4

34 8 5
                                    


'Apa arti kebahagiaan untuk kalian?'

Arin mencoba membaca kalimat tersebut berkali-kali di kamar yang hampir seluruh dekorasinya didominasi oleh warna putih.

"Lucu" gumam Arin dengan tawa sumbang yang terdengar dari mulutnya.

"Nggak ada kebahagian buat gue hahahaha" ucap Arin kepada dirinya sendiri dengan tawa yang semakin terdengar kencang.

Ting!

Sampai akhirnya suara ponsel Arin berhasil membuat nya tersadar, dan melihat siapa yang mengirim pesan.

Papah

Berapa?

Terserah papah

Oke, udah papah transfer.
Dan jgn hub papah kalo ga penting!.

Setelah membaca pesan terakhir dari papah-nya, Arin pun menghela nafas dan langsung bersiap-siap untuk menuju ke ATM, guna mengambil sejumlah uang yang telah di kirimkan oleh papah-nya.

•••

Udara di malam hari ini begitu terasa dingin bagi Arin yang sedang mengantri di sebuah mini market untuk membayar apa yang telah ia beli tadi.

"Total semua belanjaan anda, 150 ribu" ucap kasir kepada Arin.

"Ini" Arin pun menyerahkan uang berwarna merah muda sebanyak dua lembar kepada kasir mini market tersebut.

"Kembali 50 ribu ya, ini barangnya"

Setelah itu Arin meninggalkan mini market tersebut dengan membawa satu tas jinjing yang berisikan barang belanjaan nya.

Arin sengaja membawa tas jinjing berwarna biru tersebut, karena pihak minimarket sekarang tidak menyediakan plastik lagi. Dan dari pada Arin harus membeli tas belanjaan yang sudah disediakan oleh minimarket, mending ia membawa sendiri, agar tidak membuang-buang uang nya.

"Arin!!" Panggil seseorang dari arah belakang Arin.

"Darma" Arin pun akhirnya memutuskan untuk menghampiri Darma yang baru saja keluar dari mobilnya.

"Ngapain Lo kesini Dar?" Tanya Arin setelah sampai didepan Darma.

"Bukan gue sih, tapi itu temen-temen gue minta mampir dulu ke mini market" ucap Darma dengan menunjuk ke arah mobil nya dengan dagu.

"Temen? Lah berarti temen Lo ada yang rumah nya deket sini dong" ucap Arin dengan sedikit mengintip ke adat mobil yang ditumpangi oleh Darma.

"Ada kok si.."

Ucapan Darma terpotong oleh teriakan salah satu temannya yang baru saja keluar dari minimarket.

"Yaudah Dar, gue duluan, tuh temen Lo udah teriak-teriak"

Setelah berpamitan oleh Darma, Arin pun memutuskan untuk kembali menuju ke rumah nya.

AR [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang