Gue sama Hyunjin lagi duduk dibangku taman belakang sambil nikmatin angin sejuk.
"Kamu beneran ga papa? Kok muka kamu lesu banget?" Tanya Hyunjin dengan nada khawatir.
"Jin."
"Hm? Kenapa?"
"Salah ga sih kalo aku capek sama hubungan kita?" Tanya gue sambil nundukin kepala.
"Salah, salah besar."
"Jin, please."
"Ya menurut aku kamu salah, kamu ga boleh capek sama aku. Aku ga mau hubungan kita ancur." Tegas Hyunjin.
Gue natap mata cowo itu trus nangis, "Aku tau kamu jalan sama cewe lagi kan semalem? Kamu ga usah boong lagi, Jin."
"K-kamu, ga kok!"
"Ga usah boong sama aku, Jin. Ini udah puluhan kali aku nge-gep kamu jalan sama cewe lain. Kalo misalnya kamu udah bosan mending kita puー"
Cup
"Ga ada putus-putusan." Tolak Hyunjin tegas.
Gue senyum miris, "Enteng banget kamu ngomong gitu tanpa mikirin perasaan aku." Kata gue trus malingin muka.
"Aku janji ga akan macem-macem lagi, sumpah. Please, jangan ngomong putus putus dong."
"Ga usah janji janji, langsung buktiin aja."
"Oke."
"Dan satu lagi, kamu harus ngasi aku kebebasan deket sama cowo lain."
"Maksud kamu apa?! Kamu mau nyari cowo lain?" Tanya dia kesel.
"Ga, aku cuma mau sedikit kelonggaran dari kamu. Aku ga ada niat selingkuh, ga pernah sekalipun. Cuma kamu juga ga bisa ngebatesin aku deket sama cowo lain, aku juga butuh bersosialisasi." Jelas gue biar dia ga salah paham.
"Kan kamu udah deket sama Seungmin."
"Bukan cuma Seungmin tapi semua cowo yang ada disekitar aku."
"Kak Yeonjun?" Tanya dia dengan tatapan menyelidik.
"Iya, dia juga termasuk."
"Kalo gitu aku nolak." Kata dia trus nyilangin kedua tangan didada.
"Ih, kenapa?"
"Ya karna aku cemburu."
"Yaudah gini, aku ga deket sama Kak Yeonjun tapi kamu juga harus berenti menelin cewe lain. Anggep aja ini ujian terakhir dari aku."
"Kok ujian terakhir?"
"Karna kalo kamu gagal, mending kita putus aja." Kata gue trus pergi ninggalin dia sendirian.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
