"Dibawah kibaran sang merah putih... ayolah ayo maju menyerbu.. serbu! Tidak kembali pulang...." suara yel yel menyeruak kedalam telinga, siang ini mereka sedang menjalankan binjas rutinan di salah satu batalyon kota Malang.
"Satu! Dua! Tiga! Empat! Lima! Enam! Tujuh! Delapan!" Teriak pembina
"Siap!!"
"2 kali istirahat di tempat! Grak!!"
"Siap terima kasih!" Saat ini, semua peserta binjas sedang diistirahatkan karena sudah setengah jam mereka menjalani binjas tanpa henti.
"Lemaskan kaki kalian dulu, dapat 10 menit segera minum agar tubuh menjadi fit seperti semula, faham!"
"Siap faham!"
"Ya sudah, setengah jam nanti saya balik, ada panggilan"
"Siap!" Semua bepencar, ada yang mencari pohon untuk tiduran dibawahnya, ada yang sedang berkumpul dengan teman temannya, dan ada juga yang sedang sendiri, ya sendiri seperti hidupku:( 😂
"Alara?" Suaranya seperti sedang menebak
Segera, Alara menoleh kearah suara laki tersebut "Alara kan?" Ucap nya lagi
"Iya, mmm siapa ya?" Tanya Alara bingung
"Aku Dino, temen SD dulu"
Sambil mengingat ingat, akhirnya ingat juga (dasar pelupa:v) "oh iya!! Dino Setiawan!! Tukang sobek kertas dikelas" ucap Alara
"Hahaa masih inget aja lu" ucap Dino
"Iyalah!! Btw ngapain disini?" Tanya Alara
"Mau binjas, jauh jauh Palembang Malang nih hehe" ucap Dino
"Wih!! Hebat, mau daftar apa emang Din?"
"IPDN, pengen banget aku masuk kesana, doain aja keterima ya, oh ya kamu juga binjas disini?" Tanyanya balik
"Iya, persiapan AAL"
"Oh iya, siapa abang kamu itu, bang Alan kan? Gimana kabarnya? Udah dapet pasangan belum??"
"Sama kayak dulu, jomblo hahaa!!"
"Buset!! Tuh orang keras banget ya hatinya, sampai gak bisa dibuka"
"Gatau dah, apa yang dipikirkan oleh dia"
Siang yang panas berubah menjadi percakapan yang hangat, setelah beberapa tahun tidak bertemu karena tepisah oleh jarak, akhirnya bisa bertemu juga.Tak lama setelah berbincang dengan Dino, datanglah Elang dengan seorang gadis, hmmm sapa ya??? Sapa hayo??
DZIRA!!!! (Elang nih kayaknya gak punya perasaan sama sekali ya, udah tau yang bikin Alara sakit itu Dzira, masih aja dianggep tuh orang!)"Ra"
"Siapa dia Ra?" Tanya Dino, "halo bro! Nama gua Dino, temen kecil Alara" ucap Dino
"Yoi!! Gua Elang, pacarnya Alara" sambil tersenyum bangga
"Wih!! Bocah nangisan nih udah punya pacar ternyata" goda Dino
"Gua sumpel pake sepatu PDL abang gua baru tau rasa lu" ucap Alara
"Haha" Dino dan Elang tertawa terbahak bahak, tapi tidak untuk Alara karena suasana hatinya sedang panas
"Oh ya, Ra, Dzira mau ngomong nih" ucap Elang, tapi tak digubris oleh Alara
"Ra, gua minta maaf, gua memang udah kelewat batas, gua gua emang manusia gatau diri! Maafin gua Ra" ucap Dzira
"Y" hanya balasan singkat yang diberikan Alara, "udah? Gua mau ke pos provost dulu, mau ngadem" sambung nya
"Ra tunggu dulu" ucap Dzira, sementara Elang dan Dino hanya melihat
"Elang, gimana dong"
"Salah lu Dzira!!" Tak lama Dino menyusul Alara ke pos, dan dilanjut Elang beserta kawan kawannya
Sesampainya di pos provost, sudah ada Rehan dan beberapa tentara lainnya yang sedang bertugas.
"Assalamualaikum bang, om" sapa Alara
"Waalaikumsalam, wah ada ayam berkeliaran nih" goda Aji
"Mana mana mana?? Oh iya, cantik pula dia"
"Adik asuh siapa dulu lah hahaha"
"Udah bang, om, jadi malu nih"
"Hahaha"
"Udah latihannya dik?" Tanya Rehan
"Masih istirahat bang"
"Ngapain kesini?"
"Ngadem"
"Waw... ternyata kau sudah bisa bahasa Malang ya" ucap Aji
"Wis om"
"Hebat hebat" suara tepuk tangan dari beberapa tentara di pos yang seolah bangga karena Alara bisa menguasai bahasa jawa
Beban yang berat seakan hilang begitu saja karena mereka, ini adalah kebahagiaan yang ditunggu tunggu Alara.
"Sedih deh bang kal" tiba tiba Elang dan Dino datang, memotong bicara Alara? "Assalamualaikum bang!! Om!!" Ucap mereka berdua
Alara langsung terdiam, "apa kabar bang, om?" Tanya Elang
"Alhamdulillah baik," mereka ber bicarakan dengan topik berbeda membuat Alara merasa sendiri
Aji yang melihat Alara sekilas saja, sudah faham tentang kondisi dia, "eh Alara tadi mau ngomong apa?" Lalu dilanjut oleh beberapa tentara lain, "iya, Ayam tadi mau ngomong apa?" Alara yang merasa dipanggil pun segera sadar dari lamunannya, dan menoleh, "tidak jadi om, oh ya, saya balik dulu ya Assalamualaikum" "Waalaikumsalam" seluruh orang disana heran melihat sifat Alara yang tiba tiba berbeda
"Kamu apain Alara!"
Haii kita kembali lagi guys, setelah seminggu lamanya author menjalani UASBN, akhirnya selese juga.
See you next part
Elang Wijaya😎
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia dan Hujan (HIATUS)
Random"Kenapa selalu hujan menjadi latar kesedihan?" Batin Alara Seperti bisa membaca fikiran Alara, Elang menyaut, "karena saat hujan itulah emosi bisa keluar dari lingkup pikiran yang jenuh, kamu bisa nangis sejadi jadinya juga karena hujan, karena apa...