Keesokan harinya, Alara dan anggota Paskib lainnya sudah sampai di lapangan batalyon. Mereka sudah memulai latihan fisik yang dilatih oleh Wawan, salah satu suruhan Rehan.
"Jangan ada yang mengeluh" teriak Wawan
"Alara sini" panggil Wawan
"Siap" Alara yang tadinya membenarkan posisi salah satu juniornya, kini segera berlari menuju Wawan
"Kamu tolong ambilkan minuman mineral 2 box di mini market batalyon, disana sudah ada 2 box pesanan bang Rehan" suruh Wawan
"Siap om" Alara yang sudah mengucap kata siap, segera mengambil sepeda motor tapi apalah daya dia dicegat oleh Elang
"Mau kemana?" Tanyanya
"Mau ke mini market ambil box mineral" ucap Alara sambil menerobos Elang
"Ikut"
"Ayo"
Mereka berdua segera pergi ke mini market mengenakan sepeda motor Alara.
Sesampainya di sana, Alara segera masuk dan memberi ijin ke petugas mini market.
"Assalamualaikum, ijin ibu, mau mengambil pesanan bang Rehan" ucap Alara dengan sopan ke salah satu ibu persit
"Waalaikumsalam, Alara ya? Udah besar, cantik sekali kamu, itu di pojok kanan, ada disana, sudah ada nama nya" ucap nya
"Siap terima kasih ibu"
Elang yang dari tadi dibelakang Alara segera mengambil 1 box dan sisa nya dibawa Alara.
"Yaudah bu saya ijin balik ke lapangan, assalamualaikum" ucap Alara sambil membawa 1 box air mineral
"Hati hati Waalaikumsalam"
Saat Alara keluar, tiba tiba Elang mengambil alih bawaan Alara.
"Eh gak boleh perempuan bawa berat berat, sini aku bawa" ucap Elang
"Telat anjir, gak daritadi," kesal Alara
"Iya maaf ini tadi ada yang ngechat" ucap Elang
"Chat an aja terosss, sampai suksesss!" Geram Alara
Seusai debat kecil, mereka berdua segera kembali ke lapangan, diperjalanan, mereka saling membisu, sampai pada akhirnya Elang yang membuka mulut.
"Maaf ya Ra" ucap Elang tiba tiba
"Buat apa?" ucap singkat Alara
"Jangan cuek dong" rayu Elan
"Ga" jawab Alara
"Bener ya" ucap Elang
"y"
Saat ditengah perjalanan, suara petir dengan kerasnya pun terdengar, air hujan mulai turun satu persatu hingga akhirnya deras, dua remaja tersebut terpaksa berhenti di dapur batalyon dekat lapangan basket.
"Dingin gak?" tanya Elang
"Lumayan sih, hujannya gak kayak biasanyaa" ucap Alara
"Sini," ucap Elang
"Ngapain cobak?" Alara yang heran segera mengikuti Elang kedalam dapur, kebetulan disana ada Candra, saudara Elang.
"Loh, kalian kok disini?" tanya nya.
"Iya bang, ini tadi abis dari mini market buat ambil pesanan bang Rehan buat anak paskib" jelas Elang
"Oh"
"Eh Alara, kamu kok pucet gitu? sakit kau?" tanya Candra.
"Eh... nggak bang, mungkin kecapekan saja" ucap Alara agar 2 laki laki tersebut tidak terlalu khawatir, karena Alara tau bahwa mereka ada rasa untuk Alara.
Bukannya terlalu pd, tapi emang itu faktanya. Candra suka Alara ketika dia bergabung di Paskib. Sedangkan Elang, mulai ada rasa dengan Alara saat kelas 11 semester 2.
"Beneran kecapekan? Pucet banget loh bibirmu" ucap Candra dengan nada khawatir
"Ini Ra, aku buatin teh panas, biar lumayan suhu tubuhnya" ucap Elang sambil membawakan secangkir teh panas tidak pakai gula seperti kesukaan Alara.
"Makasih" Alara segera meneguk teh tersebut dengan tangan bergemetar. Sambil menunggu hujan, Candra sempat mengambil minyak kayu putih untuk penghangat tubuh Alara.
"Ini ada minyak kayu putih" ucap Candra
"Kamu pakai jaketku aja ya biar anget tubuhnya" ucap Elang
"Minyak kayu putih aja Ra, lebih baik buat tubuhmu" selat Candra
"Mending pake jaket aku aja, lebih tebel, so pasti bikin badanmu hangat" ucap Elang tak mau kalah
Alara yang daritadi bingung harus memilih yang mana, akhirnya Alara buka suara
"Diem kenapa sih kalian itu, masih hujan kok berantem, sini dua duanya, aku pake semua biar gak ada yang berantem, and now... minta maaf sekarang." ucap Alara
"minta maaf bang,"
"sama gua juga"
Akhirnya mereka baikan dan keadaan kembali seperti semula, hujan yang semakin deras membuat Alara kepikiran dengan junior junior nya, Alara segera membuka aplikasi WA untuk menghubungi Dina.
Whatssapp
You
Dina, anak anak gimana? Udah neduh?Dina
Iya ini lagi di aula utamaYou
Owh syukurlahDina
Kamu kemana sekarang?You
Didapur nih, kejebak sama 2 orangDina
Sapa??You
Bang Candra sama Elang 😕Dina
Wkwkw.. rasain lu:v ngapain lagi nih?You
Rebutan ngasih jaket sama minya kayu putih njir.Dina
WkwkkTak lama hujan sudah perlahan berhenti, pelangi sudah menunjukkan kehadirannya di bumi pertiwi.
Alara dan Elang segera pamit menuju aula utama untuk memberikan minuman kepada junior junior mereka.
Buzet!! Demi apa nih, Om Candra sama Elang rebutan Alara hehe, mending rebutin author nya ehe
"Ihh.. author mah jomblo"
"Diem lu ra!! 😂"
Jangan lupa vote ya😍
See you next part
Elang Wijaya 😎
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia dan Hujan (HIATUS)
Random"Kenapa selalu hujan menjadi latar kesedihan?" Batin Alara Seperti bisa membaca fikiran Alara, Elang menyaut, "karena saat hujan itulah emosi bisa keluar dari lingkup pikiran yang jenuh, kamu bisa nangis sejadi jadinya juga karena hujan, karena apa...