Perpisahan Terakhir

64 7 0
                                    

Saat terkejam dalam hidupku selain kematian adalah melihatmu menutup mata untuk selamanya.

---Byun Baekhyun---










Sis Kae merasakan tangannya begitu lemas dan tidak dingin seperti biasanya. Telapak tangan yang selalu bisa ia andalkan tampak biasa saja sejak Chanyeol merenggut kekuatannya. Sis Kae bahkan harus menangis karena tidak bisa melakukan apapun untuk membantu Baekhyun. Ia hanya bisa berdoa agar Baekhyun baik-baik saja.

Saat Chanyeol dan Baekhyun menghilang dari ruang singgasana, Sis Kae menatap Rye Hyun yang masih tidak sadarkan diri. Sis Kae harus bagaimana? Ia sudah tidak bisa menyembuhkan siapapun.

"Rye Hyun sadarlah... " Sis Kae membawa kepala Rye Hyun ke dalam pangkuannya dan ia bisa merasakan wanita itu masih bernapas. Sis Kae terus menepuk-nepuk pipinya berharap dengan itu Rye Hyun dapat kembali sadar.

"Rye Hyun... "

"Aku yakin kau kuat. Kau wanita yang kuat, sadarlah kumohon..."

Saat sedang menangis dan sibuk menghapus air matanya, Sis Kae melihat sesuatu yang bersinar. Warnanya sangat menyilaukan mata. Entah cahaya apa itu, ia tidak tahu.

Tapi begitu menurunkan tangannya, Sis Kae menemukan benda berkilau itu. Benda itu berasal dari gelang yang Taeyong berikan padanya.

"Sis Kae, aku menemukan berlian merah ini saat aku akan membuang vas tempatmu dulu. Aku membuatnya menjadi gelang. Apa kau suka?"

Berlian merah yang Taeyong temukan ini memiliki sesuatu. Sis Kae yakin ia bisa mengandalkan benda kecil itu. Buktinya berlian itu ada di tempatnya dulu. Mungkinkah lahir bersamaan dengan dirinya?

Sis Kae harus segera membantu Baekhyun. Tidak ada waktu lagi, ia hanya perlu melempar berlian merah itu pada Chanyeol. Mungkin ini adalah tugasnya sebagai putri bunga. Sis Kae lahir sebagai pembawa perdamaian. Tapi, ia sangat tidak bisa asal melempar benda itu karena Chanyeol dan Baekhyun terus berubah-ubah posisi.

Sementara itu di dalam ruang singgasana Rye Hyun mulai membuka  matanya, ia merasakan kepalanya begitu berat hingga suasana di sekitarnya berhasil menyadarkan gadis itu. Ia ingat saat Chanyeol menyeretnya dan dipaksa mengikuti perintah Chanyeol untuk melukai tangannya sendiri. Buru-buru Rye Hyun menilik lukanya, tapi tangannya sudah baik-baik saja.

"Baekhyun..." Rye Hyun beranjak mencari keberadaan Baekhyun yang beberapa kali berusaha menyadarkannya.

Ia berjalan keluar dan melihat Chanyeol akan menghunuskan pedangnya ke arah Baekhyun. Ini tidak boleh terjadi, Baekhyun pasti akan mati oleh pria jahat itu. Rye Hyun bahkan tidak melihat Sis Kae akan melempar sesuatu ke arah Chanyeol. Yang ada dalam pikirannya hanyalah menolong Baekhyun.

Rye Hyun berlari secepat kilat menghampiri Baekhyun. Ia memeluk pria itu dari depan dan membenamkan kepala Baekhyun ke dadanya. Hingga Rye Hyun merasa sesuatu yang tajam menembus punggungnya.

Rasanya sangat sakit. Rye Hyun merasa ototnya merenggang dan kepalanya terasa sangat berat. Ia bahkan tidak bisa mengeratkan pegangannya di tubuh Baekhyun. Tapi Rye Hyun tidak ingin Baekhyun terjatuh. Pria itu punya luka sangat banyak. Rye Hyun takut Baekhyun tidak bisa menopang tubuhnya.

Chanyeol merasakan sesuatu aneh terjadi padanya. Badannya mendadak merasa panas seolah tengah terbakar api yang membara. Tapi tidak ada apapun di tubuhnya kecuali perubahan warna kulitnya. Chanyeol berteriak kesetanan merasakan rasa panas menjalar hingga rambutnya terasa terlepas dari kepalanya.

"Akhhh.... Panas!!!"

Tubuh Chanyeol ambruk dengan tangan yang terus menjambaki kepalanya. Ia sudah tidak tahan, tubuhnya terasa amat panas.

My Flower King [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang