Bagian 35🌻

5K 50 0
                                    

Rasanya mataku sangat sulit untuk ku pejamkan.

Ku pandangi juna masih terlelap dalam mimpi nya.

Tak tega rasanya membangunkan bayi besar ini hanya untuk menemaniku.

Kamar sangat gelap sekali, ku pandangi sekitar kamar.

Betapa terkejut nya aku saat ku pandang balkon.

Tampak pria menatap ku tajam sekali, awalnya aku takut.

Namun aku kenal sekali tatapan itu, itu seperti.

Joan.

Ku beranikan diri ku mendekati nya, pelan pelan ku langkah kan kaki.

Kini aku berada di depan pria itu, dengan cepat ia menarik tangan ku ke pelukan nya.

"honney", bisik nya pelan.

Benar ini joan, aroma dan badan nya sangat ku kenali.

Aku sangat merindukan nya.

"i miss u honney", ucap nya mencium ku.

"ayo ikut aku pulang", ucap joan.

Aku di gendong joan, dan berjalan di atas air.

"siapa kau sebenarnya, mahluk apa kau", ucap ku pada joan.

"tenanglah sayang aku akan menjelaskan padamu, yang penting kita pergi dulu dari sini, di sini bahaya", ucap joan.

Aku hanya menurut saja pada joan, aku percaya pada nya.

Aku di gendong joan sangat jauh, lari joan setara dengan kecepatan mobil.

Tak terasa kami sudah di pinggir pantai rumah orang tua joan.

Padahal jarak kota fire dengan water ribuan kilometer.

Mahluk apa joan ini sebenar nya.

Kami pun masuk ke rumah ortu joan, terlihat papa dan mama menunggu.

Joan masih menggendong ku.

"joan, jo jo...", tak sampai mama menyelesaikan kalimat nya joan sudah nyelonong begitu saja.

Joan membawa ku ke kamar, dan menjatuh kan ku kasar ke kasur.

Tak lupa joan sudah mengunci pintu.

Raut wajah joan sangat menakut kan, seolah olah ingin mengeksekusi se seorang.

Di buka nya piyama ku model kimono yang sangat mudah di buka.

Di usap nya tangan joan di perut ku.

"apa yang kamu lakukan", tanya ku ke joan.

Joan tak menjawab apa pun.

Terus di elus perut ku, sangat geli nyeri, dan sakit.

"joan apa yang kauu.. Lakukan awww", lama lama elusan joan menjadi panas.

Peeut ku sangat sangat panas sekali.

Joan menyudahi aksinya mengelus perut ku.

Joan menggosok kedua tangan nya, terlihat api keluar dari kedua tangan nya.

"joan apa yang kauu... Aaawwww", ucap ku menahan panas nya perut ku.

Di tempelkan nya tangan joan dengan api di perut ku.

Sangat sangat sakit, rasanya rahim ku ingin pecah.

Ku rasakan selangkang ku seperti ada yang lengket.

Ternyata itu adalah darah, darah ku keluar banyak sekali.

Bersambung🌻.....

SIMALAKAMA💋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang