Disini akan menjelas tantang kebingungan kalian. Why?! Dan ada yang bilang gantung :v padahal Happy Ending loh.. cuma kek ngegantung aja, enak loh gantungin perasaan orang.. eakk :-v
Eh Atagfirullah.. maaf khilaf! Lagi puasa..
Aku juga rada gemes manja gimana gtu😁. Ada reders yang udah tau jalan ceritanya gimana hahah 😂 ya gapp sih, kamu kan ngeluarin asumsi mu saja. Dan yeayy.. kita satu pemikiran..
Oke Enjoy it this part
🐆🐆🐆
Syifa menatap dirinya dari pantulan cermin. Baju pengantin dan dadanan yang sangat dia inginkan dari dulu. Pernikahan yang dari dulu yang selalu ia impikan dambakan. Dan haru ini akan terjadi. Tapi hatinya masih ada rasa terganjal. Meski dia bahagia hari ini tapi masih ada sedih yang dia rasakan.
Syifa bangkit dari sana, dan berjalan keaeah ibu nya yang sedang duduk disamping ranjang menemani anaknya dikamar sebelum pihak calon pengantin pria datang dan mengucapkan ijab kobul.
"Ibu ada yang ingin aku bicarakan" ucap Syifa
"Ada apa nak?" Tanya ibu nya
Syifa menarik nafasnya panjang lalu hembuskan. Dia harus berbicara, jika tidak melakukan nya. Maka tak akan ada yang bahagia dia ataupun oranglain.
Syifa meminta pada ibu nya untuk memanggil ayah nya sekaligus. Karna keputasan yang Syifa buat ini akan berdampak pada semuanya.
Lalu ibu nya Syifa pun keluar mencari sang ayah. Setelah mereka berkumpul Syifa meremas baju pengantinya, dia sangat takut membicarakan hal ini.
"Ada apa nak? Mengapa kamu memanggil kami?" Tanya ayahnya
"Ada yang ingin kukatakan hal penting pada kalian..."
"Biacaralah.."
Syifa berdiri dan berjongkok dihadapan mereka. Lalu Syifa menundukan kepalanya tak sanggup untuk menatap mata mereka
"Aku berubah pikiran.. aku tak bisa menikah dengan Ustadz Ali" ucap Syifa
Jederr..
Eta terangkanlah, dung pak dung, dung pak dung... eta terangkanlah...
Kilat amarah dari mata sang ayah sudah terlihat. Dia kecewa terhadap anaknya, mengapa disaat hari pelaksanaan pernikahan nya justru anaknya baru bisa berubah pikiran.
Padahal mereka menanti nanti sebelum hari H akad Syifa bisa berubah pikiran. Tapi disini sudah harinya, semua tamu undangan sudan pada datang. Bagaimama mereka bisa membatalkan nya
"Kamu tahu apa yang kamu lakukan ini salah Syifa?! Mengapa baru sekarang???!!" Bentak sang ayah
"Maafin Syifa yah" ucap Syifa
Syifa menangis, baru kali ini dia dibentak kembali oleh ayah nya. Ayahnya ini termasuk orang sabar dan bisa mengontrol emosi. Tapi mengapa kali ini justru meledak?
"Syifa memutuskan hal ini supaya tak ada pihak yang tersakiti. Syifa tahu, kalau aku salah... seharusnya Syifa tak memaksakan kehendak dan berakibat buruk" ucap Syifa
Ayah mengelus dadanya, entah apa yang akan terjadi saat ini. Ini akan menjadi kedua kalinya pernikahan Ali dan Syifa dibatalkan.
"Saya panggil Ustadz Ali dan orangtuanya kemari..."
Ayah Syifa pergi dan mencari calon besan nya, setelah bertemu. Ayah Syifa meminta mereka meluangkan waktu sebentar dan pergi kekamar calon pengantin. Sebenarnya pamili sih calon pengantin pria sudah melihat calon pengantin wanita. Tapi mau bagaimana lagi, ini bukan masalah kecil yang bisa diselesaikan dengan tangan perantara. Masalah ini harus diselesaikan secara kedua belah pihak saling menyetuji atau bertukar pendapat bagaimana jalan yang terbaiknya.
Akhirnya mereka menyetujuinya dan berjalan ke kamar calon pengantin dan melihat Syifa sedang menangis dipelukam sang ibu..
Mereka bertanya tanya apa yang terjadi dengan Syifa? Lalu mulailah ayah Syifa berbicara dan menjelaskan pada mereka apa yang terjadi. Tentang anaknya yang meminta padanyaa bahwa pernikahan tidak bisa dilanjutkan.
Kyai Jamil dan Umi Fatimah memang ada kecewa. Tapi jika memang bukan jodoh mau bagaimana lagi, alasan yang diberikan Syifa pun cukup logis. Akhirnya merekapun menyetujui untuk pernikahan ini tidak terlaksana.
Tapi yang menjadi suatu masalah disini adalah para tamu undangan yang sudah pada datang. Mereka memikirkan cara bagaimana menjelaskan pada para tamu undangan.
Akan tetapi, disaat mereka sedang memikirkan masalah itu muncul sosok pria yang tiba tiba beridiri didepan pintu kamar dengan lantangnya meminta restu pada Ayah Syifa untuk menikahi putrinya.
"Saya bersedia menikahi putri bapak!" Ucapnya
Ayah Syifa menoleh kesumber suara, lalu dia menepuk jidatnya. Mengapa anak ini bercanda disaat waktu yang tidak tepat?
"Jangan main main Rehan, ngapain kamu disitu? Nguping pembicaraan kami?" Tanya Ayah Syifa
"Maaf om, gak sengaja kedengeran" jawab Rehan sembari cengegesan
Lalu Rehan berjalan masuk kedalam kamar dia beridiri dihadapan ayah Rehan.
"Om perkataan ku tadi serius, aku bersedia menikahi putri om saat ini juga" jawab Rehan
Ayah Syifa sempat terkecoh denga ucapan Rehan. Terkadang anak ini terbilang jahil juga, apa yang dikatakan nya belum tentu benar.
Lalu Ayah Syifa iseng iseng menimpali ucapan Rehan.
"Jika mau serius menikahi Syifa, bawa orangtuamu kemari" ucap Ayah Syifa iseng dia tahu jika Rehan tak kan berani melakukan hal itu
"Baik!" Pria itu langsung berbalik dan mencari kedua orangtuanya
Diluar kendali, Rehan menggangap serius pembicaran ayah Syifa.
"Itu anak!"
Entah apa yang merasuki Rehan dia bahkan siap mengganti posisi Ali untuk sebagai calon mempelai pria. Syifa? Jangan ditanya. Dia sudah pasrah, dia sudah tak peduli lagi akan malu yg akan ditanggung nya jika pernikahan ini kembali batal.
Syifa juga sudah pasrah, jika memang dirinya akan menikah dengan Rehan. Mungkin inilah garis tangan nya.
Tak lama Rehan membawa kedua orangtuanya kesana. Rehan benar benar serius dengan perkataannya. Dia bersungguh sungguh menikahi Syifa.
"Saya sudah dengar dari anak saya" ucap ayahnya Rehan
"Jika memang, keinginan Rehan menikah dengan Syifa. Kami setuju"Intinya keluarga Rehan menyetujui Rehan menikah dengan Syifa. Ayah Syifa hanya melongo. Jadi mereka semua setuju jika kedua anak mereka menikah?
Menginggat mereka ingin sekali menikahkan putra sulung mereka dengan Syifa.
Akhirnya setelah banyak pertimbangan dan keputusan. Maka jatuhlah, bahwa Rehan akan menikah dengan Syifa.
Ali? Dia tersenyum lega... entah kenapa sebagian hatinya ada yang lega. Skenario Allah memang tak pernah bisa ditebak. Jika memang di hari H kalian menikah belum tentu juga kalian berjodoh.
Semoga pernikahan yang akan dijalankan Syifa dan Rehan. Menjadi keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah..
Mudah mudah ini adalah jalan hidup terbaik untuk mereka.
END
Gak tau ah bingung akunya..
Maaf kalau misalkan kurang jelas.. tanya aja di kolom komentar nanti aku jelaskanDadah salam dari dini..
Aku punya cerita OneShoot Story judulnya "SPRING IN KOREA" cek aja ya ukhti/akhi
Udah tamat itu ceritanyaa.
Wassalamu'alaikum wr.wb

KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhhibukka Fillah, Istriku [TAMAT] ✔
EspiritualWARNING!!!⚠⚠🔞 PRIVAT ACAK!!! Baca cerita ini selagi masih ongoing, tetap kasih Vote dan Komen nya. Jika sudah End akan dihapus!!! Banyak mengandung bahasa kasar dan banyak umpatan,, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh... This is my story...