Bagian 38🌻

2.9K 50 4
                                    

Sudah sebulan aku tinggal bersama pria brengsek ini, ulah nya sangat mengesal kan.

Namun ia sangat peduli pada ku, karna tak ingin berzina terus menerus, kami pun meresmikan hubungan kami.

Di depan penghulu kami mengucap kan sumpah pernikahan, kami sah menjadi suami istri.

Pria ini bersumpah akan membantuku, aku tak peduli itu benar atau tidak.

Yang jelas aku bisa kabur dari joan dan juna itu lebih dari cukup.

Aku sedang mencuci baju, aku mengangkat pakaian yang banyak ke samping rumah untuk di jemur.

"hei istri, apa yang kau lakukan", ucap seorang pria mendekati ku.

"menjemur baju, apa lagi yang ku lakukan", jawab ku santai.

"ini berat, kamu gak akan kuat biar aku saja", ucap nya sok jago.

Aku hanya tersenyum melihat tingkah konyol mengesalkan nya, yang tidak biasa menjemur pakaian.

"huhhh, selesai jugaa", ucap alex mengelap peluh nya.

"bagaimana tuan ringan?", ucap ku meledek sambil tersenyum.

"aku terkejut, tadi awal nya berat, setelah melihat senyum mu, aku melupakan semua beban ku", ucap nya tersenyum.

Blusssshh

Muka ku berubah menjadi merah merona, aku memalingkan pandangan ku.

"hei, kenapa istri?, kau malu ya?, ahahaha", ucap nya tertawa.

"huh, lain kali jangan melakukan nya pada ku", dengus ku kesal sambil menutupi wajah ku.

"kau masih belum terima jika aku ini suami mu?", ucap nya memeluk ku dari belakang.

"aku berhak memuji istri ku kan, dan istri, berhak melayani suami", bisik alex di telingaku.

Alex mengelus perut ku yang masih datar, dan mencium pipi ku dari belakang.

"sembilan bulan lagi anak kita lahir, entah putra atau putri aku akan selalu berterimakasih padamu", ucap nya di telingaku.

Aku menatap nya sejenak.

"terimakasih, sudah melengkapi hidup ku, menerima ku, mengisi kekosongan hati ku, karna mu aku bisa merasakan arti cinta kembali", ucap nya menatap ku.

Aku mencium pipi nya singkat.

Aku pun memeluk nya erat, aku sangat menyayanginya, lebih dari diri ku sendiri, dasar pria brengsek ini, apa tidak ada barang lain yang bisa di curi, sampai sampai mencuri hati ku.

Kami mengubah rumah kecil ini menjadi surga kami berdua, ada ruang tamu, ruang baca, dan ruang keluarga, tak lupa ada juga ayunan di depan rumah.

Setiap hari kami menjalan kan rutinitas kami, alex bekerja di ladang, aku mengantarnya, dan dia mencium keningku.

Dan aku mengerjakan pekerjaan rumah yang lain, terkadang kami juga di undang di kenduri penduduk desa.

Penduduk desa juga sangat baik pada ku dan alex, kami sangat di hormati.

Hidup ku sangat bahagia, setiap hari tiada hari yang menyedih kan di sini.

Aku ibarat princess disney, yang sedang berlakon film.

Bersambung🌻.....

SIMALAKAMA💋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang