaksa berhenti berjalan kala dilemparkan beberapa pertanyaan soal kasus kebakaran itu.

"Kirim saja laporannya ke email, banyak yang harus aku lakukan selain mengurusi toko bunga itu."

"Baik, Pak."

Kepalanya seolah sangat berat untuk sekedar dibawa berjalan, apalagi ditambah banyaknya laporan dari para bawahannya itu. Kepala polisi muda tersebut menghempaskan tubuhnya di atas kursi dalam ruangannya. Matanya yang sempat berkunang-kunang terpaksa harus terbuka lebar ketika dihadapkan dengan banyaknya file-file laporan dari dua hari yang lalu.

"Kepala polisi Lee Taeyong." mendengar namanya disebutkan pria itu segera berdiri dan mempersilahkan tamunya duduk bersamaan dengan dirinya.

"Toko bunganya sudah bisa anda buka kembali, Tuan Suho."

"Terima kasih banyak atas bantuan anda. Tapi, kami akan mengosongkan tempat itu untuk sementara."

Taeyong tersenyum dan mempersilahkan keputusan Suho untuk mengurus sendiri masalah toko bunga pasca kebakaran beberapa hari yang lalu. Sepeninggalnya Suho dari ruangannya, Taeyong merasa pusing di kepalanya malah bertambah. Padahal baru saja satu masalah selesai. Pria itu sepertinya memang sedang tidak enak badan.

Ia berusaha berdiri dan akan membuat kopi, ketika seseorang masuk dan membungkuk menyapa Taeyong yang sudah akan keluar ruangan.

"Kenapa?"

"Maaf, Pak. Detektif Oh ingin menemui anda. Beliau sudah ada di luar."

"Aku akan--" Taeyong merasakan bagian kepalanya terasa sangat penat sekali. Kalimatnya yang belum usai membuat polisi di depannya membantu Taeyong agar tidak limbung tiba-tiba.

"Sebaiknya anda istirahat saja, Pak. Minta saja yang lain untuk menemui Detektif Oh."

"Kau benar. Aku sedang tidak enak badan sekarang. Kau saja yang temui dia ya, Doyoung. Bilang padanya setelah pulih aku akan menghubunginya."

"Siap, Pak. Tapi, apa anda bisa pulang sendiri Pak?"

Taeyong tersenyum tipis pada Doyoung. Dia adalah salah satu polisi kebanggaan Taeyong. Selain tertib dan cekatan, Doyoung sangat murah hati dan sering membantu sesama rekan kerjanya.

"Aku akan naik taksi saja."

"Biar saya carikan, anda tunggu di sini saja."

Tadinya Taeyong ingin menolak, ia tidak enak terus-terusan ditolong oleh Doyoung. Sekedar berjalan keluar kantor dan berdiri sebentar menunggu taksi pasti Taeyong kuat. Tapi, Doyoung sudah berlari dari tempatnya.

Beberapa lama kemudian Doyoung kembali dan membantunya memasuki taksi. Taeyong juga sempat melihat Detektif Oh melempar senyum padanya. Pria paruh baya itu sepertinya mengerti bahwa Taeyong sedang sakit hari ini.

Selama perjalanan, Taeyong hanya memejamkan mata karena kepalanya masih sangat berat. Hingga kemudian sang pengemudi taksi membangunkannya karena sudah sampai di alamat yang Taeyong sebutkan.

Taeyong duduk di tepi ranjang di dalam kamarnya. Pandangannya mengarah tepat pada sebuah vas berair yang hampa tanpa penghuninya. Perasaan kemarin bunga itu masih ada, lalu ke mana hilangnya?

My Flower King [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang