Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Luce..." Panggil Hyunjin.
Lucy dongakin kepalanya dengan alis terangkat tanda bertanya, "Kenapa?"
"Boleh ga aku peluk sama cium kamu?"
Lucy diem membeku, Hyunjin juga sama. Dia nyesel abis ngomong gitu.
Jadi canggung kan sekarang.
"Peluk aja ya dulu." Lucy akhirnya buka suara, kemudian nyodorin sendok lagi kearah Hyunjin.
"Abis makan tapi, habisin sepiring ini." Sambungnya, Hyunjin langsung ngangguk trus maksain makanan itu masuk ke mulutnya.
Sesekali dia meringis karna rasa pait, "Minum, pait." Keluh Hyunjin.
Lucy cuma cekikikan gemes, kangen juga ternyata sama Hyunjin yang manja gini.
Abis makan Lucy langsung ngeletakin piring sama gelas Hyunjin dinakas sampingnya, setelah itu natap Hyunjin lama dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
Hyunjin ngelebarin tangannya, minta Lucy buat segera masuk ke pelukannya. Untung dia ga sampe diinfus jadinya bebas aja mau gerak sana sini.
Lucy juga ga nolak, udah janji mau meluk soalnya.
"Naik," Pinta Hyunjin sambil nepuk sisi kasur disebelahnya.
Lucy beringsut naik kemudian masuk ke pelukannya Hyunjin dan nyandarin kepalanya ke dada cowo itu.
Hyunjin ngehela napasnya tertahan, ga tau kenapa dia kembali gugup.
"Jantung kamu," Jeda Lucy, "Kenceng banget."
Hyunjin ngangguk kemudian ngecup puncak kepalanya lama, "Aku kangen banget Luce, sampe mau gila rasanya."
Lucy ga tau harus ngomong apa, dia juga kangen tapi ga mau bikin semua ini gampang buat Hyunjin.
Dia masih Lucy yang sama, yang sakit hati sama tingkah Hyunjin setahun yang lalu.
"Badan kamu hangat, Jin." Timpal Lucy berusaha ngalihin topik pembicaraan.
"Kayaknya aku demam deh, makin panas juga karna deket sama kamu." Kilah Hyunjin berusaha cairin suasana.
Lucy ketawa pelan setelah itu nyubit lengannya Hyunjin gemes.
"Banyak-banyak senyum ya Jin, kata Seungmin kamu selama kuliah jutek banget orangnya," Kata Lucy memulai ceritanya, "Itu bukan Hyunjin yang aku kenal dulu."
"Kalo kamu ga pergi ya aku juga ga akan gini."
Lucy ngedongak dengan muka cemberutnya, "Kamu bajingan sih."
Tak
"Aw."
Satu jitakan mendarat didahi cewe itu, "Ga boleh ngomong kasar gitu." Omelnya.
