SweetDreams #18

659 139 10
                                    

[Flashback]

Semenjak kejadian dimana Hae Yeol mengaku bahwa dirinyalah yang menaruh kotak makan di bangku Kyung-soo, mulai saat itulah mereka berdua menjadi sedikit akur dari sebelumnya.

Biasanya Kyung-soo yang selalu jutek dengan Hae Yeol, seketika berubah menjadi sedikit ramah pada namja jangkung itu.

Kyung-soo, namja itu selalu mendapatkan kotak makan siang yang sama dan note kecil diatasnya. Ia tak lagi bingung siapa yang menaruhnya di sana, karena menurutnya pasti Hae Yeol.

Dan hal itu selalu terulang dari hari ke hari. Seperti biasa Kyung-soo akan berterimakasih pada Hae Yeol, dan namja jangkung itu pasti selalu membanggakan dirinya.

Memang ini salah, mungkin sangat salah. Seharusnya Hae Yeol tidak berbohong pada Kyung-soo, karena memang kenyataannya bukan dirinyalah yang melakukan hal itu.

Tapi mau bagaimana lagi, Hae Yeol sudah diuntungkan dan otomatis membuat namja itu tak mau melewatkan kesempatan itu.

Lagipula Hae Yeol juga tak tau siapa pengirim sebenarnya. Jika ia tau sekalipun, tak akan pernah membuatnya berhenti berbohong. Selama Kyung-soo berhasil menjadi miliknya.

Makin hari, Hae Yeol dan Kyung-soo semakin dekat. Mereka selalu pergi ke kantin bersama atau pulang bersama. Hae Yeol juga akan menunggu Kyung-soo di depan gerbang sekolah dan berjalan bersama menuju kelas.

Hal itu membuat seantero sekolah tau akan kedekatan mereka. Banyak yang mengira mereka berpacaran dan ada juga yang beranggapan kalau itu hanyalah kebetulan.

"Kenapa Hae Yeol menjadi dekat dengan Kyung-soo?" Monolog Chanyeol yang kini sedang mengintip Kyung-soo dan Hae Yeol.

Chanyeol tau akan rumor dimana sang adik digosipkan berpacaran dengan Kyung-soo. Tapi Chanyeol tetap yakin jika hal itu tak pernah terjadi.

Tapi sayangnya ia tak pernah mengetahui kalau Hae Yeol selalu berbohong kepada Kyung-soo soal bantuan dan kotak makan yang sering didapat Kyung-soo.

Ya, kalian pasti sudah tau siapa sebenarnya yang selalu membantu dan menaruh kotak makanan untuk Kyung-soo. Orang itu adalah Chanyeol, Park Chanyeol.

Intinya mereka berdua saling tidak mengetahui satu sama lain. Dan seharusnya salah satu dari mereka harus jujur, agar masalah ini tak menjadi panjang.

Tapi inilah kenyataan, jika saja tak berawalan dari sini. Masalah besar tak akan pernah terjadi.

Kalian ingin tau apakah Chanyeol curiga? Jelas dia curiga akan kedekatan Kyung-soo dengan Hae Yeol. Yang ia tau mereka berdua selalu tak akur, tapi belakangan ini mereka menjadi sangat dekat.

Chanyeol ingin bertanya pada Hae Yeol, tapi ia takut. Ia takut kalau Hae Yeol akan mengetahui jika Chanyeol menyukai Kyung-soo.

$$$


Seperti yang dikatakan tadi, hubungan antara Hae Yeol dan Kyung-soo semakin hari semakin membaik. Tak ada lagi kata-kata kasar yang keluar dari mulut Kyung-soo.

Hari ini kelas Kyung-soo pulang paling akhir. Dikarenakan kelasnya harus mengikuti sosialisasi dari program anti narkoba. Dan hal itu membuat dirinya sangat kesal dan lelah.

Kyung-soo berjalan beriringan dengan Hae Yeol. Sekedar info Hae Yeol satu kelas dengan Kyung-soo.

Wajah Kyung-soo sudah memperlihatkan betapa lelah dirinya. Sedangkan Hae Yeol sedari tadi sibuk dengan ponselnya, entah apa yang ia ketik di alat digital itu.

"Kyung, maaf hari ini aku tak bisa menghantarmu pulang. Ada sesuatu yang harus aku kerjakan." Kata Hae Yeol.

Kyung-soo menoleh menatapnya dan tersenyum tipis. "Tidak apa-apa, aku bisa naik bus." Ucapnya halus.

Hae Yeol menampilkan senyum lebarnya, dan tangannya langsung mengusap kepala Kyung-soo.

"Kalau begitu aku duluan ya, bye." Hae Yeol pergi tanpa menunggu Kyung-soo berkata lagi. Namja mungil itu hanya bisa menatap kepergian Hae Yeol.

Terlalu naif jika Kyung-soo tidak menyukai Hae Yeol. Secara sikap dan perilaku namja jangkung itu. Jika Kyung-soo boleh jujur ia sudah mulai ada rasa untuk Hae Yeol.

Ia bingung itu rasa nyaman atau rasa yang lebih dari itu. Satu sisi hatinya meronta ingin selalu berada di samping Hae Yeol. Sedangkan sisi yang lain masih ragu.

Salah? Memang sudah dari awal salah. Jika saja tak ada yang menyembunyikan sesuatu, tak ada yang berbohong. Bisa dipastikan ini tak akan terjadi.

Jika hal ini tidak terjadi, mungkin akan semakin rumit. Jadi biarlah ini berjalan sampai menemukan titik akhirnya.

Kembali lagi ke Kyung-soo. Namja mungil itu kini sudah berada di halte bus, ia melihat arloji yang ada di tangannya dan sesekali ia melihat kanan kiri guna memastikan bus datang.

Jam sudah menunjukan pukul lima sore, tapi bus tak kunjung datang juga. Karena Kyung-soo tidak mood lagi menunggu bus, ia memilih untuk berjalan kaki menuju rumahnya.

Namja mungil itu memilih melewati gang kecil dimana itu adalah jalan tikus atau sering disebut jalan pintas menuju rumahnya.

Sebenarnya Kyung-soo agak takut lewat gang itu, tapi apa boleh buat. Jika tidak lewat sini dijamin ia akan pulang malam kalau lewat jalan utama.

"Kenapa Kyung-soo lewat sini? Aku harus mengikutinya." Monolog Chanyeol.

Ya, namja jangkung dengan kacamata bulatnya itu sedari tadi mengikuti Kyung-soo. Sudah menjadi kebiasaannya memastikan Kyung-soo selamat sampai di rumah.

Walau Kyung-soo tak pernah tau jika Chanyeol selalu mengikutinya hingga masuk ke dalam rumah.

Chanyeol juga selalu mengikuti Kyung-soo saat namja mungil itu di hantar oleh adiknya sendiri.

Itu semua karena baginya, melindungi Kyung-soo tanpa sepengetahuan namja mungil itu lebih baik.





|~|•|


Tau kok ini chapter gak feel, banyak narasi. Bosen? Jangan dibaca. Nulis satu chapter itu gak gampang loh, gak segampang kalian yang tinggal baca.

Doain aja aku bisa nyelesain cerita ini secepatnya. Entah kenapa akhir-akhir ini banyak banget kendala.

Kalian jangan lupa vote dan komen :') itung-itung buat menghargai Mun :")

Kalian jangan lupa vote dan komen :') itung-itung buat menghargai Mun :")

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦𝐬 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang