Aku diam-diam memperhatikanmu,
Aku juga diam-diam menangisimu.
---Byun Baekhyun---
"Markeu... Jangan ambil fotoku. Cepat hapus, yang itu aku terlihat sangat jelek. Markeu... Kumohon hapus."Mark berlarian dengan mengacungkan kamera ke udara supaya istrinya tidak dapat merebut itu dari tangannya. Hingga pria itu rela menabrak beberapa pejalan kaki.
"Markeu..." kesal Rye Hyun menghentakkan kaki dengan wajah cemberut dan berhenti karena merasa lelah.
Mark tertawa lebar dan menghampiri istrinya, setelah jarak mereka begitu dekat Mark mencuri satu ciuman singkat di bibir Rye Hyun. Sontak saja gadis itu mematung di tempat, meski sudah beberapa kali Mark menyentuhnya, Rye Hyun akan selalu teringat dengan pria lain.
"Istriku selalu diam setelah aku cium. Inilah kenapa aku suka membuatmu kesal. Pertama, wajah lucumu ketika marah selalu menggemaskan dan aku akan mudah meminta maaf hanya dengan mencium bibirmu. Hehe...." kekeh Mark.
Itu benar adanya, Rye Hyun memang tidak tahan marah lama-lama pada Mark meskipun suaminya itu masih saja bersikap kekanakkan. Seperti saat ini, Mark diam-diam mengambil gambar Rye Hyun yang tengah terkejut melihat patung yang tiba-tiba saja bergerak. Padahal itu memang manusia asli, hanya saja Rye Hyun begitu terkejut dibuatnya.
"Rye Hyun-ah... Kau tidak lapar?" tanya Mark merasakan bunyi aneh dari perutnya. Mungkin karena berlarian tadi ia jadi lapar.
"Aku sangat lapar, tapi aku tidak mau makan burger atau pizza. Aku merindukan masakan kakak iparku." sejak hari pertama berada di New York, Rye Hyun terus menolak jika Mark membawakan makanan yang berbahan roti.
"Kenapa tidak mencoba masak sendiri? Omong-omong aku belum pernah merasakan masakan buatan istriku yang cantik ini." goda Mark mengacak rambut Rye Hyun.
"Baiklah, pertama-tama ayo kita berbelanja." ajak Rye Hyun yang sudah mengalungkan lengannya di lengan Mark. Mereka berdua sama-sama membetulkan topi dan berjalan melenggang ke kanan dan kiri.
Sementara itu tanpa mereka ketahui, Baekhyun tersenyum sendu dari jarak beberapa meter. Ia bahagia bisa melihat gadisnya tersenyum bahagia. Kemudian ikut berjalan mengikuti Rye Hyun. Untuk hari ini saja Baekhyun rela mengawasi Rye Hyun karena rasa rindunya tidak bisa ia tahan.
----
Begitu keluar dari mall hujan deras mengguyur kota New York tanpa prediksi sebelumnya. Mark dan Rye Hyun terpaksa menunggu di teras depan karena tidak ingin menerobos sampai di parkiran yang jaraknya lumayan jauh dari tempat mereka berdiri.
"Tunggu di sini aku akan masuk ke dalam membeli payung." ucap Mark dan berlari meninggalkan Rye Hyun sendirian.
Gadis itu awalnya asik menatap air hujan yang mangguyur jalanan di depannya hingga tiba-tiba muncul sebuah bayangan seseorang berdiri beberapa meter dari tempatnya berdiri. Bayangan itu tersenyum sangat lebar kepada Rye Hyun. Pakaiannya tidak basah sama sekali meskipun berdiri di tempat terbuka, seakan air hujan sengaja menghindari tubuh itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Flower King [Completed]
FanfictionBaekhyun adalah seorang pangeran dan sekaligus calon raja berikutnya. Dalam sebuah tradisi, setiap putri yang lahir dari kuncup bunga ajaib akan lahir dan menjadi ratu bunga. Suatu hari Baekhyun diminta Byun Zico--Ayahnya--untuk memimpin upacara kel...