Hai ... hai! Sudah lama nggak update ya. Kelamaan liburan jadi serba males. Maafkan!
Maaf kalau ada beberapa bagian yang tiba2 loncat sana, loncat sini, karena part lengkap hanya bisa kalian baca di versi cetak dan ebook.
Remind; PO dibuka sd akhir Februari ya, Guys. Jangan ketinggalan! Link pemesanan ada di profile saya. Thx! ^^
Happy reading!
.
.
.
Dilarang menyalin, menjiplak sebagian atau keseluruhan isi cerita dan mempublikasikannya tanpa seizin saya!
.
.
.
BAB 13 Part 1
Di tengah-tengah keramaian penduduk yang berlalu-lalang, Xiao Feng berdiri, tegak dengan jubah lusuh serta wajah kotor oleh debu. Wanita berusia dua puluh dua tahun itu berdiri di tempatnya untuk beberapa waktu. Kedua kakinya seolah dipaku hingga tidak bisa bergerak. Ia merasa waktu berhenti berjalan, kedua tangannya terlihat lunglai, sementara mata tajam wanita itu menatap lekat sosok wanita yang tidak mungkin salah dikenalinya.
Benar, dia tidak mungkin salah mengenali wanita itu. Wanita yang untuk beberapa saat menoleh ke arahnya benar Fung Xia Hongli. Xiao Feng mengagumi wanita itu sejak lama, jadi walau sudah lama tidak bertemu pun dia masih bisa yakin jika wanita tadi benar-benar Nona Hongli—putri pertama dari Jenderal Besar Fung.
Dengan langkah tersendat Xiao Feng berjalan, mengikuti arah Hongli pergi. dengan bahu tegang dia berdiri, menunggu di depan sebuah rumah makan. Seorang pelayan yang melihat keberadaannya langsung mengusirnya dengan kasar, tapi ia bergeming. Dengan cekatan Xiao Feng menangkis lalu menggenggam erat pergelangan tangan pelayan pria di hadapannya.
"Aku hanya menunggu seseorang," ucapnya terdengar sangat dingin dan penuh penekanan. Aura mengancam membuat pelayan pria itu pergi dengan terseok-seok. Pelayan itu tahu jika pengemis yang tengah dihadapinya bukan orang biasa.
Xiao Feng berjalan ke samping bangunan. Ia memposisikan diri duduk sembari memeluk kedua lutut, kepalanya ditundukkan dalam, kedua mata wanita itu terpejam dengan erat. Ia memutuskan untuk menunggu di tempat ini. Xiao Feng hanya ingin melihat Hongli satu kali lagi sebelum pergi.
Di dalam restoran, Hongli berjalan menuju sisi kanan ruangan. Ia membuka topi lebar berkerudung yang masih dikenakannya, lalu berjalan dengan santai menuju sebuah meja yang ditempati oleh empat orang pria paruh baya berpakaian saudagar.
"Lama tidak bertemu, Jenderal Wang!" ucapnya dengan ekspresi datar. Panggilan itu membuat keempat pria paruh baya begitu terkejut. Mereka melirik dalam satu gerakan sama, mengamati Hongli dari ujung kaki hingga ujung kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - The Crown Prince
FantasyVersi Wattpad tidak lengkap. VERSI LENGKAP BISA DIBELI DI GOOGLE BOOK/PLAY Usaha untuk merebut kembali Kerajaan Angin terus bergemuruh. Dendam, pengkhianatan dan pertumpahan darah menjadi bagian dari kehidupan para Pangeran Kerajaan Angin yang tenga...