Juna makin mempererat pelukan kami, dan menciumi kepalaku.
"sayang kita akan menikah secepat nya, aku tidak tanya kau mau menikah dengan ku atau tidak, pokok nya kau harus mau dan ikuti saja", ucap juna.
Perasaan sama yang ku alami, saat joan melamar ku kini kembali.
Perasaan tidak enak yang membayang mbayangi ku.
Akan terjadi kehancuran, porak poranda.
Aku juga memikir kan joan, bagaimana dia nanti.
Padahal aku sudah membuka hati untuk nya.
"sayangg?", ucapan juna membangunkan lamunan ku.
"iy iya?", ucap ku kaget.
"ngalamun aja", ucap nya.
Juna menggendong ku kembali ke dalam.
Sampai ke kamar, juna mengunci pintu.
Dan menjatuh kan ku ke ranjang.
"junaaa", ucap ku mengancam.
"apa sayang?", tanya nya.
"aku sedang tidak mau", ucap ku.
"memang aku akan minta apa, aku cuma pengen manja manja ma kamu", ucap nya menindih ku.
"ohh", ucap ku.
"kamu mesum yaa dasar", ucap juna.
"apasii", ucap ku mengelak.
Juna bobo di dada ku, dan sesekali mencium ku.
Dan mengelus perut datar ku.
"kecil", ucap nya.
"apanya?", tanya ku.
"perut mu", ucap nya.
"bukan nya wanita cantik kalo punya perut kecil ya", ucap ku.
"aku ingin membuat nya besar, dan sama seperti ku", ucap nya.
"apa maksud kamu?", tanya ku.
"aku ingin punya kembaran dari perut mu, yang cantik sepertimu, dan sifat nya sama kayak aku", ucap nya.
"kamu ngoceh apasii", ucap ku ter senyum dan membelai rambut nya.
"love you", ucap nya.
"too", jawab ku singkat.
Juna mulai menciumi perut ku dan mengelus nya.
Dia naik dan mencium bibir ku.
"junaa, hentikan", ucap ku.
"ngga mau", ucap nya.
Ciuman nya berlangsung lama sekali, mungkin bibir ku akan bengkak.
Cium man juna turun ke leher, seperti biasa, dia memberikan banyak tanda.
"juna, sudah cukup", ucap ku memberontak.
"diam honney", ucap nya.
Tangan kekar nya menggenggam kuat tangan ku ke atas.
Dan masih mencium ku di bibir, bibir ku berdarah.
Juna masih mencium ku, dan tak peduli bibir ku berdarah.
Dia layak nya singa yang kelaparan berminggu minggu.
"joan menyentuh bibir mu kan, dia menyentuh semua tubuh mu, kamu itu milik ku", ucap nya.
Tangan kekar nya melepas tangan ku dan turun ke bawah.
Meremas remas dada ku, dan bibir nya masih menciumi bibir ku.
"sssakitt", ucap ku lirih.
"kau tak tau seperti apa sakit nya perasaan ku", ucap nya.
Juna merobek dress ku dengan kasar dan brutal.
Ciuman nya turun ke leher dan dada ku, ciuman nya sangat kasar.
Aku mencoba mendorong nya, namun hasil nya nihil.
Bersambung🌻.....
Oke readers kuu, makasih dah nge vote, dan udah ngikutin aku,akutu samyang kalian🤧😙💋❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
SIMALAKAMA💋
RomanceNURUT SAMA NYOKAP, ATO NURUT SAMA BOKAP, ATO SAMA KAMU AJA, HWHW😙😘❤️❤️ Bijak lah memilih bacaan😗 Cerita ini di buat waktu author belum paham cara menulis bacaan yang benar, jadi kalau menurut kalian, alur atau ceritanya kurang bagoes mohon di maa...