Apa yang harus kita lakukan ketika mendapatkan jawaban disaat kita merasakan ada sinyal rendah atas jawaban tersebut. Sinyal rendah yang disebut kecurigaan.
.
.
.
“Haciiuhh!”
“Kau kedinginan?” Sehun melirik kearah Luhan sekilas yang duduk disamping kursi kemudi mobil milik keluarga Choi.
Mereka sekarang tengah perjalanan ke rumah Kai menggunakan mobil. Itu juga karna paksaan dari eomma Luhan yang tidak ingin putrinya sakit mengingat daya tahan tubuh Luhan saat ini begitu lemah. Dan memang benar. Luhan bahkan sudah mulai bersin-bersin hanya karna kedinginan. Bodohnya Luhan kenapa memilih setelan kaos dan celana pendek berwarna putih. Apa fashion itu penting disaat kau sakit Luhan? yeoja ini sungguh!
Luhan hanya menggeleng dan tersenyum tipis kearah Sehun berharap mengurangi rasa khawatir padanya. Bukan malah berkurang Sehun justru mengulurkan tangannya untuk memegang pipi Luhan tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan.
“Kau sedikit panas, apa kita pulang saja?”
“Gweanchana, aku hanya perlu meminum sesuatu yang hangat”
Sehun mengangguk pelan. Pandangannya segera menyelusuri jalanan yang diambilnya. Nah! Ketemu! Langsung membelokan kemudinya. Berhenti tepat didepan kedai coffee.
“Kau ingin kopi apa?” Sehun melepas sealbeltnya dan beralih menatap Luhan yang masih kebingungan dengan tindakan Sehun. Apa ucapannya tadi menunjukan jika dirinya ingin kopi?
“A-aah, americano” jawab Luhan sedikit kebingungan. Tindakan Sehun cukup mendadak menjadikan otaknya bekerja cukup lambat sekarang.
“Kidaereyo” Sehun bergegas keluar dari mobil dan membelikan kopi untuk Luhan.
Sejujurnya Sehun sendiri tidak tahu mengapa otaknya seolah menyuruhnya untuk menjaga Luhan. Mengkhawatirkan Luhan. Ada apa dengannya? Mengapa dia merasa bahagia ketika melihat Luhan tertawa dan sehat? Mengapa dia tidak suka melihat Luhan menangis dan jatuh sakit?
Apa yang salah dengannya? Mungkin hanya sebatas sahabat, fikir Sehun. Tapi setelah perayaan kemenangan ini bukankah mereka akan jarang bertemu? Mengingat jika dirinya sering bertemu dengan Luhan karna dia menjadi partner dance. Jauh di lubuk hati Sehun, dia merasa akan merindukan sosok yeoja yang akhir-akhir ini menemaninya itu. sudahlah, nanti juga hilang. Jalani saja jangan difikirkan. Besok juga pasti lupa.
Sehun pun memasuki mobilnya kembali. Memberikan segelas kopi hangat pada Luhan dan untuk dirinya sendiri. Dilanjut dengan melanjutkan perjalan mereka dengan kecepatan sedang. Lagi pula masih ada waktu beberapa menit jadi mereka tidak akan telat sampai rumah Kai.
“Gomawo, nanti akan aku ganti uangnya”
“Aku bahkan sudah lebih dulu bekerja Luhan-aa”
Luhan hanya mendengus kesal mendengar jawaban Sehun yang menyombongkan dirinya. Ya hari ini dia memang masih pengangguran tapi Luhan yakin suatu saat dia akan sukses seperti eommanya. Bahkan lebih kaya dari Sehun. Baru kerja jadi model aja sombong. Cih!
KAMU SEDANG MEMBACA
Gomapta ( Because Of You)
FanfictionKisah pemecahan masalah di masa lampau yang menimbulkan penyakit kejiwaan pada Choi Luhan dengan romansa sederhana bersama Sehun. Namja berjulukan pangeran es di Samsang High School yang merasa ada kejanggalan dalam sorot mata dan cara bicara Choi L...