SweetDreams #22

986 147 9
                                    

"Tuan Hae Yeol." Panggil seorang dokter setelah keluar dari ruang rawat Kyung-soo.

Hae Yeol yang awalnya menundukkan kepalanya dan merapalkan doa kini mendongak karena panggilan dokter tersebut.

Matanya berbinar menatap sang dokter berharap ada kabar baik yang disampaikannya. Namja jangkung itu berdiri mensejajarkan dirinya dengan sang dokter.

"Bagaimana keadaan Kyung-soo dok?" Tanyanya dengan suara serak, seperti orang yang habis menangis.

Dokter itu tersenyum lembut dan menepuk pundak Hae Yeol. "Dia sudah melewati masa komanya, sekarang tinggal menunggu ia sadar saja." Ucap sang dokter dan berhasil membuat senyum Hae Yeol merekah.

Kini Kyung-soo sudah melewati masa komanya. Sebelum pernyataan dokter tadi, saat Hae Yeol sedang menemani Kyung-soo seperti biasa. Tiba-tiba saja tubuh Kyung-soo kejang dan membuat Hae Yeol panik. Dengan cepat Hae Yeol memencet salah satu tombol guna memanggil dokter.

Penantian Hae Yeol tak sia-sia, karena sang pujaan hati sudah kembali. Ia senang sangat senang tapi ada satu hal yang membuatnya khawatir.

Apa Kyung-soo akan bertanya tentang Dia?

Itu yang terlintas dipikiran Hae Yeol. Bukannya Hae Yeol sudah berjanji akan mengatakan semuanya saat Kyung-soo sadar? Jadi dia harus bisa menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan Kyung-soo

"Sekarang ada bisa menemuinya." Ucap sang dokter dan mendapatkan anggukan kepala oleh Hae Yeol.

Setelah dokter itu pergi Hae Yeol dengan lembut membuka pintu ruang rawat Kyung-soo. Matanya melihat tubuh lemah Kyung-soo yang tengah berbaring. Tak ada lagi selang-selang kecil ditubuhnya, sekarang hanya ada infus ditangan Kyung-soo.

Hae Yeol melangkah mendekati tubuh sang kekasih, tangannya langsung menggenggam tangan Kyung-soo dan tangisnya kembali terdengar.

Bukan sedih yang ia rasa namun bahagia. Ia mengecup kening Kyung-soo lembut dan beralih ke tangan sang kekasih.

"Maaf hiks." Lirihnya.

Setelah melontarkan kata itu tiba-tiba saja ada pergerakan dari tangan Kyung-soo. Hae Yeol mendongak dan menatap wajah Kyung-soo.

Mata namja mungil itu mulai bergerak dan bibirnya mulai terbuka sedikit. Hae Yeol bahagia sangat bahagia.

"Kyung." Lirihnya lagi. Dapat dilihat mata Kyung-soo sudah mulai terbuka dan menyesuaikan cahaya yang masuk.

"Kau sadar Kyung, kau sadar." Ucapnya bahagia dan langsung memeluk Kyung-soo tanpa memikirkan jika Kyung-soo masih lemah.

"Bagaimana ini bisa terjadi? Dimana aku?" Kyung-soo mulai bersuara namun masih terdengar lirih dan serak.

Hae Yeol melepaskan pelukannya dan menatap Kyung-soo lembut. Tangannya menyentuh pipi yang dulu berisi dan sekarang berubah tirus dengan lembut.

"Kau di rumah sakit sayang." Jawab Hae Yeol.

"Sakit." Tiba-tiba Kyung-soo memegang dadanya, entah mengapa dadanya terasa sangat sakit dan sesak.

Hae Yeol kembali panik karena melihat Kyung-soo yang kesakitan. Dengan segera Hae Yeol memanggil kembali dokter, tak perlu waktu lama dokter datang untuk memeriksa keadaan Kyung-soo.

30 menit berlalu namun dokter tak kunjung keluar itu membuat Hae Yeol kembali panik. Namja itu mondar-mandir di depan ruang rawat Kyung-soo.

Klek

Suara pintu terbuka dan menampilkan dokter yang tadi memeriksa keadaan Kyung-soo.

"Bagaimana keadaan Kyung-soo?!" Tanyanya tak sabaran namun dokter itu menanggapinya dengan menepuk pundak Hae Yeol.

𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦𝐬 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang