Uluran Tangan

120 20 0
                                    

Bisakah kalian tahu apa yang ada dalam otak ini? tanpa ada ucapan yang terdengar. Cukup ketahui apa yang aku rasakan. Jangan berkomentar apa-apa. Karna itu membuatku sedikit takut.

.

.

.

Euungh~

Luhan melenguh pelan. Dia rasakan ada tangan yang melingkar pada pinggannya. Perlahan Luhan membukanya. Eh tunggu? Tangan? Siapa yang?

Hhhaaahh~

Luhan menghembuskan nafasnya lega. Ternyata ada baekhyun dan kyungsoo yang tertidur di ranjangnya. Dengan Luhan berada ditengah-tengah. Tapi dimana Sehun? Apa dia sudah pulang? Kembali teringat Sehun membuatnya merona. Ini pertama kalinya Luhan diperlakukan manis oleh namja. Tunggu? Ini pukul berapa? Memang banyak namja yang memperhatikannya tapi entah mengapa saat Sehun yang melakukannya terasa beda. Mungkin karna Sehun yang notabanenya jarang berbicara jadi terasa menyenangkan saat diperhatikan olehnya. Ya, mungkin saja.

“aah Luhan? kau sudah bangun?” baekhyun segera duduk dan sedikit mengucek matanya. Suaranya parau khas orang bangun tidur.

“yaa begitulah, aku sudah mendingan setelah istirahat”

“iya lah! Kamu itu kurang tidur! Pastinya langsung mendingan karna tidur 10 jam” berganti dengan suara Kyungsoo yang terdengar.

Luhan terkekeh. Berakhir dengan mereka bertiga duduk manis di ranjang Luhan. Hari ini Luhan benar-benar diperlakukan seperti anak kecil oleh kedua sahabatnya. Baekhyun yang merapihkan dan menata rambut Luhan. Dan Kyungsoo yang menyuapi dan membantunya minum obat. Padahal Luhan sudah bilang sebelum tidur sudah makan. Tapi kyungsoo bersikukuh untuk menyuapinya.

“Sekarang pukul berapa?” Luhan terbatuk pelan. Tenggorokannya terasa kering. Langsung saja Kyungsoo mengambilkannya minuman dan membantu Luhan untuk minum.

“Pukul 10 malam, kau tertidur begitu pulas Luhan-aa” Baekhyun beralih tidur dipangkuan Luhan. otomatis membuat Luhan mengusap sayang surai Baekhyun.

“Kau tau Luhan? Aku baru pertama kali melihat Sehun sepanik tadi, aku memang tidak begitu mengenalnya tapi aku dengar dia dikenal dengan sifatnya yang tenang dan dingin.. Tapi tadi? Woaah dia benar-benar panik bahkan ngebut saat melaju ke rumahmu” cerita Baekhyun sambil memainkan game di handphonenya.

“Bahkan dia rela mengerjakan tugas disini hanya untuk menemanimu.. Dia sudah pulang beberapa menit yang lalu, dan sepertinya tadi dia berbincang sebentar dengan eomma mu” sambung Kyungsoo

Luhan hanya mengangguk menikmati cerita dari kedua sahabatnya. Tunggu? Berbincang? Dengan eommanya? Apa yang mereka bicarakan?

“Aku tidak tau apa yang mereka bicarakan yang jelas Sehun sempat mengeluarkan handphonenya dan eomma mu sepertinya mengetik sesuatu.. Aku rasa mereka bertukar nomor” lanjut Baekhyun yang seolah tahu pertanyaan dalam fikiran Luhan.

CEKLEK

Muncul sosok namja paruh baya berpakaian formal dengan jas yang sudah tertanggalkan dilengannya. Dasi yang sudah dilonggarkan. Menghampiri Luhan yang otomatis membuat kedua sahabatnya bangun dari ranjangnya.

“Bagaimana perasaanmu Luhanie? Sudah baik?” tangan kekar itu memegang kening Luhan guna mengecek suhu badannya.

“Mendingan appaa” Luhan dongak melihat sosok appa nya.

Terkadang dia masih bingung. Ini mimpi atau kenyataan. Tiba-tiba ada orang yang mengaku menjadi ayah kandungmu padahal kau sendiri tidak mengenali wajahnya.

Gomapta ( Because Of You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang