"Bahagiaku itu kamu"
👇
Hulya duduk di ranjangnya, seminggu semenjak pernikahan nya tak ada yang berubah. Ali tak pernah meminta hak nya sebagai suami kepada Hulya. Mereka hanya tidur satu ranjang tidak lebih.
Terkadang Hulya bertanya tanya mengapa Ali tak meminta hak nya? Apa Ali masih normal???
Tapi sebagian hatinya merasa lega, karna merasa belum siap."Lusa kita ke Jogja" ucap Ali
"Apa???"
"Kamu gak berfikiran untuk tinggal terus sama orangtua mu kan?"
"Tapi aku belum siap jauh dari mereka" jawab Hulya
"Pasti bisa, kan ada aku. Aku sudah menggantikan sosok orangtua mu semenjak kita menikah"
Hulya menggaguk lemah, bagaimana pun dia harus menerimanya. Karna sebagai istri dia harus mengikuti kemana suami tinggal.
Hulya tau peran orangtuanya saat ini bukan lah apa apa lagi. Semuanya sudah pindah ke Ali yang notabe nya menjadi suaminya.
Hulya menatap ponselnya, dia melihat lihat instragram. Terakhir posting 2 minggu yang lalu, dan tak ada lagi Hulya memainkan aplikasi tersebut. Karna sibuk dengan pernikahan nya.
Hulya mulai membuka semua upload an fotonya. Dia mulai menghapus hapus foto yang sekiranya tidak layak untuk di pertontonkan. Hanya foto alam saja yang tidak dia hapus...
"Eh, emang nanti aku bakal tinggal di pesantren sama umi dan abi?" Tanya Hulya
Ali tak menggubris ucapan Hulya dia hanya memejamkan matanya yang sedang berbaring di samping Hulya
"Eh, woy bangun" Hulya menggoyangkan badan Ali supaya pria itu terbangun
"Kamu nanya ke aku?" Tanya Ali
"Iya emang siapa lagi!"
"Namaku buka eh ataupun woy" tegasnya
Hulya memutar bola matanya kesal, dia gemas sekali dengan Ali yang terkadang bikin mood nya ancur.
"Ali emang bener nanti aku tinggal di pesantren sama umi dan abi?" Tanya Hulya sekali lagi dengan penekanan
"Ko manggil dengan namaku sendiri? Gak sopan sama suami sendiri ngomong gitu"
"Lah terus kaya gimana??"
"Mulai sekarang kamu harus panggil aku mas dan aku akan memanggilmu adek" perintahnya
"Apan sih, gaje ah"
"Kok gaje, emang kamu mau terus terusan manggil aku eh ih atau woy terus??"
"Bukan gitu tapi kan gak enak aja ngomongnya"
"Lama lama juga terbiasa"
"Iya"
"Yang bener jawabnya"
"Iya mas" cicit Hulya
Ali tersenyum lebar, sedkit sedikit dia bisa mengurangi sifat keras kepala Hulya.
"Sekarang adek tidur, udah malam"
Hulya mengganguk, dia pun ikut merebahkan dirimya disamping Ali. Dan mulai memejamkan matanya,,,
Hulya langsung membuka matanya lagi, Ali kan belum jawab pertanyaan nya barusan. Hulya melihat kesamping, dan melihat Ali yang sepertinya sudah tertidur pulas.
Dia menghela nafas panjang, kan ada hari esok.
Jam 3.30 Ali terbangun, dia biasa sholat Tahajud.
![](https://img.wattpad.com/cover/173464097-288-k937132.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhhibukka Fillah, Istriku [TAMAT] ✔
SpiritualWARNING!!!⚠⚠🔞 PRIVAT ACAK!!! Baca cerita ini selagi masih ongoing, tetap kasih Vote dan Komen nya. Jika sudah End akan dihapus!!! Banyak mengandung bahasa kasar dan banyak umpatan,, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh... This is my story...