Variabel yang Tidak Diketahui

114 18 0
                                    

Apa yang akan kalian lakukan ketika memasuki sebuah ruangan dengan ribuan pintu didalamnya? Membuka satu per satu untuk mencari pintu keluar? Atau menunggu petunjuk dimana letak pintu keluar itu berada?

.

.

.

Pukul 23.00 KST
.

.

Kedua sejoli itu terdiam. Tidak ada yang berniat membuka pembicaraan diantara mereka. Hanya suara rintikan hujan di luar dan angin yang berhembus ribut.

Luhan yang berbaring menghadap Sehun. Namja itu hanya sibuk dengan handphone di tangan. Entah apa yang dilakukan namja itu hingga membuatnya betah dengan benda persegi panjang itu. Malam ini Luhan tidak bisa tidur. Bukannya tidak bisa, hanya merasa merasa tidak enak saja jika dirinya istirahat disaat ada orang yang harus menjagamu semalaman belum lagi besok pagi mengantarkanmu pulang.

“Tidurlah, jaga kesehatanmu sampai kompetisi dimulai”

Luhan terlonjak kaget mendengar Sehun bicara padanya. Apa dia tahu jika Luhan tengah memperhatikannya? Segera dia berbalik memunggungi Sehun berharap bisa segera masuk dalam mimpi.

“Hacciuuhh!”

Diliriknya yeoja yang tengah memunggunginya. Sudut bibir Sehun sedikit tertarik melihat Luhan akhirnya memutuskan untuk tidur. Jujur sedari tadi dia juga hanya mengeser-geserkan aplikasi pada menu karna bingung harus bicara apa untuk memecahkan keheningan. Dia bukanlah namja yang bisa mencari topik pembicaraan.

CEKLAK

CEKLIK

CEKLAK

CEKLIK

Sepertinya apa yang Sehun bayangkan itu terlalu jauh. Luhan tidak bisa tidur dan memilih memainkan lampu tidur. Mati menyala mati menyala terus seperti itu sampai Sehun bosan melihatnya.

Apa dia tidak lelah? Dihembuskannya nafas panjang dan menghampiri Luhan. Yeoja ini sudah bersin-bersin jika tidak segera istirahat besok dia pasti terserang flu atau bahkan demam.

“Tidurlah atau kau ku tiduri” Sehun membenarkan selimut yang Luhan kenakan.

“Yaak byuntae!”

GREP!

Tangan yang hampir saja mengenai wajah Sehun segera dicekalnya. Sedikit melemparkan senyumannya pada Luhan yang justru dibalas dengan cibiran. Sehun menggerakan kepalanya seolah menyuruh Luhan untuk segera istirahat.

Mau tidak mau Luhan akhirnya memejamkan mata. Sedangkan Sehun menarik kursi tepat di depan Luhan untuk memastikan yeoja itu benar-benar istirahat dan tidak berbuat ulah lagi.

.

.

.

Pukul 03.00 KST

Hari sudah pagi. Setelah diantarkan Sehun, yeoja bermata rusa itu langsung bersiap untuk berangkat sekolah. Besok kompetisinya bersama Sehun. Sejujurnya Luhan sedikit takut jika nanti dirinya akan melakukan kesalahan yang bisa saja mengacaukan segalanya. Ini kali pertamanya mengikuti kompetisi dance dan itu kategori couple.

Parahnya menjadi partner adalah Sehun. Namja yang dikenal sebagai pangeran es di sekolah, namja yang memiliki banyak penggemar karna visualnya. Bagaimana jika ada yeoja dari penggemarnya yang tidak menyukainya? melukai Luhan seperti drama-drama yang dia tonton? Atau membuat Luhan harus berhenti sekolah sebelum ujian masuk universitas?

Gomapta ( Because Of You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang