Dilarang menyalin, menjiplak, mempublikasikan cerita-cerita milik saya tanpa izin saya!
Happy reading! ^^
.
.
.
Dayang kepercayaan Liqin tidak bisa menutupi kekecewaannya. Wanita berusia dua puluh tahunan itu menekuk wajah, sementara tangannya bekerja, merapikan pakaian di dalam peti. Sekilas ia melirik lewat bahu, menatap tuannya yang tengah menikmati makan malamnya seorang diri.
"Ada apa?" Liqin bertanya tanpa mengalihkan perhatian. Sup ayam jahe terasa sangat nikmat di cuaca sedingin ini.
Dayang Chi cemberut, dilepasnya napas berat. "Hamba kesal karena Anda tidak mereka anggap."
Tangan Liqin berhenti bergerak. Sendok keramik diletakkannya di dalam mangkuk sup.
"Mereka tidak menghargai bantuan Anda, Tuan Putri," desisnya, marah. "Bantuan Anda hanya seperti batu yang dilempar ke dalam sungai. Kenapa Anda bisa sesabar ini?" tanyanya, tidak mengerti. "Anda seorang Putri dari Kerajaan Lang, tidak selayaknya mendapat perlakuan seperti ini."
Ia terdiam sejenak untuk menarik napas panjang. Dadanya naik turun dengan cepat. "Dan para pangeran dari Kerajaan Angin itu, mereka hanya memandang Anda sebelah mata."
"Berhenti bicara, Chi!" Liqin mengingatkan penuh penekanan. Ia berdiri, mengibaskan ujung lengan bajunya. "Aku memilih untuk menikahi Pangeran Jian Gui, dan dari awal aku sudah tahu jika perjalananku tidak akan semudah membalikkan telapak tangan. Di mata mereka, aku hanya putri dari musuh yang menyebabkan mereka kehilangan kerajaan dan sosok ayah. Apa kau mengerti?"
Dayang Chi tidak menjawab. Sejujurnya ia masih tidak bisa menerima perlakuan anggota Kerajaan Angin terhadap tuan putrinya, apa pun alasannya. Bukankah keluarga harus saling melindungi?
"Mungkin sikap mereka akan berubah jika Nona Fung mati," ucap Dayang Chi, menyimpan kebencian.
"Jaga bicaramu!" tegur Liqin, marah. "Kau ini bicara apa?"
Dayang Chi berdiri dalam satu gerakan. Kedekatannya dengan Liqin membuat dayang muda itu tidak sungkan mengutarakan apa yang ada di dalam hatinya. "Mereka memperlakukan wanita itu seperti seorang dewi, apa Anda tidak kesal, Tuan Putri?"
Liqin tidak menjawab. Ia hanya manusia biasa, tentu saja kesal itu ada, tapi mengharapkan seseorang untuk mati, bukan sifatnya.
"Apa Anda tidak memiliki sedikit saja kekhawatiran akan nasib Anda dan keturunan Anda saat tinggal di Istana Kerajaan Angin?" Dayang Chi kembali bertanya. Wanita itu sangat mengkhawatirkan keadaan Liqin. Tuan putrinya memang terlihat sangat kuat, tapi tidak banyak yang tahu jika Liqin sangat rapuh hatinya. "Bagaimana jika putra mahkota tidak bisa berlaku adil?"
"Jangan mengatakan apa pun!" Liqin mengatakannya dengan nada tinggi. Namun, hal itu tidak membuat Dayang Chi patah arang. Wanita yang lebih muda beberapa tahun dari tuannya itu berjalan, mengekori Liqin ke ranjang.
Dayang Chi duduk di atas lantai, tangannya memijit lembut kaki Liqin. "Anda harus mulai memikirkan masa depan anak-anak Anda, Tuan Putri. Perhatian putra mahkota harus Anda dapatkan. Buat dia jatuh cinta, hingga akhirnya melupakan Nona Fung."
Liqin tidak menjawab. Pengaruh sang dayang perlahan meresap masuk ke dalam pikirannya.
"Tidak ada jalan lain," ucap Dayang Chi setelah terdiam beberapa saat. "Kehidupan di dalam istana sangat keras, Anda tahu betul hal itu," tambahnya, menekankan.
.
.
.
Xiao Feng mengetatkan rahang, kesal karena Jenderal Wang sama sekali tidak tersentuh oleh usaha yang dilakukan oleh Hongli. Hampir setiap hari nona muda keluarga Fung datang, memohon kepada sang jenderal untuk membantu perjuangan para pangeran dari Kerajaan Angin. Dan jika tidak dihalangi, Hongli pasti sudah bersujud kepada Jenderal Wang. Demi apa pun, Xiao Feng tidak akan mengizinkan Hongli untuk bersujud selain kepada suami serta Raja Kerajaan Angin yang sah.
![](https://img.wattpad.com/cover/159028685-288-k306736.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - The Crown Prince
FantasyVersi Wattpad tidak lengkap. VERSI LENGKAP BISA DIBELI DI GOOGLE BOOK/PLAY Usaha untuk merebut kembali Kerajaan Angin terus bergemuruh. Dendam, pengkhianatan dan pertumpahan darah menjadi bagian dari kehidupan para Pangeran Kerajaan Angin yang tenga...