"Loh, mereka kemana?" Tanya Bundanya Hyunjin begitu masuk ke dalam kamar, disana cuma ada Hyunjin yang lagi meringkuk tanpa ngejawab."Jin... Kamu kenapa?" Bunda ngedeket, nepuk bahu cowo itu tapi tetep ga dapat tanggapan dari anak semata wayangnya itu.
"Bun," Parau Hyunjin, "Lucy pergi lagi." Kali ini suaranya lebih jelas, dan lebih lirih dari sebelumnya.
"Ayo duduk dulu, cerita sama Bunda ada apa sebenarnya..." Ajak Bunda.
Hyunjin nurut, dan yang pertama kali diliat sama Bunda adalah muka Hyunjin yang dibanjiri air mata.
"Kamu kenapa hm?"
Dengan sesegukan Hyunjin ngejawab, "Hyunjin udah nuduh Lucy yang enggak-enggak, dia marah. Hyunjin yang salah."
"Hyunjin cuma takut Lucy ninggalin aku Bun, cuma itu." Sambungnya kemudian meluk Bundanya buat ngehalau air matanya.
Bunda paham betul anaknya ini udah kelewatan sama Lucy, dari dulu Hyunjin emang udah ngekang Lucy semau dia, bikin Lucy kesel sampe menjadi-jadi, bahkan sengaja bikin Lucy cemburu biar Hyunjin yakin Lucy masih sayang sama dia.
"Mau Bunda kenalin ke psikolog temen Bunda, ga?" Tawar Bunda, kebetulan temen SMAnya salah satu psikolog terkenal di kota itu.
Hyunjin menggeleng, "Hyunjin ga gila."
"Ga semua yang kesana karna gila kok, Jin. Kamu bisa dapat solusi dari masalah emosi kamu dan ga bakal ada yang nge-judge kamu aneh-aneh."
"Bunda yakin?" Tanya Hyunjin, mulai melunak sama ajakan Bundanya.
"Iya, dan Bunda janji abis ini Bunda bakal ngomong sama Lucy, ya?"
Hyunjin ngangguk, "Bilangin Lucy jangan pergi, Bun."
"Asal kamu janji, kamu bakal ngikutin semua saran dari psikolognya. Siapa tau setelah ini Lucy mau balik lagi."
"Beneran?" Tanya Hyunjin, kembali semangat setelah ngerasa hancur, "Bunda yakin Lucy ga bakal mikir kalo Hyunjin gila?"
"Emang Lucy orang yang kayak gitu?"
Hyunjin menggeleng dengan bibir cemberut, "Lucy bukan cewe kayak gitu, dia ga suka nge-judge orang." Balas Hyunjin, "Aku yang suka gitu, selalu overthinking."
"Udah, jangan nyalahin diri kamu sendiri. Mending kamu cuci muka biar nanti Ayah ga liat muka kamu abis nangis. Nanti dia ketawa."
"Iya."
"Aku pamit." Kata Seungmin, dia sekarang lagi bareng Yeji dan beberapa temen mereka."Mau kemana?"
"Lucy, dia butuh aku. Maaf ya, nanti aku balik lagi."
Yeji nganggukin kepalanya, cukup paham kenapa Seungmin buru-buru banget kayak gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyunjin. (✓)
Fanfiction[현진] ; Jenuh juga lama-lama pacaran sama cowo bajingan. © 𝐜𝐡𝐢𝐜-𝐛𝐚𝐛𝐲,2019