SweetDreams #4

1.5K 245 5
                                    

"Aku antar kau pulang ya Kyung." Tawar Chanyeol yang sudah kembali duduk di sebelah Kyung-soo. Ya, tadi Chanyeol permisi sebentar untuk membeli sesuatu.

"Ini,aku belikan ini khusus untukmu." Kata Chanyeol sambil menyerahkan sebungkus Taiyaki.

Kyung-soo menatap apa yang diberikan Chanyeol dengan mata berbinar. Namja bermata owl itu dengan cepat menyambar Taiyaki yang diberikan Chanyeol.

"Bagaimana kau bisa tau kalau aku suka Taiyaki?" Tanya Kyung-soo sambil melihat-lihat kedalam kantong plastik yang berisi Taiyaki itu.

Chanyeol terkekeh kecil lalu menatap langit yang sudah berubah menjadi gelap.

"Hanya menebak-nebak saja." Jawab santai Chanyeol.

Namja tinggi bak gedung pencakar langit itu berdiri dari duduknya.

"Ayo kita pulang, ini sudah petang nanti eomma mu khawatir." Ajak Chanyeol yang mendapat anggukan kepala dari Kyung-soo.

"Mobil ini milikmu?" Tanya Kyung-soo sambil menunjuk mobil berwarna hitam mengkilap yang terparkir rapi.

Chanyeol, pria tinggi itu hanya tersenyum angkuh. "Tentu saja ini milikku, ingat aku ini adalah namja tampan masa iya aku pakai mobil jelek." Ucapnya yang sengaja dibuat menjadi sombong.

"Dasar sombong!"

"Ayo masuk, kau tidak ingin duduk di kursi mobil mahal ini?" Ucap Chanyeol dari dalam mobil.

Kyung-soo mengerucutkan bibirnya kesal, ya, sudah jelas kesal dengan sikap Chanyeol yang sombong itu. Namja mungil itu masuk dan menutup pintu mobil milik Chanyeol dengan kasar.

Brak

"Yak! Apa yang kau lakukan?" Tanya Chanyeol namun tak digubris oleh Kyung-soo.

~~~

Diperjalanan hanya keheningan yang menguasai, tak ada salah satu dari mereka yang membuka suara. Hanya suara radio lah yang sedari tadi menemani kesunyian antara dua anak manusia ini.

"Kenapa kau diam?" Akhirnya Chanyeol membuka suara, karena jujur Chanyeol adalah orang yang paling benci akan kesunyian.

"Terserah ku!" Ketus Kyung-soo yang masih asik menatap jalanan Seoul.

"Yak, Kyung-soo ya. Jangan begitu aku tak suka keheningan." Ucap Chanyeol merengek.

Kyung-soo sekilas menatap Chanyeol lalu menghela nafas berat. Baru saja menjadi teman sudah begini, apalagi nanti. Memang menjadi teman Chanyeol adalah impian Kyung-soo, bukan hanya karena Chanyeol itu tampan tapi Chanyeol itu terkenal. Siapa tau jika ia menjadi teman Chanyeol dia akan terkenal, agaknya.

"Lalu mau mu apa?" Tanya Kyung-soo masih ketus tapi sedikit lembut.

"Mau ku itu, besok kau–" belum sempat Chanyeol menyelesaikan kalimatnya, tapi Kyung-soo sudah bersuara terlebih dahulu.

"Eh? Dari mana kau tau kalau ini adalah jalan ke rumahku?" Tanya Kyung-soo curiga.

Bagaimana tidak curiga, yang tau rumah Kyung-soo hanyalah tiga serumpun temannya yang tidak jelas itu. Dan Chanyeol? Bagaimana namja ini bisa tau arah jalan ke rumah Kyung-soo?

"E... I–tu, aku hanya menebak-nebak saja tadi!" Jawab Chanyeol dengan raut wajah yang sudah tegang.

'matilah kau Chan, bagaimana kau bisa sebodoh ini'

"Kau menguntit ku ya?" Selidik Kyung-soo sambil menunjuk Chanyeol.

Chanyeol hanya menggelengkan kepalanya cepat dan menelan ludah dengan kasar. Namja tinggi itu tampak mengusap dahinya yang tiba-tiba keluar keringat.

"Di...dimana rumahmu?" Tanya Chanyeol ketus tapi masih dengan terbata-bata.

"Kau tinggal belok kanan saja." Jawab Kyung-soo tak kalah ketusnya.

Entah apa yang membuat Kyung-soo menjadi sangat curiga dengan Chanyeol. Dan satu lagi dia merasa seperti ada yang mengawasi, tapi siapa?

~•~•~

"Terima kasih sudah menghantarkan ku." Ucap Kyung-soo setelah keluar dari mobil Chanyeol.

"Tidak masalah, oh iya besok pagi-pagi sekali aku akan menjemputmu. Ini mutlak tidak menerima penolakan!"

Kyung-soo menghela nafas panjang dan menatap malas Chanyeol.

"Aku keluar dulu, sampai jumpa."

Chanyeol menatap punggung namja mungil itu yang semakin menjauh, kedua sudut bibirnya terangkat menjadi sebuah senyuman yang indah.

Chanyeol membuka kacamatanya dan mengusap matanya yang mulai membendung air mata.

"Semoga kau mimpi indah." Lirihnya, setelah itu ia menghilang entah pergi kemana.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦𝐬 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang