20

650 36 3
                                    

"Sebenarnya, aku itu suka sama Alara mbak bang, tapi aku gak berani" ucap Elang berbisik agar tidak didengar Alara

"Ehmm.. emang Alara suka sama kamu?" Tanya Ria

"Gak tau juga sih mbak, tapi ya gara gara aku, dia jadi cuek gitu" ucap Elang lagi dengan nada yang melas

"Maksudnya?"

"Jadi gini...
..... makanya dia sekarang cuek sama aku bang mbak, aku bingung mau mulai kayak gimana" Elang menceritakan semua kejadian2 yang dialami selama dengan Alara (kalau gak tau kejadiannya, bisa cek di part part sebelum nya,😊)

"What?? Gila ini udah keterlaluan Elang!! Lu tau kalau Alara di bully, dan lu cuma diem aja gitu?!" Bentak Ria

"Fuck!! Lu bisa gak sih ngertiin perasaan perempuan?!" Kali ini Fauzi yang mengambil alih pembicaraan

"Terus gimana?"

"Salah mantan lu sih, ngapain dia masih ngarep aja sama lu!" Ucap Ria "lu juga ngapain lu ngasih harapan ke Alara jika lu gak bisa jaga hati buat dia! Ah!!" Sambungnya, kali ini dia membanting gelasnya ke meja

"Ya maaf mbak, aku mm... "

"Mmmm... apa! Kamu tau kalau bang Alan gak suka liat adiknya di sakiti oleh lelaki?! Kamu ingat waktu dulu dia pacaran sama Taruna tingkat 1?" Bentak Fauzi tapi dengan suara pelan

"Pacar? Tingkat satu?" Ucap Elang bingung "Maksudnya?" Sambunya

"Kamu gak tau? Kalau waktu dia kelas 11, ditembak sama Taruna, adik asuh bang Alan?" Ucap Fauzi

"Gak tau bang, kan dulu aku sama Alara jauh banget, mau deket aja nanti aku takut dia di teror sama si Dzira, mantan busuk itu" ucap Elang sambil mengacak rambutnya karena frustasi

"Jadi gini, setahun lalu Alara cerita pada kita bahwa dia ditembak sama adik asuhnya bang Alan, akhirnya mereka berpacaran, tapi saat Alara tahu postingan instagram yang nge tag Gema, detik itu juga, dia ngajak kita ke cafe buat cerita. Dia nangis saat itu, untung aja waktu itu waktu nya para Taruna pesiar, jadi Alara bisa menelfon Gema, tapi apa daya yang menjawab perempuan. Alara semakin terlarut dalam tangisnya, kita mah sebagai senior cuma bisa menenangkan dirinya. Esok nya Alara cerita lagi bahwa Gema habis dihajar habis habis an sama bang Alan, sampai sampai bang Alan harus diberi sanksi oleh komandannya. Nah.. dari itu gua bisa nyimpulin bahwa bang Alan gak mau liat Alara nangis walau hanya masalah sepele." Jelas Fauzi yang membuat Elang tertegun, bagaimana jika Alan membencinya? Ataukah dia akan dihajar habis habisan?

Elang sempat berdiam diri sampai akhirnya Fauzi memecahkan lamunannya, "woii, saran aja sih, mending lu ajak Dzira omong omongan, terus lu jelasin semua ke Alara, lu minta maaf, dan ungkapin semua perasaan lu ke dia! Lindungi Alara seperti bang Alan ngelindungi dia! Lu tau kalau Alara di Malang itu sendiri, cuma sama pembantunya?" Ucap Fauzi tegas

"Siap" Alara, banyak yang berusaha melindungi kali ini, dan mungkin esok, aku akan melindungi mu sepenuh jiwa dan hatiku, i love you more Ra

2 minggu kemudian, bulan ramadhan telah tiba, tapi bulan ini Alara terpaksa mengulang ramadhan nya dengan sendirian dirumah, sahur sendiri, buka sendiri, dan kegiatan ini yang membuat Alara jenuh dan ingin pergi dari rumah.

Pagi ini, puasa hari ke 10, Elang mengajak ketemuan Dzira ke alun alun Malang, dia mengajak bicara Dzira agar dia tidak mengganggu Alara lagi.

Setelah menunggu lama, akhirnya Dzira datang dengan PD nya dia menghampiri Elang sambil berkata, "hai sayang!! Ngapain ngajak ketemu?? Kangen ya? Apa minta balikan??" Ucap nya dengan nada manja (ehmm.. buat kalian para cewek, gimana ekspresi kalian jika melihat cewek berbicara begitu ke doi kalian, mau kalian apain? Comment ya😂, jujur Author jijik banget😲)

Dia dan Hujan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang