Prolog

22.1K 471 6
                                    

"Yaa ampun gilakk!!! Gua gak mimpikan ini??" Gumam Hulya yang masih terus menatap kagum bangunan dihadapan nya

Dihadapan nya kini ada bangunan yang sudah terkenal, dan ciri nya negara Italy...
Menara Pisa,, ini adalah kota impian yang sejak dulu ingin kenagara ini...

Dan akhirnya kesampian dan dia berakhir disini...
Dia tersenyum lebar menampilkan sederet gigi putihnya.

"Woy!! Biasa aja kali liatnya,, kek gak pernah kesini aja. Norak tau ga, malu gua jadinya jalan bareng lu" ucap Reni yang tiba-tiba langsung merangkut Hulya

"Emang gua belum pernah kesini!!! Makanya gua takjub,, kalau malu jalan ama gua, jauh jauh dari  sono.. HUSH,,,HUSH!!!" Usirnya seperti mengusir kucing

Reni hanya tersenyum lebar saja, Hulya mendengus sebal. Lalu dia berjalan duluan meninggalkann Reninyang masih berdiri disana

"Hul,, Hul,,, tunggu!!!! Jangan main pergi aja.. nanti anak orang ilang aja" teriak Reni

Reni menyusul Hulya yang sudah berjalan entah kemana....

Mereka kemudian berfoto foto ria, karna tidak ingin melewatkan momen yang satu ini. Tidak henti henti mereka berkeliling di daerah itu. Apalagi Hulya, dia sangat semang sekali ketika sampai disana...

"Hul, potoin gua.."

Cekrekk

Reni berjalan ke arah Hulya dan melihat hasil jepretan nya tadi

"Ah gimana si lu, gua kelihatan gendut disitu. Ngapain kamera butut masih lu bawa-bawa juga"

"Eh jalan salahin kamera gua, salahin badan lu tuh yang emang udah kaya badak" ucap Hulya

"Ulang lagi,, yang bener potonya" ucap Reni sembari kesal

Saat Hulya ingin memfoto Reni kembali, tiba-tiba ada seseorang yang menabrak tubuh Hulya, dan seketika dia jatuh dan begitu pun kameranya terjatuh..

"Aduh!!! ORANG GILA MANA YANG NABRAK GUEE???!" teriak Hulya yang masih terduduk

Hulya menepuk nepuk telapak tangan nya yang kotor,,

"Duh, Hul jangan teriak-teriak... lu malu-maluin aja.." peringat Reni karna saat ini banyak pasang mata yang melihat mereka

Hulya mengambil kameranya, dan ternyata sudah terbelah dua. Dia membeku seketika.

"Duh, rusak?? Yah.. gimana nih, gue bisa kena omel Ali" gerutu Hulya yang menatap sedih kameranya yang rusak

"I'm sorry miss.. are you okey?" Ucap seorang pria sembari menjulurkan tangan nya ke arah Hulya berniat membantunya bangun

Hulya mendongakan kepalanya dengan wajah kesal, dan saat itu juga Hulya membeku. Karna pasalnya, pria yang di hadapan nya ini sangat tampan... hidung mancung, kulit kecoklat matang, alia tebal tertata rapih dengan jambang tipis diwajahnya..

"Eh?? Astagfirullah,,, sadar Hulya, lu udah ada yang punya" gumam Hulya yang menyadarkan dirinya sendiri dari kekaguman pria tampan di depan nya ini

Hulya bangkit dari duduknya tanpa menerima uluran tangan itu...

"Ouh, yes.. i'm okey!!"  Jawab Hulya

Pria itu tersenyum lalu dia menatap kamera yang di genggam Hulya yang sepertinya rusak

"it looks like your camera is broken sorry I will replace it" ucap pria itu

"Aduh, gua kudu jawab apaan ini?? Bahasa Italy kaga bisa, b.inggris juga masih belepotan" bisik Hulya pada Reni

Reni tertawa kecil, sahabatnya ini sok-sok an datang ke negara orang lain. Tapi tidak mengerti bahasa mereka!!

"Katanya dia mau ganti kamera lu DONGO!!" Jawab Reni dengan berbisik

"Ohh.... Eh lu aja yang jawab gih, gua rada gak ngerti. Lidah gua kek keseleo ini kalau ngomong bahasa alien"

Reni mengganguk, lalu dia berjalan kedepan dan berbicara dengan pria itu. Hulya hanya bisa diam saja, dan manggut manggut kepala... padahal gak ngerti apa yang mereka bicarakan.

Setelah itu pria itu menatap Hulya dengan senyum yang penuh arti..  lalu dia pun pergi.

"Apa katanya? Dapet duit ganti rugi nya??" Tanya Hulya

"Ini" Reni menyerahkan kartu nama kepadanya

"Ngapain lu kasih kertas beginiian ke gua. Gua gak butuh ini, gua butuh duit buat ganti rugi nih kamera"

"Ini kartu nama idiot!!"

"Bodo ah, mau kartu nama, mau kartu tarot, mau kartu remi. Peduli amat!! Gua tanya mana buat duit ganti ruginya??? Nanti gua di omelin sama Ali..."

"Begini nih, punya temen yang kelewatan idiotnya" gumam Reni pelan dan itu masih terdengar di telinga Hulya

"Gua belum tuli ya Ren" sindirnya

"Dia ngasih kartu ini supaya kita bisa menghubunginya buat ganti biaya perbaikan kamera" jelas Reni

"Oh, bilang apa dari tadi. Lu diem aja kaya badut ancol"

Reni menghela nafas, sebenarnya Hulya itu Bego apa idiot sih???
Udah to'a nya gak bisa di atur. Gak di indonesia gak di negara lain, nih anak gak bisa jaga kadar to'a nya. Gak bisa jaga image nya sendiri

🐰🐰🐰

Setiap Bab terdiri dari 1000 sampai 1500 kata

Thanks for reading my story....

Vote and coment

Ana Uhhibukka Fillah, Istriku [TAMAT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang