Tangan itu dengan lihai nya menggerakan mata pisau memotong beberapa sayuran, lalu dimasukan nya kedalam panci dengan air yang sudah mendidih. Aku hanya membantu mencampurkan bumbu masakan.
"Bagaimana dengan taehyung? Apa anak itu suka mengganggu mu?" Tanya wanita paruh baya itu.
"Tidak eomma, dia sama sekali tidak mengganggu ku" aku menunjukkan senyum ramah ke arahnya.
Hari ini aku dan taehyung memutuskan untuk berkunjung kerumah mertua ku, ya nyonya kim. Mumpung hari ini taehyung tidak ada kegiatan sama sekali dan tidak terlalu sibuk, jadi dia mengajak ku untuk berlibur sejenak.
Aku dan eomma sedang memasak, kami berdua memasak makanan kesukaan taehyung. Tentu saja japchae, sedari tadi eomma mengajak ku bersenda gurau.
"Dia anak yang rewel, sejak kecil dia selalu saja buat masalah. Tapi, kelakuannya itu yang membuat eomma selalu kangen"
Dapat kulihat raut wajah wanita yang ku panggil eomma ini sedang berbinar, sepertinya sedang bernostalgia saat masa-masa taehyung kecil teringat kembali.
"Taehyung punya sahabat, dia yeoja berkepang dua" jelasnya yang membuat aktifitas ku berhenti sejenak, lalu melanjutkan kembali memotong daging.
"Yeoja berkepang dua? Siapa dia?"
"Entahlah, eomma lupa namanya. Yang pasti taehyung memanggilnya dengan sebutan yeon-ie"
Sebentar, aku pernah mendengar panggilan itu, iya aku teringat itu adalah panggilan ku saat waktu kecil dulu. Apa taehyung adalah namja yang sering ku panggil Taetae dulu?
"Kalian sedang membicarakan aku, ya?"
Taehyung tiba-tiba datang, suaranya membuyarkan lamunan ku, kulihat dia berjalan ke arah dapur lalu duduk di meja makan.
"Pede sekali" cengir ku, dia hanya memanyunkan bibirnya.
"Jangan manyun begitu, kamu jelek kalau seperti itu" kata eomma yang seperti mengejek, yang sontak membuatku tertawa.
****
Ku elus pucuk rambut namja itu, dia hanya menyungging kan sudut bibirnya cerah, aku masih hanyut dalam pikiran tadi soal perkataan eomma yang membahas yeoja berkepang dua."Ada apa?" Dia mengusap perutku yang sudah membesar.
"Tidak, tidak apa-apa"
"Bagaimana pengobatannya, lancar?" Lanjut ku, sembari terus mengusap pucuk kepalanya. Sedangkan yang kutanya hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Taehyung" panggil ku dengan suara pelan.
"Hmm?"
"Siapa yeoja berkepang dua?" Tanya ku langsung to the point pada taehyung, dia langsung membangunkan tubuhnya lalu membenarkan posisi duduknya.
"Dia—" menoleh ke arahku, kulihat lekat manik hitam kecoklatan itu. "Yeojachingu ku" mengelus sebelah samping pipiku lembut.
"Dia yeoja yang selalu menemaniku, setiap senja datang dia selalu menunggu ku di pinggiran rel kereta dan saat aku datang dapat kulihat senyumnya mengembang"
Flashback
Senja datang, saat yang selalu ditunggu-tunggu. Aku berjalan di pinggiran kereta, sembari menikmati angin semiliar yang menerpa sisi wajahku. Aku menunggu sang empu, yaps teman ku.
"Yeon-ie" suara itu mulai memasuki ruang pendengaran ku, aku pun langsung menoleh kearah sumber suara. Dapat kulihat namja yang sedang aku tunggu sedang berdiri di seberang sana, mengenakan sweater rajut berwarna hijau toska.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Fake Husband[✔]
Fanfiction[ COMPLETED ] [ this is my short story, just enjoyed guys ] Hubungan ku dengan dia awalnya hanya sebatas dokter dengan pasien saja, namun semua berbanding terbalik 180° ketika dia memutuskan untuk melamar ku secara tiba-tiba. Tapi, ternyata lamaran...