Loving can hurt, loving can hurt sometimes
But it's the only thing that I know
When it gets hard, You know it can hard sometimes
It's the only thing That makes us feel AliveWe keeps this love in a photograph
We made these memories
Four ourselves
When our eyes are never closing
Hearts are never broken
And time's forever frozen stillPhotograph~Ed shereen
"Udah napa Galau nya!" Ucap Darma dengan tiba-tiba dan melempar botol minuman ringan tepat dipangkuan Arka yang baru saja menyanyikan sebuah lagu dengan gitar milik Darma.
Sore setelah pulang dari Sekolah Arka memutuskan untuk bermain ke rumah Darma, dan sedari tadi ia hanya bermain gitar dibalkon kamar Darma, tanpa beranjak dari sana.
"Gue nginep ya Dar" Kata Arka dengan menegak minuman ringan tadi hingga setengah bagian.
"Hah?" tanya Darma dengan bingung dan menatap Arka seperti tidak jelas dengan kehidupan anak ini.
"Pada kerja, jadi gue nggak punya temen" Arka mencoba meluruskan perkataan nya tadi, agar Darma dapat mengizinkan-nya untuk menginap dirumah nya.
"Yaudah deh, kebetulan juga mama sama papah lagi nginep di rumah eyang .Dan adik gue ada acara kemah disekolahan nya" Arka pun langsung tersenyum sumringah ketika mendengar penuturan dari Darma. "Lah baju gue?" Tanya Arka dengan bingung.
"Kan baju lo masih ada disini Ka, masih banyak noh baju lo di lemari kamar tamu" Ucap Dari dengan malas-nya.
"Makin sayang deh gue sama lo Darma" Kata Arka tanpa dosa. Darma yang mendengar itu pun langsung bergidik ngeri.
"Jijik"
•••
Pagi ini Arin tengah berjalan beriringan di koridor Aldofh High School dengan kelima sahabatnya.
"Hah seriusan lo Nan?" Tanya Minda tidak percaya. Nanda pun hanya mengangguk tanda mengiyakan pertanyaan dari Minda.
"Emang kapan sih diumumin nya?" Tanya Nissa setelah mereka sampai dikelas 11 IPA KIMIA. "Tadi malem digrup forum angkatan atas sama angkatan kita" Jawab Nanda.
"Kapan sih?!" Tanya Minda tidak sabaran.
"Ih lo tu tanya mulu deh Min, coba lo buka grup forum!" Ucap Arin dengan sengit.
"Kan gue nggak masuk tuh grup!"
"Lah salah sendiri nggak masuk!" Timpal Nissa dengan cempreng–nya. Minda pun hanya mendengus sebal.
"Nih, akhir minggu ini Demo Ekskul–nya, dan setiap ekskul harus menampilkan setiap bakat-bakatnya agar kelas 10 dapat minat di ekskul lo-lo pada!" Jelas Ayya setelah membaca pengumuman digrup forum hp-nya. Mereka berempat hanya ber–oh ria setelah mendengar penjelasan dari Ayya.
Kring!
Bel sekolah berbunyi, menandakan jam pelajaran pertama telah dimulai. 'Ms Lousi—Guru Seni Musik' memasuki kelas 11 IPA KIMIA.
"Seni musik Rin" Kata Rara setengah berbisik kepada Arin, Arin pun hanya mengangguk malas. Memang Arin suka terhadap musik, tetapi jika pelajaran seni musik yang diajar oleh 'Ms.Lousi', ia menjadi malas, karena guru seni–nya ini memang tidak pernah melihat ke arah Arin, maksud nya tidak pernah melihat bakat-bakat anak murid–nya yang lain ia hanya melihat ke arah satu anak murid dikelas Arin yaitu 'Vina'.
KAMU SEDANG MEMBACA
AR [ON GOING]
Teen Fiction[ Warning ⚠️ ] CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN DAN IDE-IDE SAYA SENDIRI, DISINI TIDAK ADA UNSUR PLAGIAT TERHADAP CERITA LAIN! DAN MAAF JIKA ADA KESAMAAN DALAM PENAMAAN TOKOH, ATAUPUN TEMPAT. TERIMAKASIH 🙏🏻 Arin adalah gadis jahil yang menggemari...