Bagian 10🌻

10.9K 87 0
                                    

Tatapan yang tajam melengkapi kegarangan papa joan.

Mama joan membelai rambut ku.

"nak kalian bedua harus segera menikah", ucap nya pada ku.

Tapi di lubuk hati ku merasa belum siap untuk menikah.

Perasaan ku tidak enak tentang pernikahan ku dengan juna atau pun joan.

Aku merasa akan ada hal buruk terjadi jika aku menikah dengan salah satu nya.

Aku hanya menundukan kepalaku di hadapan mama joan.

"gugup itu biasa nak, setelah kamu menikah nanti, rasa gugup itu akan hilan sendirinya", ucap mama joan mengusap tangan ku.

"kami juga ingin segera punya cucu", ucap papa joan.

Perasaan tidak enak ku ini makin menjadi.

Aku hanya bisa tersenyum di depan mereka.

Sangat lama aku mengobrol dengan mereka.

Tak terasa mereka harus pulang, kami mengatar papa mama joan sampai depan istana.

Saat hendak masuk ke dalan istana.

Aku tertarik dengan suatu lukisan dinding.

Aku pun berhenti untuk melihat nya.

"ada apa sayang", tanya joan.

"apa ini", tanya ku.

"itu lukisan pulau kita, dan kerajaan ku", jawab joan.

"kerajaan mu?, di bimaraya?", tanyaku.

"bukan sayang tapi yang ini", jawab juna menunjuk bagian timur pulau.

Kota fire.

"apa maksud mu sekarang kita di fire", tanya ku.

"iyya sayang", jawab joan.

Sebelumnya aku belum pernah keluar dari bima raya.

Dan sekarang aku di kota fire.

Papa dan mama bekerja dan tinggal di kota eart.

Tapi aku pun tak pernah kesana.

"papa dan mama mu tinggal di mana", tanya ku.

"di ujung kota ini, mereka membuat rumah kecil di sana", jawab joan.

Aku ingin tau seperti apa sih kota ini.

Aku pun mengajak joan jalan jalan mengelilingi kota.

"joan ayo kita berkeliling kota", ajak ku.

"tidak sayang, aku takut terjadi sesuatu hal pada mu", jawab joan.

Aku murung karna jawaban joan tadi.

"sayang gimana kita keatas aja", ajak joan.

Ketimbang ga ada kerjaan aku mau mau aja.

Di atas angin nya kenceng banget, aku pun mengankat tangan ku merasakan sejuk nya angin.

Aku merasa semua angin terkumpul di tangan ku, aku kaget dan menurun kan tangan ku.

Aku pun melihat tangan ku dengan seksama.

Joan berdiri di depan ku dan menggenggam tangan ku.

"ada apa sayang", tanya nya.

Aku masih kaget atas apa yang tadi terjadi.

"tidak ada apa apa", jawab ku.

Bersambung🌻.....

SIMALAKAMA💋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang