Hari mulai beranjak sore. Yoora pulang ke rumahnya. Baekhyun kembali tertidur. Sehun duduk di sofa, menatap Baekhyun. Meski begitu, pandangannya kosong. Nampaknya ia sedang memikirkan sesuatu. Sehun menghela napas panjang, ia sedikit tersentak ketika mendengar suara pintu dibuka. Chanyeol keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih sedikit basah. Ia duduk di pinggir ranjang, mengelus puncak kepala Baekhyun.
"Hyung... Aku ingin berbicara denganmu," ucap Sehun. Chanyeol menoleh, ia mengangguk lalu beranjak dari ranjang untuk duduk di samping Sehun.
"Ada apa?"
Sehun terdiam beberapa saat. Ia masih menimbang-nimbang keputusannya.
"Aku, aku akan merawat Baekhyun saja."
Chanyeol mengerutkan keningnya. Perasaan gusar mengganggunya. "Maksudmu apa?"
"Biarkan aku menjaga Baekhyun." Kali ini Sehun berucap tegas. Nada bicaranya tak ingin dibantah.
"Tidak perlu, aku bisa menjaganya sendiri." Emosi Chanyeol mulai naik. Ia agak tersinggung, entah karena apa.
"Ya, kau bisa, kau bisa menyakitinya, Hyung. Sekarang ini pukulan, lalu besok apa?" Sehun menaikkan nada suaranya. Perkataannya tajam dan manusuk. Ia tak ingin menahannya lagi. Tiba-tiba saja ia mengingat perilaku Chanyeol yang di luar batas.
Chanyeol tergagap ketika mendengar sindiran keras dari Sehun. Ia ingin menyangkal, tetapi tentu saja bukti adalah bukti. Sebuah pembelaan tak akan berarti apa-apa ketika memang sudah ada bukti kejahatan.
"Aku minta maaf, oke. Kali ini aku akan menjaganya dengan baik. Kau tak perlu repot-repot, sebaiknya kau pulang saja."
"Berapa kali kau berjanji untuk menjaganya lebih baik, Hyung? Sejak awal, kau selalu saja membuat Baekhyun sakit. Kau tidak bisa merawatnya. Berapa kali Baekhyun harus demam, terluka?"
"Oke, kuakui aku memang sedikit teledor. Itu, aku tidak sengaja, oke? Sebaiknya kau pulang. Kau mengganggu istirahat Baekhyun."
Sehun terkekeh masam. Ia melirik Chanyeol dengan tajam. "Tidak sengaja katamu? Lalu, apakah kau juga akan tidak sengaja membunuhnya?"
"Sialan! Kau keterlaluan!"
"Kau yang keterlaluan! Sejak awal kau memang ragu untuk merawat Baekhyun, kan?"
Suasana menjadi tegang. Kedua laki-laki dewasa itu dipenuhi dengan amarah.
"Apa yang kau inginkan sebenarnya?" teriak Chanyeol murka. Ia sangat kesal dengan Sehun. Entah kenapa, ia merasa bahwa Sehun mencoba merebut apa yang telah menjadi miliknya. Ia sungguh tidak rela.
"Tentu saja membawa Baekhyun pulang!" Sehun berdiri, ia berjalan ke arah ranjang dan mengangkat tubuh kecil Baekhyun dengan perlahan. Si kecil agak terusik, tetapi ia kembali tenang setelah merasakan kenyamanan dalam pelukan daddy-nya.
"Tidak! Kau tidak boleh!"
"Hyung, aku tidak ingin bertengkar denganmu. Pikirkan baik-baik, ini keputusan yang tepat. Kau sekarang bisa bebas dan hidup normal seperti sedia kala."
"Sialan! Keputusan yang tepat apa? Kau mencoba mengambil milikku!"
Chanyeol berdiri di depan pintu kamar, menghalangi Sehun untuk keluar.
"Hah, milikmu? Milikmu apanya, jika kenyataannya kau hanya menyakiti Baekhyun! Menyingkir dari pintu!"
Chanyeol merebut Baekhyun dari gendongan Sehun. Ia membuka pintu kamar, "Silakan keluar, Baekhyun tetap bersamaku."
"Hiks, hiks, hwaaaa, hwaaaa!"
"Hyung!"
"SIALAN! KELUAR KAU!" Chanyeol berang. Ia berteriak cukup kencang, sehingga mengejutkan si kecil yang ia gendong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nyeol's Cutie (ChanBaek)
FanfictionDi akhir bulan Desember, ketika salju pertama muncul, seorang pemuda tinggi berjalan lesu melewati halte bus. "Sebentar lagi," gumamnya. Tubuhnya sangat lelah, belum lagi udara lebih dingin dari hari sebelumnya. Membuatnya ingin segera masuk ke dala...