Mereka berdua saling bertatap muka setelah mendengar ucapan Widya.
"Ha? Ogah banget gua serumah sama lo!" kesal Alara.
"Emang gue juga mau?" balas Elang.
"Udah jangan ribut, kalian duduk dan dengarkan materi kimia saya!" Ucap Widya.
ISTIRAHAT
Tet..tet.. suara bel istirahat berbunyi, siswa siswi pun berhamburan menuju ke kantin untuk mengisi perut.
"Al, lo mau bareng ke kantin?" Tawar Nana.
"Gak dulu" jawab Alara
"Ayolahh..." sambung Wanda.
"Nggak Wandaa.. capek aku tuh" kesal Alara.
"Yaudah iya, duluan ya ra" dan Alara pun mengangguk.
Setelah kedua temannya itu keluar dari kelas, ia teringat sesuatu, bekal nya tertinggal di jok sepeda. Alara pun bergegas menuju tempat parkir.
Udara hari ini sangat sejuk, tidak ada panas, hanya kabut. Alara berjalan dengan santai dan menikmati udara ini.
"Ra!!" Teriak Elang.
Tak digubris olehnya, Elang pun mengejar dan memegang tangan Alara.
"Ih.. lepasin napa!" Teriak Alara.
"Iya iya maaf" ucap Elang.
"Ngapain?"
"Aku mau ngomong" ucap Elang.
"Iya cepet! Gue mau ambil bekal di jok" ucap Alara.
"Maaf ya masalah tadi pagi," ucap Elang sambil mengeluarkan coklat dari saku nya.
"Seharusnya gue yang minta maaf, hp lo rusak gara gara gue" ucap Alara dengan santainya.
"Ngapain lo bawa coklat?" tanya Alara
"Buat kamu" ucap Elang dengan senyuman nya yang khas, tak heran jika seluruh siswi bahkan guru di sekolah menyukainya.
"Buat apa, gausah. Gue mau ke parkiran dulu" Alara pun meninggalkan Elang sendiri di lapangan.
"Ra!!" Elang memanggil nya tetapi tidak dihiraukan.
XII MIPA 5
"Sayang!!" panggil Tyas dengan nada manja. Tyas, cewek ganjen di kelas Alara.
Elang yang dari tadi bergurau dengan Pandu, tiba tiba menoleh kearah asal suara tersebut.
"Hah?" ucap Elang.
"Udah makan belum? aku bawain sandwich nih" sambil menyodorkan sandwich ke Elang.
"Ehh. Gue udah makan tadi yas, okede gue terima, makasi ya"
"WAAA diterimaa, hehe sama sama sayang"
Mendengar itu, Alara bergidik ngeri dan keluar dari kelas, tanpa ia sadari, ada seseorang yang sedang mengamatinya.
"Kenapa Al?" tanya Nana
"Lagi cape aja si, kebanyakan praktek haha"
"Kalo ada masalah cerita sama gue, siapa tau gua bisa nolong"
"Iya makasih ya Na, lo emang bestie gue banget"
Bel masuk pun berbunyi, sedangkan kondisi kelas masih kacau. Tak tinggal diam, Alara berusaha mertibkan kelas.
"Guys plis diem ya, udah jam masuk nih" ucapnya dengan nada lemas. Alara lelah dengan kelasnya.
"Apaan, guru aja belum masuk. Kalian rame aja guys gapapa." ucap Elang yang sepertinya akan mengajak Alara adu mulut.
"Ayolah kerja samanya, cape gue" dan see, semuanya tetap ramai hingga Alara putus asa.
"Terserah kalian!!" Alara duduk di bangkunya dan menatap layar hp.
Tak lama, guru pun masuk.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
"Loh, Alara kok keliatan lesu gitu, kenapa nak?" tanya ibu guru.
"Hah, eh ibu, ngga bu, ini Alara udah strong kok hehe" Alara mengalihkan perhatian guru tersebut dengan wajah cerianya.
Selama 2 jam mereka melaksanakan pelajaran Agama, akhirnya jam yang ditunggu pun datang, yaitu jam ekstra.
Kring.. kring..
"Berhubung bel ekstra telah berbunyi, saya akhiri dulu ya. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Para siswa segera menuju ke tempat latihan ekstra masing masing, tapi tidak untuk Alara dan Elang, mereka tetap berada di kelas karena khusus ekstra Paskib, hari ini diliburkan.
Elang dan Alara yang dari tadi hanya diam saja, dan saling menatap layar handphone pun tidak melihat satu sama lain.
Elang Wijaya
Kamu kenapa diem aja dari tadi?Alara Salsa
Gpp.Elang Wijaya
Iya kenapa? Maaf ya.Alara Salsa
YElang Wijaya
Mau ke lapangan?Alara Salsa
Ngapain?Elang Wijaya
Ga ngapa ngapainAlara Salsa
Oh, yaudahElang Wijaya
Oke, aku mau sholat dulu raAlara Salsa
YElang Wijaya
👍Elang pun tersenyum kepada Alara dan segera meninggalkan Alara untuk melaksanakan sholat dhuhur.
Jeng jeng jeng!!
Pasti pada bingung kan kenapa Elang kalau ngomong harus chat dulu??Nah itulah Elang, sang pemalu hehe!!
See you next part
Elang Wijaya 😎
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia dan Hujan (HIATUS)
Random"Kenapa selalu hujan menjadi latar kesedihan?" Batin Alara Seperti bisa membaca fikiran Alara, Elang menyaut, "karena saat hujan itulah emosi bisa keluar dari lingkup pikiran yang jenuh, kamu bisa nangis sejadi jadinya juga karena hujan, karena apa...