Fatamorgana

110 20 0
                                    

(Variabel yang tidak diketahui)

“Ada apa Sehun-aa?” Luhan menatap bingung pada Sehun. Pasalnya tidak biasa Sehun menarik dirinya.

Biasanya Sehun yang menyuruh Luhan untuk menemuinya disuatu tempat tanpa harus menariknya. Seolah takut jika Luhan akan kabur.

Apa Sehun akan menyatakan perasaannya? Di kelas mereka? Sekarang? entahlah, jantung Luhan berdetak was-was saat membayangkan Sehun akan menyatakan perasaan padanya.
.

.

.

.

Gomapta

Jangan pedulikan aku jika pada ujungnya kalian tetaplah sama, menghinaku

.

.

.

“Luka”

“ndee?” Luhan berjengit keheranan saat mendengar sebuah kata yang jauh di luar dugaannya.

“Luka di lenganmu, luka apa itu?”

“Apa.. maksudmu Sehun-ssi?” Luhan sedikit mundur beberapa langkah dari Sehun. Ada raut kekhawatiran dan takut disana. Dia mencoba tetap tersenyum walau sorot matanya tetap waspada.

“Apa kau terluka?”

Ada apa ini? jantungnya bekerja dua kali lipat dari biasanya. Bukan karna sedang bersama dengan Sehun. Melainkan sebuah pertanyaan yang selalu membuatnya ketakutan.

Pertanyaan yang membuatnya bingung. Pertanyaan yang bahkan Luhan sendiri tidak tahu harus menjawab apa? Pertanyaan yang terdengar sepele tapi justru terdengar rumit bagi Luhan.

“Apa maksudmu Sehun-ssi?” Luhan mencoba bersikap senormal mungkin walau rasanya dia ketakutan luar biasa.

Takut jika semua terbongkar. Semua rahasia Luhan. Detak jantungnya sudah berdetak kencang karna risau.
Raut ketakutan begitu ketara pada diri Luhan. Yeoja itu bahkan sedikit menjauh mendengar pertanyaan yang terdengar sepele bagi Sehun.

Ada apa dengan Luhan? kenapa dia merasa ketakutan saat ditanya mengenai luka yang dilihatnya. Memangnya luka apa itu? kenapa Luhan seolah ingin menutupinya rapat-rapat?

“Lenganmu, apa kau terluka? Aku lihat ada beberapa bekas luka sayatan saat menari tadi” Sehun berusaha untuk mendekati Luhan.

Semakin dia mendekati semakin menjauh pula Luhan. Walau wajah yeoja itu dibuat setenang mungkin, tapi Sehun pastikan jika dalam diri Luhan sedang tidak tenang. Entah apa itu, Sehun sendiri tidak bisa memastikannya.

Luhan terdiam. Karna kostum yang harus Luhan pakai. Mempertontonkan lengannya. Padahal itu benar-benar bukan style dari Luhan. bagaimana ini? apa yang harus dia lakukan sekarang? semua anggota badannya bergetar. Tenanglah Luhan! kuasi dirimu!

‘Apa kau terluka?’

‘Kau melukai dirimu sendiri? dasar bodoh! Gila’

‘Kau bisa bercerita bukannya melukai diri sendiri’

‘ceritakan! Apa masalahmu!’

‘apa kau terluka Luhan?’

Arah matanya melirik ke sekeliling dan berakhir pada jam dinding kelas. Otak Luhan bekerja begitu cepat. Dia harus segera pergi. Harus!

“Aku ada janji dengan keluarga.. Kita akan bicarakan lagi nanti, selamat tinggal Sehun-ssi” Luhan sedikit membungkuk dan meninggalkan Sehun dengan santai.

Gomapta ( Because Of You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang