Robot
By: imaginewho527Baekhyun tengah bermain dengan mainan baru yang Chanyeol belikan kepadanya minggu lalu, sebagai hadiah karena Chanyeol baru saja menerima projek pembuatan musik untuk salah satu agensi terkenal.
Di atas karpet berbulu halus, Baekhyun mengikuti gerakan robot yang diputar tombol play ber ulang-ulang.
Kupingnya bergerak halus menekup kemudian menggerakkannya kembali diikuti ekornya dibelakang sana.
"Kekekeke~" tawa itu menggema di kuping Chanyeol, saat ini ia sedang tak memiliki pekerjaan. Niat hati ingin mengajak Baekhyun jalan - jalan atau bermain terhempas sudah, karena sedaritadi dirinya di abaikan. Hei, badan Chanyeol cukup besar untuk di anggap tak ada disana.
Banyak menyesal telah membelikan robot itu.
" Baekhyunee, ayo main dengan ku" sekali lagi Chanyeol berusaha, hanya gumam "eum" berupa jawaban dan Baekhyun kembali acuh bermain dengan robotnya.
Dilihatnya jam yang bergantung di dinding sana, pukul 15.30 sedikit lagi waktunya Baekhyun makan,Chanyeol harus segera membuatkan sesuatu untuk baby hybird yang sedang asyik dengan dunianya atau dia akan merengek untuk mendapatkan makanannya.
Wajah Chanyeol merekah, karena barusaja menapatkan ide sesuatu. Dengan cepat ia pergi ke kamar mereka, mengambil bedak untuk sedikit dipakainya sampai wajahnya memucat.
Berterimakasih pada Sehun yang semalam datang membawa banyak sekali bedak bayi untuk Baekhyun.
"Untuk anakku, hyung. Aku mendapatkan rekomendasi bedak bagus untuk bayi, kurasa cocok untuk baby hyune" begitu ujar Sehun sebelum pergi.
○°°•°°•••
"Nyeoong! Nyeoong!"
Langkah kaki kecilnya terseok karena membawa robot mainannya menuju kamar.
Huh, kenapa Chanyeol hyung tidak memberikan ku makanan -hati kecil Baekhyune
"Nyeoong! Nyeoong!" Panggilnya lagi, namun tak ada jawaban.
Merasa di abaikan, Baekhyun menyibak selimut yang dipakai Chanyeol. Dilihatnya pria besar itu meringkuk -berpura pura- tetapi bayi itu tak mengerti apa yang terjadi, dirinya tetap mengganggu Chanyeol yang meringkuk di balik selimut tebal.
"Huks, huks..eung" telapak tangannya ia daratkan cukup keras di pipi Chanyeol, ugh sakit juga pukulan si kecil.
"Baekhyune, aku tak bisa membuatkan...
uhuk..makanan..uhuk..untukmu" tangan besar Chanyeol mengelus halus surai lembut Baekhyun.
Si kecil hybird tak cukup menanggapi semua perkataan Chanyeol karena terlalu lapar, yang ia tanggapi hanyalah kata -takbisa dengan makanan- menyimpulkan bahwa peria besar itu takmau membuatkan makanan untuknya.
"Aku, sedang tak enak badan. Kamu tunggu paman Sehun datang ya?"
Nyatanya itu hanya kata pelengkap untuk sebuah kepura puraan Chanyeol.
Mata Baekhyun berkaca kaca, pipinya menggembung berwarna pink, dan bibirnya mengerucut bersiap menangis.
"Huaaa..Huks huks..umm Nyeoong!" Tiga detik setelahnya pecah tangisan si kecil.
"Naah, Nyeong...huks.."
Memberi pukulan kecil kembali pada Chanyeol sambil menangis, itu yang dilakukannya sekarang.
Chanyeol sempat tak menyangka hal ini akan terjadi,namun juga merasa senang karena misinya berhasil.
"Baekhunee, kalau sudah lapar minta saja dengan robot mainanmu itu" nadanya seperti sedikit amarah.
