Sebuah Pertanyaan

142 22 0
                                    

Bagaimana jika ada orang yang mengulurkan tangan padamu? Menerima segala rahasiamu dengan lapang dada? Bisakah kau menerima uluran tangan itu dan berhenti ketakutan?

.

.

.

Kaki jenjangnya menaiki anak tangga dengan sedikit hentakan. Terdengar juga umpatan-umpatan dari mulut kecilnya. Berjalan menuju kamar berpintu merah muda. Membukanya dengan sedikit hentakan membuat penghuni kamarnya terlonjak kaget.

BRAAK

"Ada apa Luhan-aa?" tanya seorang namja jangkung yang tengah duduk disofa dengan handphone di tangannya.

"Tak apa ge.. apa Kris gege sudah lama menungguku?" Luhan meletakan tasnya dan ikut duduk di samping namja yang dipanggilnya Kris itu.

Kris menggeleng pelan dan tersenyum tipis menyambut Luhan yang duduk disampingnya. Diambilnya beberapa buku di tas miliknya dan menyerahkan pada Luhan.

 Diambilnya beberapa buku di tas miliknya dan menyerahkan pada Luhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baca saja itu, dan kerjakan soal-soal yang ada.. jika ada pertanyaan, tanyakan saja"

Luhan mengangguk dan beralih duduk di lantai. Masih lengkap dengan seragamnya Luhan mulai membaca buku pemberian Kris dengan tenang. Dia menggunakan jasa les privat untuk membantunya dalam pelajaran yang tidak difahami.

Dia tidak seperti Baekhyun atau Kyungsoo yang mempunyai teman dan saudara untuk mengajarinya. Walau sejujurnya kedua temannya itu mau mengajarkan Luhan. Tapi mereka masih harus belajar untuk ujian bukan? Luhan tidak mau membebani kedua temannya itu.

"aah, Saem? Aku ingin bertanya tapi tidak menyangkut pelajaran" Luhan menoleh ke arah Kris yang tengah berkutat dengan handphone.

"kalau begitu tanyakan saja" Kris meletakan handphonenya dan beralih memperhatikan muridnya.

"Kris saem menyayangiku bukan? Jika suatu saat aku meminta sesuatu apa saem akan menurutinya?"

"Tentu, apapun untukmu Luhan-aa"

"sekalipun membawaku ke luar negeri?" Luhan terlihat semakin bersemangat bertanya membuat Kris sedikit terkekeh mendengar pertanyaan muridnya.

Tangan kekar Kris terulur untuk mengusak pelan surai Luhan dan mengangguk dengan mantap sebagai tanda setuju. Luhan yang melihat jawaban yang cukup memuaskan segera melanjutkan aktivitas belajarnya dengan senyuman yang mengembang.

Tatapan yang Kris lemparkan pada Luhan entah mengapa sedikit berbeda. Tidak tahu itu apa? Rasanya bukann seperti pandangan guru pada muridnya. Seperti suatu hal yang lama dipendam.
.

.

.

Sudah satu minggu berlalu semenjak kejadian itu. Sehun sudah lama sembuh bahkan esok hari setelah Luhan merawatnya langsung sembuh. Entah sihir apa yang Luhan pakai hingga menyembuhkan Sehun dengan cepat, sehingga tiap pulang sekolah atau mempunyai waktu luang mereka berlatih.

Gomapta ( Because Of You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang