Bab 7

4.6K 800 195
                                    

Author playlist : Song of Rhapsodia - Meng Zi Kun

Updatean TSP agak malam ya. (:

Untuk TCP saya kejar sampai bab 10 dulu, kesananya seperti biasa; update tidak tetap. Ahahahahaha #Pasrah

***

Source Pics : Pinterest

***

Dilarang menjiplak, menyalin, mengklaim dan mempublikasikan cerita-cerita milik saya di tempat lain tanpa seizin dan sepengetahuan saya. Yang bandel saya kutuk ngejomblo seumur hidup! Thx!

Maaf untuk typo(s) yang nyempil di sana-sini.

Happy reading!

***

Bab 7

Jian Lei merenung di dalam ruang kerja Qiang. Kelima pangeran, Yun Ru serta Niu langsung melarikan diri ke dalam ruang kerja pangeran ketiga setelah menguping sebagian pembicaraan antara Gui dan Hongli. "Jadi sebelumnya dia pernah ditolak wanita?"

Qiang memberikan tatapan peringatan pada Lei setelah menutup pintu dibelakangnya rapat. "Kau harus sopan, Lei. Dia kakak pertamamu!" tegurnya sebelum mengambil tempat di sisi Niu. Qiang melepas napas panjang saat Lei memalingkan muka. Pangeran ketiga berhasil ditenangkan oleh Niu yang mengelus punggung tangannya dan senyum lembut.

"Jadi, siapa wanita yang menolaknya selain Nona Fung?"

"Jadi, siapa wanita yang menolaknya selain Nona Fung?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renshu dan Ying meringis. Perubahan ekspresi mereka membuat pangeran ketujuh menyipitkan mata. "Tolong jangan katakan jika wanita pertama yang menolaknya adalah Nona Fung?"

Dengan berat hati kedua pangeran mengangguk. Yong yang melihatnya hanya menghela napas, merasa simpati pada kakak pertamanya yang malang.

Tawa keras Lei mengoyak keheningan yang menggantung. Lei terus tertawa bahkan setelah Yong memberinya peringatan untuk berhenti. "Kakak pertama sangat mengenaskan. Dia ditolak dua kali oleh wanita yang sama? Nasibnya sangat sial." Lei nyaris terjungkal dari atas kursi setelah mengatakannya. Tawa itu terus terdengar dan menular hingga akhirnya keempat pangeran ikut tersenyum.

"Hei, kenapa ekspresimu seperti itu?"

Yun Ru mengerjapkan mata saat mendapat pertanyaan dari Yong. "Aku hanya sedikit heran," akunya. Ditatapnya keempat pangeran secara bergantian, sementara Lei yang sudah duduk tegak di sampingnya menatapnya penuh rasa ingin tahu. "Apa semua wanita di Kerajaan Angin memang dilahirkan cantik?" tanyanya.

Dia menjeda, mengangkat jari-jari tangannya dan mulai menghitung, "Sebut saja Selir Chao, Permaisuri Ming Xia, Dayang Ju, Nona Mei Xia, Selir Mei Hwa, dan sekarang Nona Fung." Untuk beberapa saat tatapannya tearah pada Niu. "Anda juga cantik, Kakak Niu, tapi wanita-wanita Kerajaan Angin yang kutemui semua cantik. Amalan apa yang dilakukan rakyat Kerajaan Angin di masa lalu hingga bisa memiliki wanita-wanita cantik seperti itu?"

TAMAT  - The Crown PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang