Karena sejauh apapun kau pergi,
aku, kau, dan takdir akan kembali.---Byun Baekhyun---
Selesai dengan sarapan di pagi senin yang cukup panas ini, Mark pamit pada istrinya karena harus pergi ke kantor. Setelah cuti dua minggu pasca menikah kini Mark harus kembali mengurusi pekerjaannya.
"Kalau kau bosan di rumah, minta Mommy untuk menemanimu ya." pinta Mark karena istrinya masih saja enggan keluar rumah sendirian. Dia juga masih baru di New York, belum ada teman yang bisa ia datangi. Meskipun saat di Korea ia sama-sama tidak punya teman.
"Aku akan berjalan-jalan kalau bosan."
"Baiklah, aku pergi sekarang."
"Hati-hati."
Mark mengangguk dan mencium pipi Rye Hyun sebelum mengendarai mobilnya. Setelah Mark benar-benar hilang dari pandangannya, Rye Hyun kembali memasuki rumahnya dan meraih mantel untuk bersiap keluar rumah demi mencari keberadaan Baekhyun.
Tapi sebelum itu ia sempat ragu. Apa keputusannya sudah benar? Kenapa ia harus mengikuti hatinya dan mencari seseorang yang sudah mengikat janji semua berakhir secara baik-baik. Satu air mata lolos begitu saja, rasanya sangat sakit berpura-pura bahagia dan kuat menahan rasa rindu yang sangat menggebu.
Rye Hyun melempar pandangan di luar jendela rumahnya. Terlihat bagaimana indahnya pemandangan kota New York dipenuhi para pejalan kaki. Ada yang sibuk mengejar waktu atau sekedar menikmati pagi yang cerah ini. Ada juga yang bahkan memilih menetap di rumah seperti dirinya.
Rye Hyun membuka pintu perlahan dan sejenak memantapkan hatinya sebelum memutuskan berjalan menjauhi rumahnya. Iya, ia akan pergi hari ini. Tapi bukan untuk mencari yang sudah ia lepaskan. Rye Hyun hanya butuh melupakan secara utuh.
Mengikuti langkah kakinya menikmati udara dan suasana baru di kota suaminya.
"Sorry, are you know where is she?" Rye Hyun tersentak saat tangannya digenggam seorang gadis kecil di tengah jalan. Ia pun mensejajarkan dirinya agar tinggi mereka sepadan. Tapi keningnya berkerut karena pertanyaan spontan dari gadis kecil itu.
"Who is she? I don't know about her." jawab Rye Hyun sembari mengusap kepala gadis kecil itu. Rambutnya yang pirang dan dikepang dua membuat wajahnya yang lucu terlihat sangat menggemaskan.
Seketika gadis itu memajukan bibirnya dan matanya memerah. Rye Hyun sangat yakin sebentar lagi dia akan menangis. Ia bingung apa yang harus dilakukan, sementara di sekelilingnya terlihat acuh dan sibuk dengan urusan masing-masing. Jadi, siapa sebenarnya yang gadis itu cari?
Gadis kecil itu terus menangis sembari mengucek matanya menambah kebingungan Rye Hyun.
"Ssst... Don't cry please, you can tell me about her. I promise, I'll help you to found her. Hmm...?"
Seketika gadis kecil itu mengangguk dan menghentikan tangisnya. Rye Hyun tersenyum dan membantu gadis itu duduk di bawah rerumputan dan daun-daun kering yang berjatuhan.
Gadis kecil itu terus menceritakan seorang perempuan yang sedang ia cari. Ternyata perempuan yang dimaksud adalah kakaknya. Mereka berdua sedang berjalan-jalan di sekitar taman. Kakaknya pamit membeli ice cream dan meminggalkan gadis itu sendirian, tapi karena gadis kecil itu berlarian menghindari beberapa pria yang sedang berantem ia tersesat. Dan sampailah ia di hadapan Rye Hyun.
"What's your name?"
"Cally. My name is Cally. And you?"
Rye Hyun tersenyum dan mengacak puncak kepala Cally gemas. Suara gadis kecil itu begitu imut dan membuat ia tidak pernah berhenti tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Flower King [Completed]
FanfictionBaekhyun adalah seorang pangeran dan sekaligus calon raja berikutnya. Dalam sebuah tradisi, setiap putri yang lahir dari kuncup bunga ajaib akan lahir dan menjadi ratu bunga. Suatu hari Baekhyun diminta Byun Zico--Ayahnya--untuk memimpin upacara kel...