Author playlist : Si ding ding - Ashes of love OST
Source pics : pinterest
Yang mau koleksi Chao Xing dan Magnolia Secrets masih bisa pesan ya. CX akan ready kembali sekitar hari Selasa besok. Sock tidak banyak jadi grab it fast, dear! ^^
***
Dilarang menjiplak, menyalin, mengklaim dan mempublikasikan cerita-cerita milik saya di tempat lain tanpa seizin dan sepengetahuan saya. Yang bandel saya kutuk ngejomblo seumur hidup! Thx!
Maaf untuk typo(s) yang nyempil di sana-sini.
Happy reading!
***
Bab 3
Qiang segera turun dari atas punggung kuda tunggangannya lalu berbalik, menuju kereta kuda untuk membantu Niu turun. Seperti biasa, senyum lembutnya terkembang saat tatapan mereka bersirobok. Uluran tangan Qiang disambut oleh Niu. Dengan hati-hati wanita itu turun dari atas kereta. Air matanya menggenang saat melihat bangunan yang berdiri kokoh di hadapannya.
Banyak kenangan yang tertinggal di tempat ini. Niu menoleh ke arah suaminya yang mengelap air mata di pipi dengan ujung jarinya. Dia berusaha untuk mengulum senyum, memantapkan hati sementara satu tangannya diletakkan di atas perut. Tempat dimana calon anaknya pernah berada dan kini telah tiada.
Niu tidak bisa membendung air mata saat Yong menghambur keluar dari dalam bangunan utama, berlari melintasi halaman lalu memeluk wanita itu erat. Kedua mata pria itu terpejam erat, tidak ada kalimat yang meluncur dari ujung lidahnya. Kesedihan itu menular cepat, Qiang mendongakkan kepala, menatap langit yang sedikit mendung, siang ini.
"Maaf sudah membuatmu khawatir!" ucapan Niu meremas hati Yong lebih dalam. Dadanya terasa sesak oleh puluhan emosi yang berbaur menjadi satu dalam diri. Putra keenam mendiang Raja Jian Guo masih tidak bersuara, semua kalimat yang ingin dikatakannya tersendat di tenggorokan.
Niu mengulum senyum tipis saat Yong melepaskan pelukannya. Adik iparnya itu masih menundukkan kepala, tak mampu untuk menatap langsung wajah kakak iparnya. "Kenapa kau tidak mau melihatku?"
Sentuhan tangan Niu pada pipi Yong meruntuhkan pertahanan pria itu. Untuk kedua kali setelah kematian ayahnya, Yong meneteskan air mata. Selain Ming Xia, Niu memperlakukannya seperti seorang ibu yang hanya dikenali Yong lewat sebuah lukisan yang tergantung di dalam kamar pribadinya di Paviliun Timur. Ibu kandung pangeran keenam meninggal setelah melahirkan putri kedua Raja Jian Guo yang juga meninggal beberapa hari kemudian.
"Aku tidak memiliki keberanian untuk menatapmu," ucap Yong beberapa saat kemudian. Suaranya gemetar oleh rasa bersalah yang terus menggerogotinya. "Aku yang seharusnya meminta maaf. Seharusnya aku bisa menolongmu, dan mungkin ... mungkin kau tidak akan kehilangan—"
Yong tidak bisa melanjutkan ucapannya. Pria itu terisak di bahu Niu yang kembali memeluknya penuh kasih sayang. Wanita itu menepuk-nepuk punggung pangeran keenam penuh kasih sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - The Crown Prince
FantasiVersi Wattpad tidak lengkap. VERSI LENGKAP BISA DIBELI DI GOOGLE BOOK/PLAY Usaha untuk merebut kembali Kerajaan Angin terus bergemuruh. Dendam, pengkhianatan dan pertumpahan darah menjadi bagian dari kehidupan para Pangeran Kerajaan Angin yang tenga...