Celana

13.2K 1.5K 168
                                    

"Hyung!" teriak Sehun sesaat setelah ia masuk ke dalam apartemen. Chanyeol mengernyit heran. Hari ini bukan jatah Sehun untuk menjaga Baekhyun, tetapi justru Sehun datang ke apartemen pagi-pagi sekali. Ini masih jam setengah enam pagi. Baekhyun saja masih tidur. Seandainya Chanyeol tidak kebelet pipis pun, ia masih akan bergelung di bawah selimut.

Chanyeol tidak menjawab panggilan Sehun. Ia menatap Sehun dengan pandangan bertanya. Menunggu kalimat Sehun selanjutnya.

"Besok Minggu kau kosong, kan?"

"Memangnya biasanya aku pergi ke mana?" tanya Chanyeol cuek. Sehun yang mendengar jawaban menyebalkan seperti itu akhirnya mencibir.

"Kenapa?" tanya Chanyeol.

"Ah, lihat ini! Jang! Jang!"

Sehun mengacungkan 2 lembar kertas di depan wajah Chanyeol. Melambai-lambaikannya dengan bangga. Bibirnya tersenyum lebar. Namun, senyum itu akhirnya luntur ketika reaksi Chanyeol tidak sesuai dengan harapannya.

"Apa itu?"

"Ini tiket, bodoh!" sungut Sehun.

"Nyeeong!" Tiba-tiba saja, Baekhyun sudah muncul di samping pintu kamar yang terbuka. Merangkak pelan, kepalanya mendongak, menatap dua pria dewasa.

"Ah, Baekki sayang, sudah bangun? Baekki rindu Daddy, ya?"
Sehun mengangkat Baekhyun dalam gendongannya. Pipi gembil si bayi menjadi sasaran Sehun, dicium dan diemut-emut bagai bakpao. Membuat si kecil merengek tak suka. Tangannya menampar-nampar pipi Sehun.

"Hyung! Besok Minggu ayo ke Lalala Land."

"Hm?"

"Aku sudah beli tiketnya, nih." Sehun mengangkat kembali dua kertas yang tadi dipegangnya.

"Mal-"

"Hyung, please! Baekhyun mau kan besok Minggu bermain sama Daddy? Mau, ya? Nanti beli es krim banyak. Ada banyak mainan. Mau, kan? Kan?"

Baekhyun sebenarnya tidak mengerti dengan ucapan Sehun. Tetapi, ketika ia mendengar kata es krim, telinga langsung tegak, ekornya mengibas ke kanan dan ke kiri. Matanya terbuka lebar, dan dikerjap-kerjapkan dengan cara yang imut. Es krim menjadi makanan kesukaan Baekhyun sejak awal dia merasakan makanan itu.

"Hari Minggu itu saatnya beristirahat," ucap Chanyeol.

"Tapi, Hyung..."

"Nyeeong!"

"Tuh, Baekhyun saja bersemangat."

"Kau saja pergi dengan Baekhyun. Aku di rumah," tawar Chanyeol.

"Hyung! Ayolah! Kau ini butuh hiburan. Bersenang-senanglah sebentar. Ini juga baik untuk otakmu, supaya kau tidak stress. Ikut, ya? Aku sudah terlanjur membelikanmu tiket, masa mau dibuang?" bujuk Sehun.

Chanyeol diam sejenak. Ia menatap Sehun yang melihatnya dengan pandangan penuh harap. Menatap si kecil dengan binar mata yang menyilaukan. Baiklah, ia selalu kalah dengan mereka.

"Jam berapa?"

"Ini, errr... Jam enam kurang sepuluh menit." Sehun melirik jam dinding di kamar Chanyeol.

"Maksudnya, besok jam berapa kita pergi?"

"Oh, hah? Kau setuju? Kau setuju? Ah, terimakasih, Hyung! Besok jam delapan kita berangkat, oke!" Sehun menyerahkan Baekhyun ke gendongan Chanyeol, "sekarang aku harus pulang dan bersiap ke kampus. Bye bye, Baekki sayang. Daddy pergi dulu, mmmuuach!" Lalu Sehun berlari keluar apartemen, Chanyeol hanya menghela napas dan menggelengkan kepala.

Nyeol's Cutie (ChanBaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang