Bab 2 : Idiot Brother

7.5K 298 7
                                    

Hubungan kakak beradik itu kadang tak pernah akur. Mereka selalu bertengkar karna ingin mendapat siapa yang lebih besar kasih sayang orangtua. Sebenarnya orangtua itu tak pernah membeda bedakan seberapa besar kasih sayang untuk anaknya, hanya saja mereka selalu salah mengartikan.

🙆🙆🙆

Sekitar jam 6.45 Hulya sampai kebandara. Dia tak lupa untuk menjemput kakak nya yang akan kembali ke indonesia.

Hulya berjalan ke arah di kedatangan luar negri. Dia berdiri didepan dengan kertas yang ada didepan nya bertuliskan 'Selamat Datang kembali Kakak IDIOT'

Hulya cengegesan ketika menulis itu. Dia mau bikin kakanya kesal,, haha😂

Ketika sekitar 30 menit menunggu akhirnya ada yang keluar..
Dia menggangkat kertasnya tinggi-tinggi...

Dan munculah sosok itu membawa koper dan sedang melihat kearah Hulya dengan wajah kesal...

"Rendy Kusuka Bakery!!!" Teriak Hulya

Yang merasa di panggil namanya langsung berjalan kearah Hulya...
Hulya selalu mengubah nama orang saja, dan membuat nama pemiliknya jengkel.

"Nih buat kakak"

Hulya menyerahkan kertas itu kepada Rendy, dan jalan duluan.

"Nih anak dari dulu masih nyebelin aja" ucap Rendy menatap kertas yang di genggamnya itu

"Ngapain diem disitu. Ayo pulang, capek.. gak tau apa Hulya nungguin kakak dari tadi" ucap Hulya

"Kakak nya dateng bantuin bawa kopernya kek" keluh Rendy

"Dih, yang punya koper siapa. Masa yang bawa siapa!"

Rendy mendenggus kesal. Diapun berjalan beriringan dengan Hulya keluar dari bandara.

Rendy Sanjaya adalah kakak Hulya, pria masih lajang, tampan, umurnya 28 tahun. Dia bekerja di Roma, mengurus perusahaan nenek nya yang langsung diturunkan kepada Rendy.

"Bawa mobil? Atau tadi kesini naik taksi" tanya nya

"Bawa mobil lah, kalau naik taksi sama aja bohong ngapain jemput kakak coba!!!"

"Tumben mikir, otak kamu udah sembuh?"

"Terus aja ledekin,, walaupun aku nih gak pinter didalam akademik maupun non akademik. Aku ini pinter nyetir mobil"

"Lah terus hubungan nya sama bawa mobil apaan? Gak nyambung kali!!"

"Ya adalah hubungan nya. Setidaknya aku punya bakat!!"

"Oh jadi ceritanya itu bakat terpendam kamu?? Kenapa setelah wisuda kamu jadi tukang parkir aja dek?" Ledeknya

Rendy tersenyum meledek, karna dari dulu adiknya seperti anak kecil pikiran nya. Kapan dewasa?? Padahal umurnya yang sudah 22 tahun.

"Tau ah, dateng-dateng ledekin mulu.. hush hush!! Gak usah pulang bareng aku"

"Ya udah, nanti kakak ngadu ke mamah kalau kamu gak jemput aku dan nanti ujung-ujung nya kamu gak boleh keluar rumah"

"Bodo! Gak peduli"

***

"Assalamu'alikum,,, Rendy pulang!!"

"Wa'alikumsalam..."

Rendy mencium punggung tangan Manda

"Rendy,, kamu udah pulang?? Ko lama banget??" Ucap Manda

"Maaf mah, biasa Jakarta macet!!"

"Hulya mana?"

"Tuh" unjuk Rendy yang sedang membawa kopernya dengan susah payah

Ana Uhhibukka Fillah, Istriku [TAMAT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang