Anting-anting

166 13 0
                                    


Pertemuan kita memang unik. Tapi, seperti itulah dirimu.

Hai...Unik. Izinkan aku melihatmu.

--Byun Baekhyun--









Tangannya mengepal kuat menimbulkan bunyi gemeletuk antara tulang-tulang jari. Jangan tanyakan bagaimana sakitnya. Menurut gadis itu sakit di hatinya jauh lebih parah.

Ia melihat sekelilingnya dan melepas salah satu sneakers-nya. "Wah...apa dia benar-benar orang yang mengaku sebagai adikku?"

Semakin melihat pemandangan di depannya, semakin kuat keinginan gadis itu untuk mendaratkan sepatunya di bagian tubuh seseorang.

"Akan aku laporkan kau pada Suho Oppa!"

Bugh!

"Aduh.. eits... Noona apa yang kau lakukan?"

Laki-laki itu menghindar dan berusaha menangkap sepatu kakaknya. Ia melempar sepatu itu dan berhasil membuat perempuan di hadapannya terdiam.

"Rye Hyun Noona. Yakh~~ kenapa aku harus dipukul?" laki-laki itu meringis seraya memegangi lengannya yang kesakitan.

"Masih tanya kenapa? apa yang ada di pikiranmu? Meskipun kau adik tiriku, kau tahu kan betapa aku menyayangimu?!"

"Hehe....iya aku tahu. Kau Noona terbaik."

Rye Hyun menggaruki kepalanya. Harus dengan cara apalagi supaya adiknya bisa menurutinya?

Rye Hyun memicing melihat penampilan adiknya. Seragam sekolah yang kusut, kemeja yang tidak dikancing, dan rambut yang tidak disisir.

"Lalu kenapa kau harus bolos sekolah? Aku sudah bosan mencera--" Kata-kata Rye Hyun terpotong.

"Maaf Noona, aku ada janji, kalau mau marah lakukan nanti di rumah. Dan tolong, jangan beritahu Suho Hyung. Bye....Rye Hyun Noona~~"

Adiknya lari terbirit-birit meninggalkan Rye Hyun dan amarahnya.

"Yakh! Kembali kau anak nakal!"

"Yakh! Bae Jinyoung!"







----











Baekhyun masih memandangi pakaian yang dipakainya. Ia menggerutu dalam hati seraya mengetuk jalan menggunakan ujung sepatunya.

Ia berjalan tanpa tahu arah. Seharusnya ayahnya suruh saja pengawal untuk mencari. Baekhyun lelah, ia berhenti dan duduk di halte bus. Bukan karena berjalan, tapi lelah karena berfikir di mana ia harus mulai mencari. Bisa saja Baekhyun menghilang dan terbang, itu kalau ia sudah tahu letak bunganya.

Hhh... suara hembusan nafas Baekhyun terdengar lelah. Ia memandangi hingar bingar kesibukan orang-orang yang hidup di bumi. Sungguh begitu ajaib.

"Ish...dasar ABG labil, menyebalkan. Awas kau...!!" Seorang perempuan duduk di samping Baekhyun seraya mendumel. Ia mungkin menganggap hidup hanya sendirian hingga berani mengomel keras tanpa peduli sekitarnya.

Tangan Baekhyun bergerak menggaruki telinganya karena gatal. Namun, sepertinya gadis di sebelahnya itu salah faham.

"Yakh! Kenapa kau menutup telingamu? kau merasa terganggu olehku?"

"Aku menggaruk telingaku. Siapa yang--"

"Oh... iya? Lain kali jangan lakukan itu. Orang lain bisa saja tersinggung." gadis itu menumpukan salah satu kakinya di atas kaki lainnya.

Gadis yang aneh.

"Hmm...nama--"

"Busku datang." gadis itu bergegas berdiri lalu masuk ke dalam bus dan duduk dekat jendela, hingga Baekhyun masih bisa melihatnya.

My Flower King [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang