Bagian 12🌻

9K 64 0
                                    

Apakah diiriku ini istimewa,bukan kah joan yang terlalu berlebihan me muji ku.

Haruskan aku menikah dengan joan, mungkin persaan tidak enak ku ini berlebihan.

Tak akan ada apa apa saat pernikahan ku nanti.

Semuanya akan baik baik saja, namun jujur.

Di dalam lubuk hati ku ada yang mengganjal.

Apakah ini persaan bersalah karna aku meninggalkan juna.

Mungkin benar kata mama joan, seiring berjalan nya waktu aku akan terbiasa dengan joan.

"sayang apa kau tak merasa lapar, aku lapar sekali", ucap joan memegan perut nya.

"ayo kita makan my lovely", jawab ku tersenyum melihat imut nya joan.

"pelayan siapkan, makanan di sini", ucap joan dengan salah seorang pelayan.

"baik tuan", ucap pelayan.

"tunggu, kau mau makan apa sayang", tanya joan pada ku.

"aku mau cilok, siomay, sama batagor, aku juga suka brownis", ucapku.

"apa kau mendengar nya?, bawa semua makanan yang di ucapkan calon istri ku tadi", titah nya ke pelayan.

"baik tuan", kata pelayan.

Pelayan pun menyiapkan satu meja dan kursi untuk kami.

Ini sangatlah romantis, aku sangat menyukainya.

Kami berdua pun makan bersama.

"kamu suka batagor", tanya ku ke joan.

"tidak", jawab nya.

"lalu kenapa kamu makan, makanan yang sama kayak punya ku padal kamu ngga suka", tanya ku lagi.

"karna aku suka apa yang kamu suka, rasa batagor ini lumayan juga", ucap joan.

Setelah selesai makan aku ingin ganti baju.

Karna baju ini kurang nyaman bagi ku.

"joan aku mau ganti baju", ucap ku pada joan.

"kenapa, apa baju itu jelek", tanya nya.

"tidak, aku takut kalau baju ini kotor", jawab ku tak ingin membuat joan sedih.

"hahaha, kalau baju itu kotor aku akan membeli kan mu 1 lusin", jawab nya.

"iya boss ku yang kaya raya, tapi sayang sekali jika baju yang indah ini kotor, aku akan ganti baju", ucap ku.

"ya sudah, suka hati kau saja sayang", katanya mengelus rambut ku.

Aku pun kembali ke kamar ku, ternyata tinggal di istana itu menguras tenaga.

Hanya untuk ke kamar saja aku harus berjalan jauh.

Dan pelayan berjejer di kanan kiri ku.

Saat aku hendak membuka pintu kamar, salah seorang pelayan menegur ku.

"nyonya, apa anda mau ganti baju", tanya pelayan.

"iyya", jawab ku.

"mari saya tunjuk kan lemari nyonya", ucap nya.

"baiklah", aku menyetujui.

Aku di antar pelayan menuju sebuah ruangan.

Saat ku buka pintunya aku tak bisa berkata kata lagi.

Aku ingin menangis melihat ini semua.

Bersambung🌻.....

Besoo gua simulasi tapi gua pengen nulis terus, gimana ini🤧, doain lancar ya readers kesayangan ku😍❤️💋😙

SIMALAKAMA💋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang