02

4.1K 250 2
                                        

Hanya terdengar suara ketukan dari jari jemari ku yang sibuk dengan layar yang ada di depan, sesekali membalikkan selembar kertas yang tersusun rapih berbalut map berwarna biru. Suara knop pintu berhasil mengalihkan pandangan ku dari layar didepan ini, menampilkan seorang wanita, ia duduk didepan ku lalu memberikan se-cup kopi.

Menerima kopi yang dibawakannya, meneguk nya dan tentu saja dugaan ku, ini cappucino. Ternyata dia tidak lupa "Ada apa tzuyu?" Tanya ku, sedangkan dia masih sibuk dengan kertas jadwalnya, seperti biasa dia memeriksa jadwal ku.

"Pasien mu bernama Kim Taehyung, meminta ku untuk mengosongkan jadwal mu hari ini" jawabnya yang sontak membuat ku tersedak, "Dan ternyata jadwal mu hari ini memang tidak terlalu padat" lanjutnya, tersenyum ke arah ku. Sedangkan aku masih terkejut dengan apa yang dikatakannya.

Lalu gadis itu menatap ku curiga "Ada hubungan apa diantara kalian berdua, hmm?" Tanyanya menginterogasi, aku mengalihkan pandangan darinya "Tentu saja hanya sebatas dokter dengan pasien" jawab ku malas.

"Benarkah? Aku rasa lebih sekedar itu"

"Kami tidak ada hubungan apa-apa, chou tzuyu"

Tzuyu mengangguk mengerti, sungguh jika dia bukan teman ku, sudah aku suntik kan racun di tubuhnya. Pertanyaannya membuat ku malu dan kesal, untung saja pipi ku tidak memerah seperti tomat. "Bagaimana dengan dokter Jeon Jungkook?" Goda ku balik padanya, rasakan itu tzuyu.

Dan benar saja, wajahnya sudah memerah duluan "Memangnya ada apa dengan dia, eoh?" Tanyanya berusaha bersikap se-tenang mungkin, "Entahlah, dia kan dongsaeng ku. Sebaiknya kamu awasi" jawab ku yang mulai fokus kembali ke lembaran kertas.

"Kenapa harus aku?"

"Karena kamu menyukainya. Benar bukan? Hahaha" ejek ku dan pecah sudah tawa ku, sedangkan tzuyu hanya menatap ku kesal. Dia pun memutuskan untuk meninggalkan ruangan ku, sungguh pembalasan yang adil.

Ruangan pun kembali sepeti semula, hanya terdengar suara ketukan jari jemari ku yang sedari tadi mengetik papan keyboard, tak lama ponsel ku berdering, menandakan ada panggilan masuk. Saat kulihat terpampang nama pasien ku, siapa lagi kalau bukan Kim Taehyung.

Menggeser layar, menjawab panggilan nya "Yeoboseyeo?" Tanya ku

"Saya sudah didepan rumah sakit, apa anda masih sibuk dokter Im?"

Sudah didepan rumah sakit? Yang benar saja, dia niat sekali mengajak ku untuk pergi jalan-jalan.

"Tidak, pekerjaan saya sudah selesai. Tunggu, saya akan ke sana" menutup panggilan, melepas jas kerja ku lalu menenteng tas berwarna blue ocean milikku.
.
.
.

Menghampirinya yang sedang berdiri disamping mobil hitamnya, "Apa sudah dari tadi?" Mengatur nafas ku, berusaha bernafas se-normal mungkin.

"Tidak, saya baru saja" jawabnya lalu membukakan pintu mobilnya "silahkan" tawarnya, aku hanya tersenyum ke arahnya.
.
.
.

"Mau kemana kita, tuan Kim?" Tanya ku ingin tahu, dia tersenyum "Tunggu dulu, pertama saya maksudnya aku ingin kita jangan se-formal mungkin, agar lebih nyaman saja" jelasnya.

"Baiklah, taehyung" aku berusaha agar tidak se-formal mungkin, seperti katanya tadi. "Kita akan ke rumah ibu ku" jelasnya lagi, sedangkan aku menatapnya heran, kenapa dia mengajak ku ke rumah ibunya? Untuk apa?

"Aku ingin mengenalkan mu pada ibu ku, dokter Im" titahnya yang berhasil membuat raut wajahku berubah, terkejut? Tentu saja, sudah berapa kali pria ber-marga kim ini membuat ku terkejut?.

"Untuk apa?" Tanya ku penuh penasaran, dia menoleh ke arah ku sekilas lalu menyunggingkan bibirnya "Aku ingin mengenalkan mu sebagai calon isteri ku" jawab nya santai, aku yang mendengar hal itu rasanya jantung ku ingin copot.

My Fake Husband[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang