Bab 31 : Menagih Janji

5.6K 228 8
                                    

Tepat seminggu Hulya di negara Italy, akhirnya dia memutuskan untuk pulang ke Indonesia dengan Ali. Reni dan Rendy dia sudah pulang ke Indonesia besoknya, sedangkan Ali masih berada disana karna masih ada kerjaan yang belum selesai.

Hulya tadinya diajak Rendy untuk pulang bersamanya, tapi wanita itu menolak untuk ikut dengan kakaknya dan memilih bersama suaminya.

Setelah berdebat akhirnya Hulya diperbolehkan Ali menetap disana. Bahkan Hulya meminta Ali untuk mengajaknya pergi jalan jalan, dan suaminya menyanggupinya.

Setelah berlibur disana akhirnya mereka pulang. Hulya pulang tak langsung ke Jakarta, Ali meminta Hulya untuk kembali ke Yogjakarta bersamanya. Umi dan Abi sudah menanyakan keberadaan Hulya. Dan wanita itu menyetujuinya.

Tepat siang mereka sudah berada dilingkungan pesantren. Hulya segera masuk kedalam rumah dan sudah diamabut oleh umi abinya tak lupa juga dia bersalaman.

"Lama banget liburan nya?" tanya umi

"Iya umi maafin Hulya" ucap Hulya

"Kamu sudah makan? Ayo kita makan dulu pasti kamu lapar"

Umi Fatimah mengiring mereka kemeja makan, disana banyak lauk pauk Hulya menatap masakan itu dengan air liur yang hampir menetes.

Mereka langsung makan siang, Ali melihat istrinya yang makan dengan lahap. Sepertinya Hulya sedang rindu masakan indonesia menginggat di negara sana susah memakan makanan yang biasa mereka makan.

***

Chika yang mendengar Hulya sudah kembali ke pesantren segera gadis itu berlari kearah rumah Umi Fatimah. Diam diam dari jauh dia memperhatikan suasana rumah itu berharap Hulya keluar dari sana.

Sepertinya harapan nya terkabul, Hulya datang dengan Ali disampingnya. Chika mendenggus kesal melihat Ali. Dia ingin bertemu dengan Hulya dan menanyakan kabarnya.

Chika memutuskan untuk pergi dari sana dan duduk ditempat langganan nya kalau bukam kursi dekat taman itu. Gadis itu sangat bosan akhir akhir ini semenjak kepergian Hulya. Biasanya dia akan menghabiskan waktunya bersama Hulya, tapi semenjak Hulya tak ada dia kesepian.

Tiba tiba pundaknya seperti ditepuk oleh seseorang. Chika memutar tubuhnya dan melihat Hulya yang sedang tersenyum kearah Chika.

"Hulya!!" Pekik Chika

Gadis itu langsung menghamburkan kepelukan Hulya, dia begitu merindukan Hulya.

"Kayanya kamu rindu banget ya sama aku?" Tanya Hulya yang masih dalam pelukan mereka

Chika langsung tersadar dan segera melepaskan pelukan mereka

"Siapa yang kangen, gue cuma seneng aja lo disini jadi gue gak bosen lagi" ucap Chika

Hulya menggoda Chika untuk mengatakan sejujurnya bahwa dia merindukan dirinya. Hulya tertawa melihat ekspresi dari wajah Chika yang malu malu.

Merek duduk dikursi dengan Chika yang memaksa Hulya bercerita tentangnya yang hampir 2 minggu tak ada kabar.

"Cuma masalah kecil aja kok" ucap Hulya

"Bohong!"

"Beneran.."

"Oh ya kemarin gue lihat Syifa nangis di kamarnya" ucap Chika

Hulya menoleh kepada Chika dan meminta penjelasan tentang ucapanya tadi.

"Kemarin gue disuruh umi Fatimah buat manggil Syifa kerumahnya. Nah gue pergi kan ke kamarnya. Pas gue masuk gue denger suara nangis gitu. Dan lihat Syifa lagi nagis sembari megang buku gitu" jelas Chika

Ana Uhhibukka Fillah, Istriku [TAMAT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang