Keberuntungan

216 29 0
                                    

‘Inilah aku yang kalian kenal.  Aneh rasanya jika kalian melihatku tidak seperti biasanya bukan? Dan aku takut kalian akan mengatakan jika aku aneh, aku hanya takut’
.

.

.

Samsang High School. Sekolah favorit bagi beberapa kalangan. Sekolah yang mempunyai siswa pintar dan memiliki visual kuat. Tidak jarang dari terlihat beberapa agensi-agensi besar mencari anggota dari sekolah ini. Karna itu banyak orang tua berbondong-bondong agar anak mereka dapat sekolah di Samsang High School. Tapi tidak dengan yeoja bermata rusa yang tengah berjalan dengan santai di koridor utama sekolah.

Yeoja manis yang memiliki visual apik. Bersurai hitam panjang hingga batas punggung. Selalu menampilkan senyuman manis dan ramah pada tiap siswa yang dijumpai. Dialah, Choi Luhan.

“Luhan-aaaaaaa” Luhan melepas earphone yang menyumpal telinganya.

Membalikan badan dan tersenyum sumringah melihat siapa yang telah memanggilnya dengan lantang. Luhan sudah menghentikan langkah kakinya untuk menunggu orang yang telah memanggilnya keras.

“Kau datang lebih awal seperti biasa Byun Baek” sapa Luhan ketika sang empu sudah menghampirinya.

Yeoja yang dipanggilnya Byun Baek masih menumpukan kedua tangannya pada lutut. Mengatur nafasnya yang terengah-engah karna berlari menghampiri Luhan.

“Karna aku ingin mendapatkan makanan dari Kyungsoo, kau tau sendiri kan? Apa kau sudah sarapan?” tanya Baekyun pada Luhan setelah mengatur deru nafasnya.

“Udah, terimakasih”

“Siapa juga yang mau menawari makanan untuk mu Choi Luhan? Kau terlalu percaya diri”

Luhan hanya terkekeh mendengar jawaban dari Baekhyun. Dilanjut mereka bergandeng tangan dan berjalan menuju kelas mereka.
Baekhyun, Kyungsoo dan Luhan memang satu kelas. Jadi tidak heran mereka akrab. Mereka sudah dikenal akrab sejak masuk SHS. Karna sikap Luhan yang ramah dan selalu ceria itu yang membuat Baekhyun dan Kyungsoo betah dengannya. Luhan sendiri sebenarnya tidak hanya dekat dengan mereka. Tapi merekalah yang paling dekat diantara yang lain.

“Dimana Kyungsoo? Baek?” Luhan meletakan tasnya dibangku miliknya sembari celingukan  mencari temannya yang bernama Kyungsoo.

“Dia masih dikantin, sebentar lagi juga sampai.. Kau bertanya seolah tak mengenal Kyungsoo”

“Mian, aku kira dia tidak masuk hari ini” Luhan tertawa mendengar Baekhyun.

Memang benar tadi dia bertanya seolah tidak mengenal Kyungsoo.

“aahh Baekhyun-aa kau berjerawat?” Luhan menatap tak percaya ke arah wajah Baekhyun bahkan dia juga menunjuk jerawat yang dia maksud.

“ndee, itu karna aku kepikiran Kai.. aku dengar dia terluka saat latian untuk kompetisi dance”

“Kau masih berharap padanya?”

“kau tidak tau apa-apa soal hati Choi Luhan, jika ingin tau kau harus mau membukakan hati pada salah satu namja yang menyatakan perasaannya tiap pulang sekolah”

Luhan hanya menggeleng dan menggerakan tangannya mengisyaratkan agar Baekhyun pergi. Membuka-buka bukunya. Ini akhir semester menandakan dia harus fokus belajar bukannya mempermasalahkan soal hati. Memang dia tidak pernah merasakan apa yang namanya tertarik terhadap lawan jenis sampai saat ini. Hanya belum ada yang menarik perhatiannya saja.

Gomapta ( Because Of You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang