Aksi Pemadaman

125 18 0
                                    

Bolehkah aku menggandeng tanganmu walau tanganku tengah kotor?

.

.

.

Seorang namja terlihat tengah menata rambutnya. Sedikit tersenyum melihat pantulan bayangannya pada cermin. Oh Sehun, dialah namja itu. Setelah dirasanya cukup. Segera mengambil dompet dan kunci mobil yang terletak di meja belajar. Berjalan keluar kamar dengan senyuman yang, eemm sedikit bodoh?

“Kau mau kemana Sehuniee?” tanya yeoja paruh baya sambil berjalan ke arah Sehun yang diketahui eommanya itu.

“kencan, bagaimana dengan penampilanku eomma?” Sehun mendekat ke arah eommanya dan memeluknya dari belakang. Sehun menumpukan dagu lancipnya pada bahu sempit milik eommanya.

Yeoja itu hanya terkekeh melihat sifat manja putra semata wayangnya itu. Di kecupnya pipi Sehun dengan sayang membuat Sehun mengeratkan pelukan.

“kau selalu tampan Sehuniee, siapa yeoja yang kau kencani itu? yeoja itu pasti sangat beruntung karna dapat menarik perhatianmu”

“dia hanya yeoja biasa eomma, nanti aku kenalkan dia dengan eomma”

Baru saja Sehun dan eommanya bercakap ringan. Masuk seorang namja paruh baya dengan pakaian formal. Matanya sedikit membola menyadari ada namja lain disana.

“aah Sehun-aaa? Kau akan mendaftar di departement bisnis bukan?” tanya seorang namja paruh baya itu membuat eommanya otomatis melepaskan pelukan anaknya dan menghampiri namja tersebut.

Sehun hanya memutar bola matanya malas karna akibat kedatangan namja yang diketahui appanya itu mengganggu suasana dengan menanyakan hal serius.

“yaa, tapi ijinkan aku untuk menggeluti dunia modeling hanya sampai ujian masuk universitas” jawab Sehun sedikit tidak suka.

“terserah kau Hun-aa”

“aku pergi dulu”

Sehun bergegas keluar dari rumah. Moodnya hancur seketika ketika appanya pulang. Tidak bisa yang namanya membiar anaknya senang barang satu menitpun. Beralih pada jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Masih ada waktu 15 menit. Senyumannya kembali terukir mengingat sebentar lagi dirinya akan berkencan. Ani! Hanya jalan-jalan karna memang status mereka memang belum menjadi sepasang kekasih. Belum! Dan harus menjadi sepasang kekasih, fikir Sehun.

.

.

.

Sehun kembali mengecek tatanan rambutnya dari kaca mobil sebelum keluar dari mobil dan menjemput yeoja yang akan menjadi teman jalannya nanti.

Oke! Sudah, tidak berkurang sedikitpun. Kakinya melangkah lebar memasuki kediaman Choi. Dan berterimakasihlah pada Yoona yang sudah mempercayakan Luhan padanya sehingga Sehun dengan mudah hafal kode password rumah tersebut. Sebut saja restu calon mertua.

Jika difikir-fikir Sehun terheran-heran bagaimana bisa rumah sebesar ini dan untuk ukuran orang penting tidak memiliki maid seperti dirumahnya. Ya walaupun hanya ketika malam saja para maid di rumahnya pulang. Kediaman Choi hanya bermodal cctv dan keamanan pada tiap pintu luar rumah. Keamanan orang kaya emang beda. Semua serba pake teknologi.

CEKLEK

Dibukanya pintu kamar Luhan. Terlihat seorang yeoja tengah sibuk berkaca dan mengamati bekas luka dilengannya. Sehun menghembuskan nafasnya berusaha untuk sabar dengan Luhan. Yeoja ini masih ingin tetap memakai style pakaiannya tidak peduli apapun yang telah terjadi. Dan apa yang akan terjadi.

Gomapta ( Because Of You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang