Maaf ganti judul doank, haha!
***
Jam lima pagi. Setengah sadar, Chanyeol bangun dari kasur. Rambut panjangnya berantakan. Matanya pun masih setengah terpejam. Namun, seperti sudah terbiasa, ia berhasil melewati pintu kamar tanpa mencium dinding. Berhasil melewati gundukan cucian di lantai, tanpa jatuh tersandung. Sambil menguap, ia mengambil botol susu di rak. Masih setengah terpejam pula, ia berhasil menuang air panas ke dalam botol susu. Setelah menuang tiga sendok susu ke dalam botol, ia menutupnya lalu mengocoknya pelan. Langkah kakinya yang malas, membawanya kembali ke kamar.
"Segera habiskan, lalu tidur lagi, oke?"
Tak jelas siapa yang diajak bicara, Chanyeol meletakkan botol susu ke atas dada boneka beruang biru yang dua hari ini ia peluk saat tidur.
Merasa tak ada tanggapan, Chanyeol kembali mendorong botol susu tadi. "Baekhyun, ambil susunya, minum lalu tidur."Chanyeol menunggu respon si kecil, biasanya tangan mungil itu akan antusias mengambil botol susunya. Namun, yang ia rasakan hanya bulu-bulu halus- tunggu! Bulu-bulu lembut apa? Chanyeol membuka matanya lebar-lebar. Terkejut ketika yang ia dapati bukannya bayi, tetapi justru boneka beruang. Susu yang ia pegang menetesi dada si beruang, mencetak warna kegelapan.
"Ya ampun! Dasar bodoh!" Chanyeol memukul dahinya pelan. Ia meletakkan botol susu ke nakas, mengambil boneka beruang tersebut dan membawanya keluar kamar. Ia memasukkan boneka tersebut ke mesin cuci.
Chanyeol memijat di antara kedua matanya. Mengingat-ingat kejadian beberapa hari ini. Jadi, tiga hari yang lalu, Sehun membawa Baekhyunnya pergi. Bah! Si albino itu bahkan tidak memberi kabar sama sekali. Dasar sialan!
Chanyeol tersenyum masam. Ia meremat kepalan tangannya lalu menghela napas berat. Entah mengapa, ketidakberadaan Baekhyun justru membuatnya sulit tidur. Terbukti pada kedua lingkaran hitam yang tercetak jelas di bawah matanya. Padahal, kalau dipikir-pikir, presentase sibuknya berkurang cukup drastis. Tiga hari ini yang dilakukan hanya pergi ke kampus, lalu ke studio setelah pulang, kemudian tidur. Nyatanya tidak sesederhana ini. Seperti lagu, saat Chanyeol makan, ia ingat Baekhyun. Saat Chanyeol mandi, ia ingat Baekhyun. Saat Chanyeol mau tidur, ia ingat Baekhyun. Saat Chanyeol kuliah, ia ingat Baekhyun. Baekhyun, Baekhyun, Baekhyun.
***
"Daddaa! Daddaa!!!" Baekhyun menepuk- tidak, ia menampar wajah Sehun beberapa kali. Tepukan saja tidak akan membangunkan si raja tidur itu, okay. Jadi, dengan bijak, Baekhyun akan langsung menampar wajah Sehun tanpa ampun.
"Enggh!"
"Daddaa!"
"Lima menit lagi, baby, Daddy masih ngantuk."
"Daddaa! Hwaa!" Senjata andalan dan paling ampuh. Sehun langsung terperanjat. Ia mengusap wajahnya, matanya melirik pada jam weker di nakas. Masih pukul lima. Sehun menggerutu. Meski begitu ia turun dari ranjang. Hidup tiga hari bersama Baekhyun, ia mengenal kebiasaan baru si kecil yang akan terbangun pukul lima pagi hanya untuk minta susu. Untungnya si kecil akan kembali tidur setelah susunya habis.
"Iya, iya... Tunggu, ya. Jangan nangis, Daddy buatkan dulu susunya."
Seolah mengerti, Baekhyun berhenti menangis. Senyumnya merekah, menampilkan gusi dengan hanya beberapa gigi kecilnya. Air liur menetes dari mulut, tak sabar menunggu susunya.
Pagi ini si kecil sudah membuat dua orang menggerutu karenanya. Chanyeol yang menyadari bangun paginya sia-sia, dan Sehun yang tidurnya terganggu.
***
"Tidak bisa begitu! Kau sudah membolos beberapa kali di mata kuliah ini. Sekali lagi kau membolos, tidak akan bisa ikut ujian."
"Kau aturlah! Isikan presensiku, oke?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nyeol's Cutie (ChanBaek)
FanfictionDi akhir bulan Desember, ketika salju pertama muncul, seorang pemuda tinggi berjalan lesu melewati halte bus. "Sebentar lagi," gumamnya. Tubuhnya sangat lelah, belum lagi udara lebih dingin dari hari sebelumnya. Membuatnya ingin segera masuk ke dala...