𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦𝐬 [✓]

SweetDreams #3

Warna jingga dengan sedikit sentuhan kemerahan mewarnai langit senja hari ini. Matahari yang akan segera kembali ke tempat yang belum ia sinari momen itulah yang paling indah.

Langit senja yang indah dengan ditemani angin yang sepoi-sepoi, menambah kesan nyaman untuk berlama-lama menyaksikan sunset. 

Kyung-soo, namja itu sekarang sedang menatap indahnya langit senja di salah satu bangku dekat sungai Han. Menikmati senja dengan ditemani segelas coklat panas yang tadi ia beli.

Kyung-soo menyeruput coklat panasnya dan arah pandangnya tak pernah lepas dari sunset.

"Kau di sini?" Tanya seorang namja dengan suara bass-nya.

Kyung-soo sedikit tersentak karenanya, lalu namja mungil itu membalikan badannya dan mendapati seorang namja tinggi, yang sedang menatapnya.

"Kenapa kau kemari?" Tanya Kyung-soo dengan dahi yang mengernyit.

Chanyeol, namja tinggi itulah yang sekarang sedang berkomunikasi dengan Kyung-soo. Namja tinggi itu tak menjawab pertanyaan Kyung-soo, dan memilih untuk duduk di sebelah Kyung-soo.

"Memangnya sungai Han punya nenekmu?"

"Hah? Ya...ya...bukanlah!" Jawab Kyung-soo sedikit terbata-bata.

"Ya sudah kalau begitu, jadi terserah diriku mau kesini atau tidak." Jawab Chanyeol santai sambil melipat tangannya di belakang kepala.

Kyung-soo menatap lekat Chanyeol yang sedang memejamkan matanya, menikmati desiran angin. Tatapan yang Kyung-soo berikan bukanlah tatapan terpesona tapi tatapan yang sangat sulit diartikan.

"Aku tau, aku tampan." Ucap Chanyeol masih pada posisi awal.

Kyung-soo membelalakkan matanya dan mengerucutkan bibirnya.

"Dih! Dasar manusia terlalu percaya diri!" Sinisnya yang hanya ditanggapi dengan kekehan dari Chanyeol.

Chanyeol membuka matanya perlahan, lalu namja tinggi itu beralih menatap Kyung-soo yang sedang membuang muka.

"Kau imut kalau sedang marah." Ucap Chanyeol yang mendapatkan tatapan tajam dari Kyung-soo.

"Apa maumu sebenarnya? Kau pasti mengikuti aku ke sini kan? Mengaku saja!" Ujar Kyung-soo.

Chanyeol hanya tersenyum dan menampilkan lesung pipinya yang menambah tingkat ketampanannya. Chanyeol melepaskan kaca mata bulatnya dan menyisir ke belakang rambutnya dengan tangan.

"Aku mau kau menjadi temanku, dan aku tidak mengikutimu ke sini." Jawab Chanyeol santai.

"Teman? Untuk apa kau memintaku menjadi temanmu?"

"Memangnya tidak boleh?"

Kyung-soo menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia merasa kikuk. Entah apa yang membuatnya merasa salah tingkah jika menatap manik mata Chanyeol.

"Bukan seperti itu maksudnya, kau kan sudah banyak punya teman. Lagi pula aku ini bukan murid se-famous dirimu." Ucap Kyung-soo dengan pandangan matanya tetap ke arah depan.

"Lalu aku tidak boleh berteman dengan murid yang tidak terkenal? Ayolah kita semua ini sama saja." Ucap yakin Chanyeol.

"Dan satu lagi, sejak pertama melihatmu aku rasa kau orang baik jadi aku ingin berteman denganmu. Karena banyak temanku yang hanya memanfaatkan ketenaran ku saja."

Kyung-soo terdiam. Ia merasa ada sesuatu yang aneh dalam hal ini. Dan ia juga merasa tidak yakin, karena untuk pertama kalinya ada orang yang mau mengajaknya berteman. Karena sejak dulu dia hanyalah seorang namja pendiam yang sedikit atau hampir tak ada yang mau berbicara apalagi berteman dengannya.

Kyung-soo beralih menatap Chanyeol, karena ia ingin mencari kebohongan atau mencari ekspresi main-main dari wajah tampan itu.

Namun nihil, ia hanya menemukan keseriusan tidak ada ekspresi main-main diwajahnya. Kyung-soo lalu menganggukkan kepalanya.

"Kau mau jadi temanku?" Tanya Chanyeol antusias.

"Ne." Jawab singkat Kyung-soo yang berhasil membuat Chanyeol sangat gembira.

"Kalau begitu mulai sekarang sampai kapanpun kita akan selalu bersama." Ucap Chanyeol gembira.

"Dalam artian teman." Koreksi Kyung-soo dengan nada santai.

Tanpa Kyung-soo sadari, raut wajah tampan itu yang semula sangat gembira berubah menjadi sendu.

"Ya, hanya teman." Lirihnya.

~|~|~

Note: semoga kalian suka ya sama apa yang moonie buat, dan jangan lupa untuk vote dan komen 😁. Salam ChanSoo shipper❤️