1.1

25.6K 2.1K 15
                                    


"Jin, kamu dimana?"

"Udah dijalan, bentar lagi sampe."

"Yaudah, hati-hati."

"Hm, see yaa~"

Gue ngehela napas, ini udah dua jam tapi Hyunjin belom juga sampe.

"Mau sampe kapan, Jin?" Gumam gue trus make headset, nyalain musik sekencang-kencangnya biar pikiran gue teralihkan dari pikiran negatif soal Hyunjin dan kelakuan buruknya.

Gue udah nahan diri sejak lama, kita pacaran sejak dua tahun yang lalu dengan gue yang harus selalu ngalah dan pura-pura bego.

Apa gue bakal kayak gini terus?



Gue ngerasain bahu gue disentuh sama seseorang, "Siー oh Kak Yeonjun?" Gue ngelepas headset dan senyum kearah mantan Kakak kelas gue yang sekarang udah masuk ke universitas ternama.

Dia senyum trus duduk dikursi kosong sebelah gue, "Belom pulang, dek?" Tanya dia.

"Ini masi ada didepan Kakak berarti belomー?"

"ーPulang, hehehe." Katanya sambil ketawa pelan.

"Tuh, tau."

"Namanya juga basa basi, kayak ga ngerti aja."

"Ya, Kakak juga nanyanya gitu sih." Kata gue dengan tatapan mengejek.

"Udah ih, mending ambil ini trus diminum. Dari tadi gue liat lu cemberut terus." Katanya trus nyodorin susu kotak kearah gue.

"Makasih,"

"Hm, kalo gitu gue cabut sekarang ya. Hati-hati, kalo sore gini banyak cowo gatel berkeliaran." Katanya trus berdiri dan make tasnya.

Gue terkekeh trus ngelambai kearah dia, "Iya Kak, Kakak juga hati-hati." Balas gue ga lupa dengan senyum yang terus gue pasang.





Setelah Kak Yeonjun pergi, gue masang headset lagi sambil nge-scroll instagram.

Nunggu Hyunjin ga akan ada habisnya, entah sampe kapan gue harus kayak gini.

"Lama." Keluh gue sambil ngehentakin kaki, ga lama kemudian ada cowo yang berdiri tepat didepan gue.

Dia bukannya senyum malah natap gue ga suka, Hah, kenapa lagi sekarang?

"Muka kamu kenapa gitu? Aku salah apa lagi?" Tanya gue sambil ngelepas headset, siap-siap dapet ceramah dari cowo didepan gue ini.

"Udah aku bilang jangan deket-deket sama Kak Yeonjun, dia tu suka modus." Katanya.

"Bisa kita pulang dulu ga? Aku capek banget sumpah."

"Ga bisa, aku ga suka ya kamu nunda-nunda penjelasan sama aku. Nanti kamu malah nyari alesan lagi."

"Udah ya Jin, kita ga seharusnya berantem disini. Aku capek abis les, nungguin kamu yang ga muncul-muncul dua jam dan sekarang aku harus denger omelan ga beralasan dari kamu? Jujur aku ga kuat, Jin."

"Maksud kamu apa? Ga beralasan apa sih kata-kataku tadi? Kamu main mata sama cowo lain!" Sekarang nada bicaranya meninggi.

Okay, gue harus ngalah lagi.

"Aku pulang duluan aja, kamu kalo masi mau main sama temen kamu silahkan. Ga usah pikirin aku dulu, mending kita ga ketemu sampe besok." Kata gue trus make tas dan jalan ngejauh dari dia.

"Luce? Lucy?!"

Gue ngehela napas trus natap dia tajem, ini udah cukup lama sejak gue nahan kekesalan gue dan dia malah mau mancing gue buat marah-marah.

"Apa? Apa heh?!" Teriak gue, bodo amat sama orang-orang.

Hyunjin jalan kearah gue trus narik gue ke parkiran, "Ikut aku pokoknya."

"Ah, terserah."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hyunjin. (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang