Tangan kekar berotot milik pria yang ku cintai melingkar sempur na di pinggang ku.
Menarik ku menuju pelukan nya, hembusan nafas yang teramat ku sukai menerpa leher ku.
"heii, sayang nanti anak anak lihat", ucap ku menahan ciuman yang meluncur di leher ku.
"mereka sedang bermain bersama teman teman nya, aku sudah bilang pada mereka jangan pulang sebelum matahari tenggelam, aku sedang ada urusan dengan ibu nya", ucap alex memeluk ku dari belakang.
Aku hanya tersenyum, sudah sepuluh tahun sejak aku melahirkan kedua putra ku.
Hanya saat saat tertentu saja kami bisa seperti ini.
Mungkin untuk ku aku masih bisa menahan hasrat ku, namun aku tau alex tidak sepertiku.
Ku balik kan badan ku menghadap alex, ku kalungkan kedua lengan ku di leher nya.
Dia terlalu tinggi untuk ku, dia mengangkat ku agar aku bisa mencium nya.
Ku kecup bibir bawah nya, di susul dengan lumatan kecil.
Aku melingkarkan kaki ku di pinggul alex, ku kulum bergantian kadang bibir atas kadang bibir bawah.
Alex tak tinggal diam, ia meremas remas pantat ku dan menggendong ku menuju kamar.
Menjatuhkan ku ke ranjang dan menindih ku, melumat bibir ku kasar, membuka semua pakaian ku.
Bibir nya yang hangat terus bermain di leher ku, dan turun ke kedua daging kenyal depan dada ku.
Hanya satu sentuhan lembut di punggung nya, makin membuat nya geram mencengkram ku.
"kau tetap sama seperti biasa nya", ucap alex tersenyum licik.
Selaput darah ku mengalir deras, rasa nyeri seperti biasa nya yang sering ku rasakan.
Selesai melampias kan hasrat nya pada ku, alex dan aku mandi bersama.
Setelah kami selesai mandi, pas sekali anak anak pulang ke rumah.
Aku menggunakan daster rumahan warna pink, kata alex aku cantik menggunakan daster.
Dan juga menghindari mata pria lain memamdang ku.
"ibu kami pulang", ucap bersamaan dari reva dan vansa.
"wah kalian bawa apa?", ucap ku gembira menyambut anak anak ku.
"tadi kami bantu bi asih", ucap reva gembira.
"lalu kami di beri 2 ekor ayam dan sekeranjang telur", di lanjut vansa tak kalah kegirangan.
"tadi bilang terimakasih tidak pada bi asih", ucap ku mengelus kepala mereka.
"tentu", ucap mereka bersamaan.
Mereka bukan anak biasa, reva punya bola mata merah, dan vansa biru.
Aku juga terkejut saat alex menunjukan kemampuan nya di depan ku saat aku hamil.
Ia dapat mengendalikan air juga api, aku sangat keheranan melihat semua itu.
Dia pun menjelas kan semua nya pada ku, ayah nya dulu punya kekuatan sepertinya.
Dan sepertinya kekuatan itu turun pada nya, dan sekarang ada di reva dan vansa.
Begitu pula joan dan juna itu kekuatan dari nenek moyang mereka.
Sayang nya salah satu dari keduanya berambisi menguasai pulau ini.
Dan tiada jalan lain mendamaikan nya kecuali perang.
Alex juga berkata, kekuatan reva dan vansa sangat kuat.
Alex akan melatih nya terus supaya menjadi kuat, dan bisa mendamaikan negri ini.
Bersambung🌻.....
Sesuai request 18+
KAMU SEDANG MEMBACA
SIMALAKAMA💋
RomanceNURUT SAMA NYOKAP, ATO NURUT SAMA BOKAP, ATO SAMA KAMU AJA, HWHW😙😘❤️❤️ Bijak lah memilih bacaan😗 Cerita ini di buat waktu author belum paham cara menulis bacaan yang benar, jadi kalau menurut kalian, alur atau ceritanya kurang bagoes mohon di maa...