SMA PELITA
"Gue balik duluan ya guys" ucap Alara
"Lu gak bareng gue lang?" Tanya Pandu
"Gak"
"Oke, gue balik dulu ya, assalamualaikum, ayo Din" ucap Pandu
"Dada"
"Makan kemana?" Tanya Alara
"Cari yang pedes pedes hehe"
"Yaudah ayo, udah mau malem ini"
Mereka segera mencari tempat makan yang menyediakan menu masakan pedas, dan berhentilah mereka di warung geprek.
"Yuk turun" ajak Elang
Saat melepas jas hujan dan helm, dengan sok cool nya Elang mengibaskan rambut cepaknya kedepan muka Alara
"Ih.. rambut lu basah anjir" ucap Alara
"Ya kalo nggak basah ngapain hujan Ra" ucap Elang dengan santai
Sesudah memarkirkan sepeda, mereka berdua segera masuk ke dalam tempat makan tersebut. Dengan memakai seragam paskib dan jaket paskib yang agak basah, mereka berdua jalan beriringan. Sesekali ada beberapa cewek yang sedang menggoda Elang.
"Eh mas ganteng"
"Boleh kenalan gak"
"Wushh. Anak paskib"
"Calon taruna anjir kayaknya"
"Ganteng banget sumpah"
Elang hanya menganggap mereka yang memuji nya itu angin lalu.
"Gue heran banget sama nih anak. Kalau di sekolah aja, cuek banget sama gue, kayak gak kenal gitu, giliran diluar sekolah, care banget. Nih anak kenapa ya?" Batin Alara.
"Aku pesen dulu ya ra, kamu mau apa?" Tanya Elang
"Sama deh"
5 menit akhirnya Elang datang,
"Lama ya, maaf tadi antri"
"Ga"
"Kamu kenapa cuek sihh ra?" Tanya Elang
"B aja"
"Bener nih" ucapnya dengan menggunakan ekspresi yang biasa Alara lakukan untuk menggoda anak kelas yang lagi ga mood
"Apaan sih jangan gitu ah, ga lucu" elak Alara
"Ga lucu kok ketawa hehe" goda Elang sambil memencet hidung Alara
"Ih.. sakit anjir"
"Atuh atuh sakit ya, sini aku peluk"
"Ogah!"
Tak lama kemudian pelayan datang dengan membawa makanan yang tadi dipesan oleh Elang.
"Makasih mbak" ucap Alara
"Udah cuci tangan lang?" Tanya Alara
"Udah tadi, kamu belum ya?"
"Iya, gua cuci dulu"
Alara segera beranjak dari kursi menuju wastafel untuk mencuci tangan.
"Udah?" Tanya Elang
"Iya, makan aja dulu, aku nunggu dingin" ucap Alara
"Gak enak loh kalo dingin, aku kipasin ya biar anget nasinya" ucap Elang
Perhatian seperti ini yang seringkali membuat Alara semakin bingung dengan sifat Elang yang seperti bunglon, berubah ubah.
"Udahan nih, agak dingin, makan ya, belum makan kan tadi?" Ucap Elang
"Iya"
Akhirnya mereka makan ditemani suara hujan yang semakin deras.
"Tambah deras nih hujannya lang" Alara
"Bentar aku telfon mama ku ya" ucap Alara
"Iya iya"
"Assalamualaikum ma?"
"....."
"Ma aku pulang agak telat ya? Disini deras banget hujannya"
"....."
"Ini makan sama Elang"
"....."
"Siap!"
"....."
"Waalaikumsalam"
"Kenapa Al?" Tanya Elang
"Mama ku mau keluar ke Probolinggo sampai lusa, papa mau balik ke Jambi, abang balik ke AAL dan adik ikut mama, jadi gue sendirian." ucap Alara
"Trus kunci rumah kamu?" Tanya Elang
"Aku ada kunci cadangan kok, katanya mau berangkat habis maghrib," ucap Alara
"Oh gitu, kalau gitu mau aku temenin gak?" ucap Elang.
"Nemenin gimana?" Tanya Alara
"Nemenin video call Alara" ucap Elang
"Ga ah, gue mau tidur"
"Yaudah kalo gamauu" ucap Elang
Setelah makan mereka segera pulang.
"Ayo pulang, pake helm nya" ucap Elang
"Iya"
Mereka pulang pada saat adzan isya' berkumandang.
RUMAH ELANG
"Emm makasih ya Al" ucap Elang
"Iya makasih kembali, gue pulang dulu udah mau malem" pamit Alara
"Hati hati"
"Iya. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam."
"Dari mana aja kau Elang?" tanya Susi, mama Elang.
"Eh mama, assalamualaikum kirain belum pulang dari Singapura" ucap Elang sambil menyalami mamanya tersebut
"Iya barusan, kenapa baru pulang? Basah kayak gini kamu" ucap Susi
"Abis muter muter tadi ke koramil sama batalyon buat konfirmasi latihan paskib besok pagi, sama ngajak Alara makan" ucap Elang
"Alara? Alara yang anak nya pengusaha itu?" Tanya Sera
"Iyaa ma"
"Itu mah anak temen mama, mama nya Alara namanya Yulia kan?"
"Iya kok tau ma?"
"Temen waktu kuliah itu"
"Oh gitu"
"Udah sana ganti baju, keburu masuk angin."
Elang segera menuju ke kamar nya dan segera mengganti pakaian.
Assalamualaikum readers:v selamat pagi:v sebenernya sekarang ada simulasi unbk untung aja aku sesi 3 jadi ya ada waktulah untuk update wkwk. So.. pantengin terus ya ceritanya:v
See you next part
Elang Wijaya 😎
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia dan Hujan (HIATUS)
Random"Kenapa selalu hujan menjadi latar kesedihan?" Batin Alara Seperti bisa membaca fikiran Alara, Elang menyaut, "karena saat hujan itulah emosi bisa keluar dari lingkup pikiran yang jenuh, kamu bisa nangis sejadi jadinya juga karena hujan, karena apa...