"Naah, Nyeoong! Huks huks"
Baekhyun merengek, oh bahkan ia lupa dengan mainan kesayangannya baru baru ini. Memandang robotnya kesal, kemudian melemparnya sampai jatuh di karpet berbulu.
Chanyeol? Raut wajahnya memberi isyarat "aku menang mainan sialan"
"NYEOONG! maam..maam, huks huks" Merasa cukup puas dengan itu akhirnya Chanyeol berhenti dengan ekting yang ia jalani, menarik tubuh si kecil kedalam pelukannya kemudian memberi usapan di sertai kecupan ringan di surai Baekhyun.
Sampai saat ini Baekhyun masih sedikit menangis, memeluk erat leher si jangkung.
"Huss huss, baiklah ayo kita makan hm?" Membawa Baekhyun menuju ruang tamu untuk menyuruhnya menunggu sampai masakannya selesai dimasak.
Ketika hendak menurunkan si kecil dari pelukannya, tangan mungil itu masih setia memegang erat baju yang dikenakannya. Memberi isyarat tak ingin di tinggal barang sedikitpun.
"Mau ikut membuat makanan untukmu hm?" Baekhyun hanya mengangguk tanpa melihatkan wajahnya.
○°••
Menunggu bubur yang ia buat matang, Chanyeol mengusap wajah penuh keringat Baekhyun dengan saputangan halus yang di ujung kainnya bergambar kelinci kecil, kain favorite yang ia dapat ketika sedang berjalan jalan.
"Umh..hngg" pipinya perih karena tadi mengusap wajahnya untuk menghilangkan rasa lengket di wajah.
Pemandangan itu tak luput dari Chanyeol, setelah menyadari apa yang terjadi dirinya menangkup wajah si kecil.
"Pipimu memerah, pasti habis mengusak wajah dengan kasar ya?" Di usapnya pipi Baekhyun menggunakan ibu jarinya. Kemudian mengecup pipi gembil itu berharap perihnya mereda.
"Nyeoong" panggil Baekhyun sambil menunjuk sebuah kotak biskuit untuk anak anak di atas lemari, Chanyeol faham bahwa Baekhyun sudah sangat lapar.
Dirinya tersenyum, kemudian mengambil biskuit yang kemudian disuapinya Baekhyun. Tak lupa tadi dirinya mengambil air sebelumnya ia menyuruh Baekhyun untuk meminum air itu, khawatir bayi hybirdnya kehausan selepas menangis cukup lama.
"Habis makan, mandi ya. Badanmu lengket sekali" Baekhyun hanya mengangguk, tak mau fokusnya dibagi dua. Saat ini pokonya yang paling penting perut kecilnya bisa tertangani oleh rasa kenyang.
○°•°°
Baekhyun tidur di kasur Chanyeol, tak mau barang sedikitpun untuk berpisah dari si tinggi.
Mungkin masih mengingat kejadian tadi siang yang membuat menangis dirinya.
"Huum" gumam Baekhyun di sela tidurnya. Tangannya menggapai di awan awan seperti mengambil sesuatu,bibirnya seakan bergumam sesuatu.
Chanyeol yang gemas lantas mendaratkan bibir tebalnya di pipi gembil Baekhyun, menghirup aroma bayi dari tubuh itu.
"Selamat tidur Baekhyunee" mematikan lampu, lantas mengikuti Baekhyun menjelajah mimpi.
Sampai lupa dimana mainan robot yang dibuang si kecil.
Nyatanya mainan robot itu tergeletak tak mengenakkan di bawah kolong kasur,tak sengaja tertendang oleh Chanyeol saat membawa Baekhyun untuk mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nyeol's Cutie (ChanBaek)
أدب الهواةDi akhir bulan Desember, ketika salju pertama muncul, seorang pemuda tinggi berjalan lesu melewati halte bus. "Sebentar lagi," gumamnya. Tubuhnya sangat lelah, belum lagi udara lebih dingin dari hari sebelumnya. Membuatnya ingin segera masuk ke dala...