----------
Hari Rabu di kantin AHS istirahat pertama telah di penuhi oleh lautan siswa-siswi, hampir seluruh bangku yang ada di kantin itu sudah terisi penuh, dan beberapa stand makanan pun juga terlihat telah penuh desakan para manusia yang kelaparan.
"Katanya kalian bertiga mau di skors? kapan?" Tanya Ayya tiba-tiba.
Saat ini mereka ber enam tengah makan bersama di kantin, dengan Rara yang mentraktir, katanya sih itu uang hasil ngepet semalem, makanya dia sengaja mentraktir ke lima teman nya biar dosanya bisa di bagi sama yang lain, kata Rara.
"Nggak tau, kata Bu Vina sih nunggu surat dari sekolah dan nunggu si Lisa and the gank selesai dulu hukumnnya" Jelas Arin dengan mata dan gerakan yang masih fokus ke arah mie ayam favorite nya.
"Kok kayak gitu?" Tanya Rara yang makin hari makin heran dengan peraturan dan keadilan di sekolahan ini.
"Halah bukan jadi rahasia lagi Ra kalo sekolah ini emang gak ada keadilannya!" Kesal Nissa.
"Iya, makanya gue pesen sama lo pada ya, besok kalo udah kelas 12 jangan cari ribut sama adek kelas, mo dia yang mulai dulu atau lo mulai dulu, udah biarin aja gosah tanggepin, kasian adek kelas kita kalo nerima hukuman yang gak adil kayak yang kita terima waktu kelas 10 sampai 11. NGERTI?" Penuturan Minda membuat teman-teman nya mengerjap, dan tak percaya ternyata Minda bisa juga ngomong nya agak panjangan.
"Min..."
"Minda lo?"
"Mindaaaaa...."
"Kenapa sih?!" Jengkel Minda yang melihat ekspresi teman-teman nya seperti orang melihat hantu.
"MINDA HUAAAAA LO NGOMONG PANJANG HUAAAA" Arin pun berteriak sembari bergeser ke arah Minda untuk memeluk gadis itu.
"Ihh apaansih lo Rin, lebay!! minggir gak lo! gue jijik anying, malu di lihatin banyak orang!!" Minda berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan pelukan Arin, tetapi Arin tidak mau melepaskan nya sama sekali.
"Gak mau, huaaa gue lagi bangga banget sama lo"
"Iya udah bangga nyaa, sekarang lepas yaa ayok lepas" Minda berusaha sesabar mungkin melihat kelakuan temen nya yang satu ini.
"Heh lo pada kenapa malah pada asik makan sih? Nih temen lo gila nempel ke gue terus!" Tegur Minda yang melihat teman-teman nya malah asik menyantap makanan.
"Udah biarin aja Min, tuh anak lagi kumat gila nya, ntar juga balik sendiri" Sahut Nissa yang membuat Arin langsung melepaskan pelukan nya dari Minda dan menatap Nissa dengan tatapan membunuh.
"LO BILANG GUE GILA HAH?!" Tanya Arin dengan sedikit berteriak sehingga suaranyaa dapat terdengar hingga jarak beberapa meter.
"Emang enggak?"
"Astaga Nissa cangkemu tuh lo"
"Cangkemu ndasmu Rin"
Nanda si anti toxic mendengar ketoxic-an kedua teman nya itu langsung melihat ke arah mereka berdua dengan kilat tatapan horor nya.
Arin yang melihat Nanda tengah menatap nya dan Nissa pun, segera mencari alasan dengan menuduh Nissa yang memulai untuk berkata kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
AR [ON GOING]
Teen Fiction[ Warning ⚠️ ] CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN DAN IDE-IDE SAYA SENDIRI, DISINI TIDAK ADA UNSUR PLAGIAT TERHADAP CERITA LAIN! DAN MAAF JIKA ADA KESAMAAN DALAM PENAMAAN TOKOH, ATAUPUN TEMPAT. TERIMAKASIH 🙏🏻 Arin adalah gadis jahil yang menggemari...